Tesis

Perbandingan Nilai Lower Limb Arterial Calcium (LLAC) score pada Pasien Peripheral Artery Disease Lesi Infrainguinal yang Dilakukan Tindakan Revaskularisasi Endovascular dan Operasi Terbuka = Comparison of Lower Limb Arterial Calcium (LLAC) Scores in Peripheral Artery Disease Patients with Infrainguinal Lesions Undergoing Endovascular and Open Surgery Revascularization.

Latar Belakang. Peripheral artery disease (PAD) lesi infrainguinal adalah kondisi terjadinya sumbatan parsial atau lengkap pada arteri infrainguinal yang penyebab terbesarnya atherosclerosis dengan beban kalsifikasi yang bervariasi, derajat kalsifikasi ini dapat dinilai dengan Lower Limb Arterial Calcium (LLAC) Agatston score dan pengaruhnya terhadap keputusan pilihan revaskularisasi endovaskular atau bedah terbuka. Tujuan. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui perbandingan LLAC score berdasarkan kriteria radiologis ( CT Angiography) pada pasien PAD dengan lesi infrainguinal yang dilakukan tindakan bedah terbuka dan endovaskular dan menghitung cutoff point nya. Metode. Studi berdesain potong lintang dengan total 91 pasien menggunakan data sekunder dari rekam medis dan CT angiography di RSCM dari bulan Juni 2019 – Juni 2024 dan dilakukan olah data selama periode November hingga Desember 2024. Data kategorik dalam bentuk frekuensi dan persentase, Data numerik menggunakan uji Kolmorogov-Smirnoff. Perbandingan proporsi dari variabel bebas dan variabel perancu dengan bentuk data kategorik pada tiap kelompok terapi revaskularisasi dilakukan dengan uji chi-square, data yang tidak berdistribusi normal dilakukan uji beda rerata menggunakan uji Mann-Whitney, pengukuran nilai ambang batas atau cutoff dari skor LLAC yang dihitung untuk mengetahui berapa nilai skor LLAC pada pasien yang diterapi secara endovaskular maupun bedah terbuka dengan kurva ROC. Hasil. Tidak ada perbedaan signifikan karakteristik usia pasien, proporsi jenis kelamin, kondisi klinis, dan riwayat penyakit pada kelompok pasien yang dilakukan tindakan endovaskular maupun bedah terbuka ( p > 0,05), pasien yang dilakukan open surgery memiliki skor LLAC total yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pasien yang dilakukan endovaskular (p = 0,000), pasien dengan skor LLAC total diatas 10.000 dilakukan tindakan revaskularisasi secara bedah terbuka. Analisis kurva ROC untuk menentukan nilai potong skor LLAC dihasilkan dapat membedakan kecendrungan operator melakukan tindakan revaskularisasi baik secara endovaskular atau bedah terbuka dengan nilai potong sebesar 2462,5 ini memiliki spesifisitas 75,9% dan sensitifitas 89,2%. Simpulan. Distribusi tindakan revaskularisasi secara endovaskular sebanyak 54 pasien ( 59,3%) dan open surgery sebanyak 37 pasien (40,7%) dengan LLAC score terendah sebesar 463 dan terbesar yaitu 15426, nilai potong skor LLAC sebesar 2462,5 sebagai prediktor melakukan bedah terbuka dengan sensitifitas sebesar 89,2% dan spesifisitas sebesar 75,9%
Kata Kunci: PAD infrainguinal, LLAC , Agatston score, CTA, revaskularisasi, bedah terbuka, endovaskular.


Background. Peripheral Artery Disease (PAD) with infrainguinal lesions is a condition where there is partial or complete blockage of the infrainguinal arteries, primarily caused by atherosclerosis with varying degrees of calcification. The degree of calcification can be assessed using the Lower Limb Arterial Calcium (LLAC) Agatston Score and influences the decision between endovascular or open surgical revascularization options. Objective. This study aims to compare LLAC scores based on radiological criteria (CT Angiography) in PAD patients with infrainguinal lesions who have undergone open surgical and endovascular procedures, and to determine its cutoff point. Methods. This study utilizes a cross-sectional design with a total of 91 patients, using secondary data from medical records and CT angiography at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) from June 2019 to June 2024, with data analysis conducted during the period from November to December 2024. Categorical data are presented in the form of frequency and percentage, while numerical data are analyzed using the Kolmogorov-Smirnov test. The comparison of proportions between the independent variables and confounding variables, which are categorical, is conducted within each revascularization therapy group using the chi-square test. For data that are not normally distributed, mean differences are analyzed using the Mann-Whitney test. The determination of the cutoff value of the LLAC score is carried out to establish the LLAC score for patients treated with either endovascular or open surgery using the ROC curve. Results.There were no significant differences in patient characteristics such as age, gender proportion, clinical conditions, and medical history between the groups undergoing endovascular treatment and open surgery (p > 0.05). Patients who underwent open surgery had a significantly higher total LLAC score compared to those who underwent endovascular treatment (p = 0.000). Patients with a total LLAC score above 10,000 underwent open surgical revascularization. ROC curve analysis to determine the LLAC score cutoff yielded a value of 2462.5, which could differentiate the tendency of operators to perform revascularization either endovascularly or surgically. This cutoff value had a specificity of 75.9% and a sensitivity of 89.2%. Conclusion.The distribution of revascularization procedures was 54 patients (59.3%) for endovascular treatment and 37 patients (40.7%) for open surgery, with the lowest LLAC score being 463 and the highest 15,426. The LLAC score cutoff value of 2462.5 serves as a predictor for open surgery, with a sensitivity of 89.2% and specificity of 75.9%.
Keywords: Infrainguinal PAD, LLAC, Agatston score, CTA, revascularization, open surgery, endovascular.