Tesis
Hubungan Konsentrasi Beta-2 Mikroglobulin Dengan Frailty Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Kronik = Association Of Beta-2 Microglobulin Concentrations with Frailty In Patients Undergoing Chronic Hemodialysis.
Latar Belakang. Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dalam hemodialisis rutin mengalami berbagai perubahan metabolik yang salah satunya adalah penuaan prematur yang ditunjukkan dengan peningkatan prevalensi frailty. Salah satu biomarker yang belum lama diteliti berhubungan pada frailty adalah beta-2 mikroglobulin (B2M) yang merupakan uremic toxin dimana konsentrasinya meningkat hingga puluhan kali lipat pada pasien hemodialisis. Tujuan. Untuk mengetahui hubungan konsentrasi B2M dengan frailty pada pasien hemodialisis. Metode. Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan menggunakan data primer. Pasien dari unit hemodialisis RSCM disertakan dalam studi. Metode sampling menggunakan total sampling. Beta-2 mikroglobulin diukur dengan metode ELFA. Frailty dinilai dengan kuesioner Frailty Index 40 item. Riwayat medis diperoleh dari rekam medis dan wawancara. Uji Chi-Square dilakukan untuk mengetahui hubungan B2M dengan frailty. Dilakukan analisis multivariat untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi frailty. Hasil. Terdapat 79 subjek yang diikutsertakan dalam penelitian. Median konsentrasi B2M adalah 32,8 (RIK 29,8-36,77). Hubungan konsentrasi B2M dengan frailty memiliki PR 4,83 (IK 95% 0,69-33,81) dengan nilai p =0,113. Kesimpulan. Konsentrasi beta-2 mikroglobulin tinggi memiliki kecenderungan meningkatkan prevalensi frailty namun tidak signifikan secara statistik.
Kata kunci. beta-2 mikroglobulin, frailty, hemodialisis
Background. Patients with Chronic Kidney Disease (CKD) undergoing regular hemodialysis experience various metabolic changes, one of which is premature aging, as evidenced by the increased prevalence of frailty. One biomarker recently studied in relation to frailty is beta-2 microglobulin (B2M), which is a uremic toxin which concentration increases many times in hemodialysis patients. Aim. To determine the relationship between B2M concentration and frailty in hemodialysis patients. Method. This study is a cross-sectional study with primary data. Patients from the hemodialysis unit at RSCM were included in the study. Total sampling was used for the sampling method. Beta-2 microglobulin was measured using the ELFA method. Frailty was assessed using the Frailty Index 40-item. Medical history was obtained from medical records and interviews. Chi-Square tests were performed to determine the relationship between B2M and frailty. Multivariate analysis was conducted to determine variables that affect frailty. Results. A total of 79 subjects participated in the study. The median B2M concentration was 32.8 (RIK 29.8-36.77). The relationship between B2M concentration and frailty showed a PR of 4.83 (95% CI 0.69-33.81) with a p-value of 0.113. Conclusion. High concentrations of beta-2 microglobulin tend to increase the prevalence of frailty; however, this association is not statistically significant.
Keywords. beta-2 microglobulin, frailty, hemodialysis
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Nur Hidayat - Nama Orang
Kuntjoro Harimurti - Nama Orang
Pringgodigdo Nugroho - Nama Orang - No. Panggil
-
T24537fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xv, 101 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
| T24537fk | T24537fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi