Tesis

Hubungan Kadar Trace element pada Rambut Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung Bawaan Janin = Association Between Trace Element Levels in Maternal Hair and Fetal Congenital Heart Disease.

Latar Belakang: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan struktur kardiovaskular yang sering terjadi pada bayi baru lahir, dengan insidensi global 6–12 per 1.000 kelahiran. PJB dapat memiliki efek yang signifikan terhadap fisik dan mental anak baik untuk jangka pendek dan jangka panjang, sehingga penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan tejadinya PJB. Masa janin merupakan tahap kritis bagi perkembangan embrio, dimana janin rentan terhadap kontaminan lingkungan. Kadar trace element dipengaruhi oleh pola makan, gaya hidup, dan lingkungan. Paparan logam berat dalam jumlah yang berbahaya sangat menjadi masalah selama kehamilan, karena berdampak pada janin pada tahap kritis perkembangan awal. Rambut ibu rentan terhadap kontaminasi lingkungan luar. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kadar trace element pada rambut ibu hamil dengan kejadian PJB pada janin. Metode: Penelitian menggunakan desain potong lintang yang melibatkan 60 ibu hamil dengan usia kehamilan 20–40 minggu, terdiri dari 30 ibu dengan janin PJB dan 30 ibu dengan janin non-PJB. Pengambilan sampel rambut dilakukan secara non-invasif untuk mengukur kadar 33 trace element menggunakan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil: Analisis bivariat menunjukkan perbedaan bermakna kadar kobalt (Co), kromium (Cr), besi (Fe), timbal (Pb), dan tellurium (Tl) antara kelompok ibu dengan janin PJB dan non-PJB, sementara analisis multivariat mengidentifikasi Bismuth (Bi) sebagai faktor protektif terhadap PJB (OR 0,01; IK 95% 0,00–0,31) dan kobalt (Co), kromium (Cr), merkuri (Hg), timbal (Pb), serta magnesium (Mg) sebagai faktor risiko signifikan. Tidak ditemukan hubungan antara kadar trace element dengan terjadinya derajat/ subtipe penyakit jantung bawaan (tunggal, kelompok, disertai kelainan ekstrakardiak) pada janin. Kesimpulan: Terdapat kadar Co, Cr, Fe, Pb, dan Tl yang lebih tinggi pada kelompok ibu dengan janin PJB. Co, Cr, Hg, Pb, dan Mg kemungkinan menyebabkan terjadinya PJB pada janin. Bismuth kemungkinan memiliki faktor protektif terhadap kejadian janin PJB. Tidak ditemukan hubungan antara kadar trace element dengan terjadinya subtipe PJB. Studi lanjutan dengan jumlah sampel lebih besar diperlukan untuk meningkatkan validitas temuan.
Kata kunci: penyakit jantung bawaan, trace element, logam berat, analisis rambut, paparan lingkungan, faktor risiko kehamilan.


Background: Congenital heart disease (CHD) is a structural cardiovascular abnormality frequently occurring in newborns, with a global incidence of 6–12 per 1,000 live births. CHD can have significant effects on the physical and mental health of children in both the short and long term, making it important to identify modifiable factors for the prevention of CHD. The fetal period is a critical stage for embryonic development, where the fetus is vulnerable to environmental contaminants. Trace element levels are influenced by diet, lifestyle, and environment. Exposure to hazardous amounts of heavy metals is a major problem during pregnancy, as it affects the fetus at a critical stage of early development. Maternal hair is susceptible to external environmental contamination. This study aimed to analyze the relationship between trace element levels in maternal hair and the occurrence of CHD in infants. Method: A cross-sectional design was used, involving 60 pregnant women aged 20–40 weeks of gestation, comprising 30 mothers with CHD fetuses and 30 with non-CHD fetuses. Hair samples were collected non-invasively to measure the levels of 33 trace elements using Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Results: Bivariate analysis revealed significant differences in cobalt (Co), chromium (Cr), iron (Fe), lead (Pb), and tellurium (Tl) levels between the groups of mothers with CHD and non-CHD fetuses, while multivariate analysis identified bismuth (Bi) as a protective factor against CHD (OR 0,01; 95% CI 0,00–0,31) and cobalt (Co), chromium (Cr), mercury (Hg), lead (Pb), and magnesium (Mg) as significant risk factors. No association was found between trace element levels and the occurrence of congenital heart disease degree/subtype (single, group, or accompanied by extracardiac abnormalities) in the fetus. Conclusion: There were higher levels of Co, Cr, Fe, Pb, and Tl in the group of mothers with CHD fetuses. Co, Cr, Hg, Pb, and Mg are likely to cause CHD in fetuses. Bi is likely to have a protective factor against the occurrence of CHD fetuses. No relationship was found between trace element levels and the occurrence of CHD subtypes. Further studies with larger sample sizes are needed to enhance the validity of these findings.
Keywords: congenital heart disease, trace elements, heavy metals, hair analysis, environmental exposure, pregnancy risk factors.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Ita Mu’tiyah - Nama Orang
Noroyono Wibowo - Nama Orang
Rima Irwinda - Nama Orang
Irvan Adenin - Nama Orang

No. Panggil
T24512fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xviii, 162 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24512fkT24512fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Kadar Trace element pada Rambut Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung Bawaan Janin = Association Between Trace Element Levels in Maternal Hair and Fetal Congenital Heart Disease.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.