Tesis

Proporsi peningkatan glukosa darah dan HbA1c pada pasien asma persisten dengan diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan kortikosteroid inhalasi di RSUP Persahabatan = The proportion of elevated blood glucose and HbA1c in patient with persistent asthma and diabetes mellitus type 2 using inhaled corticosteroid at Persahabatan Hospital.

Latar belakang: Asma adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan kronik dan hiperresponsif saluran napas. Sejak tahun 2019, pedoman Global initiative for asthma (GINA) menyarankan penggunaan kortikosteroid inhalasi (ICS) tidak hanya sebagai kontroler tetapi juga sebagai pelega. Penggunaan kortikosteroid, baik sistemik maupun inhalasi, pada pasien asma dapat menyebabkan gangguan metabolisme glukosa sehingga mengakibatkan hiperglikemi pada pasien diabetes melitus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif dengan rentang waktu 3 bulan. Pasien direkrut secara total sampling dengan data ditarik dari bulan Oktober 2023 hingga Juni 2024. Data penelitian diambil dari rekam medis 3 bulan sebelum dan pada saat penelitian ini dimulai. Subjek penelitian adalah penderita asma persisten dan diabetes melitus tipe 2. Subjek yang direkrut menjalani wawancara dan pemeriksaan glukosa darah puasa, glukosa darah 2 jam post prandial dan HbA1c. Analisis statistik menggunakan SPSS versi 26. Hasil: Pada penelitian ini didapatakan 43 subjek dengan rerata usia 63,0 (SD±9,1) tahun dan 35 (81,4%) subjek di antaranya adalah perempuan. Didapatkan peningkatan terbesar terjadi pada parameter HbA1c dengan 26 subjek (60,5%), diikuti GDP pada 22 subjek (51,2%) dan G2PP dengan 12 subjek (27,9%). Lebih lanjut, dalam penelitian dilakukan analisis hubungan dengan menggunakan uji wilcoxon, didapatkan hubungan tidak bermakna pada parameter HbA1c dan GDP dengan masing-masing nilai p=0,342 dan p=0,957. Hal tersebut terlihat dari median kedua parameter yang tidak berbeda jauh. Kesimpulan: Pasien asma persisten dengan diabetes melitus tipe 2 memiliki proporsi cukup besar pada pasien perempuan dengan usia ≥60 tahun. Proporsi peningkatan glukosa darah dan HbA1c pada pasien asma persisten dengan diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan kortikosteroid inhalasi di RS Persahabatan adalah 51,2% pada parameter GDP, 27,9% pada parameter G2PP dan 60,5% pada parameter HbA1c. Analisis lanjutan menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara penggunaan kortikosteroid inhalasi terhadap kadar kontrol glikemik pada pasien asma persisten dengan diabetes melitus tipe 2.
Kata kunci: asma, diabetes melitus tipe 2, HbA1c, hiperglikemia, kortikosteroid inhalasi


Background: Asthma is a disease characterized by chronic inflammation and airway hyper-responsiveness. Since 2019, GINA guideline advise the use of inhaled corticosteroid (ICS) not only for controler but also for reliever. The use of corticosteroids, both systemic and inhaled, in asthma patients is possible interferes with glucose metabolism resulting in hyperglycemia in patients with diabetes mellitus. Method: This study is a retrospective cohort study with 3 months span. Data taken from medical record 3 months prior and at the time to start this research. The research subjects were patients with persistent asthma and type 2 diabetes mellitus. Subjects who were recruited through consecutive sampling underwent interview, blood test including fasting blood glucose, two-hour postprandial glucose, and HbA1c test. Statistical analysis using SPSS version 26 Result: In this study, there were 43 subjects with a mean age of 63.0 (SD ± 9.1) years and 35 (81.4%) of them were women. Elevation mostly found in the HbA1c parameter with 26 subjects (60.5%), followed by GDP in 22 subjects (51.2%) and G2PP with 12 subjects (27.9%). Furthermore, association analysis was carried out using the Wilcoxon test, it was found that the association was not significant for the parameters HbA1c and GDP with respective values of p=0.957 and p=0.342. This can be seen from the medians of the two parameters which are not different significantly. Conclusion: Persistent asthma patients with type 2 diabetes mellitus have a fairly large proportion of female patients aged ≥ 60 years. The proportion of increased blood sugar and HbA1c in persistent asthma patients with type 2 diabetes mellitus who used inhaled corticosteroids at Persahabatan Hospital was 51.2% for GDP parameter, 27.9% for G2PP parameter and 60.5% for HbA1c parameter. Further analysis done showed no significant association between the use of of inhaled corticosteroids and glycemic control levels in patients with persistent asthma and type 2 diabetes mellitus.
Keywords: asthma, diabetes mellitus type 2, HbA1c, hyperglycemia, inhaled corticosteroid