Tesis

Evaluasi Pasca Revaskularisasi pada Pasien Penyakit Arteri Perifer dengan Diabetes Melitus dibandingkan dengan NonDiabetes Melitus Berdasarkan Luka, Toe-Pressure, dan Tingkat Nyeri = Post-Revascularization Evaluation in Peripheral Arterial Disease Patients with Diabetes Mellitus Compared to NonDiabetes Mellitus Based on Wound Healing, Toe-Pressure, and Pain Levels.

Latar Belakang: Penyakit Arteri Perifer (PAP) dengan Diabetes Melitus (DM) merupakan kondisi yang sering menyebabkan komplikasi serius, termasuk gangguan aliran darah yang memerlukan tindakan revaskularisasi. Evaluasi pasca revaskularisasi berdasarkan luka, tekanan jari kaki (Toe-Pressure), dan tingkat nyeri penting untuk menentukan efektivitas intervensi dan perencanaan pengelolaan lebih lanjut. Subjek dan Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional komparatif dengan desain cross-sectional. Subjek terdiri dari 76 pasien PAP yang menjalani revaskularisasi di RSUP Cipto Mangunkusumo pada periode Agustus hingga Oktober 2024. Kelompok penelitian dibagi menjadi 38 pasien dengan DM dan 38 pasien nonDM. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Chi-square, Mann-Whitney, dan regresi logistik dengan piranti lunak SPSS versi 20. Hasil : Ditemukan bahwa pasien dengan DM memiliki nilai toe-pressure dan tingkat nyeri yang lebih buruk dibandingkan pasien non-DM. Evaluasi pasca tindakan menunjukkan perbaikan sementara, namun perbedaan signifikan tetap terlihat pada toepressure dan luka satu bulan setelah tindakan. Prosedur revaskularisasi tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam hasil klinis antara pendekatan endovaskular, operasi terbuka, dan hybrid, namun pasien DM lebih sering mengalami sumbatan distal. Kesimpulan : Pasien PAP dengan DM menunjukkan hasil klinis pasca revaskularisasi yang lebih buruk dibandingkan pasien non-DM, khususnya dalam hal toe-pressure dan penyembuhan luka. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya evaluasi jangka panjang dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan strategi pengelolaan yang lebih efektif.
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Luka, Penyakit Arteri Perifer, Revaskularisasi, Tingkat Nyeri, Toe-Pressure.


Background : Peripheral Arterial Disease (PAD) with Diabetes Mellitus (DM) often leads to serious complications, including impaired blood flow requiring revascularization. Post-revascularization evaluation based on wound healing, ToePressure, and pain levels is crucial for determining the effectiveness of interventions and planning further management. Subjects and Methods : This observational comparative study used a cross-sectional design. The subjects included 76 PAD patients undergoing revascularization at Cipto Mangunkusumo Hospital between August and October 2024. The study groups consisted of 38 patients with DM and 38 non-DM patients. Statistical analysis was performed using Chi-square, Mann-Whitney, and logistic regression tests with SPSS version 20 software. Results : It was found that patients with DM had worse Toe-Pressure values and higher pain levels compared to non-DM patients. Post-procedural evaluation showed temporary improvements, but significant differences remained in Toe-Pressure and wound healing one month after revascularization. The type of revascularization procedure did not significantly differ in clinical outcomes between endovascular, open surgery, and hybrid approaches, although patients with DM more frequently experienced distal blockages. Conclusion : PAD patients with DM demonstrated poorer clinical outcomes after revascularization compared to non-DM patients, particularly in terms of Toe-Pressure and wound healing. This study highlights the importance of long-term evaluation and the need for further research to develop more effective management strategies.
Keywords : Diabetes Mellitus, Pain Levels, Peripheral Arterial Disease, Revascularization, Toe-Pressure, Wound Healing.