Skripsi

Sebaran Efek Samping Obat Antituberkulosis pada Pasien Tuberkulosis Resisten Obat Dengan Pengobatan Short-Term Regimen di RSUP Persahabatan Tahun 2023 = Distribution of Adverse Drug Reactions in Drug-Resistant Tuberculosis Patients Treated with a 9-Month Short-Term Regimen at Persahabatan Hospital in 2023.

Latar Belakang Tuberkulosis resisten obat (TB-RO) merupakan tantangan besar dalam penanganan TB di Indonesia. Efek samping pengobatan menjadi faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan terapi, terutama dalam penggunaan regimen jangka pendek (Short-Term Regimen/STR) 9-11 bulan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui sebaran efek samping obat antituberkulosis pada pasien TB-RO yang menjalani pengobatan STR di RSUP Persahabatan tahun 2023. Metode Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien TB-RO yang menjalani pengobatan STR selama periode 2023. Sebanyak 89 pasien dipilih menggunakan metode total sampling, dan dianalisis dengan program SPSS. Hasil Dari 89 pasien, 75 pasien (84,3%) mengalami setidaknya satu efek samping. Efek samping yang paling sering ditemukan adalah gangguan gastrointestinal (74,2%), diikuti neuropati perifer (36%) dan atralgia (22,5%). Efek samping lainnya termasuk gangguan tidur (20,2%), hepatotoksisitas (14,6%), dan gangguan jantung (7,9%). Sebagian besar efek samping muncul pada minggu pertama hingga kedua pengobatan dan lebih dari empat minggu pengobatan. Kesimpulan Penggunaan STR pada TB-RO di RSUP Persahabatan tahun 2023 menunjukkan prevalensi efek samping yang tinggi, terutama gangguan gastrointestinal dan neuropati perifer. Temuan ini penting untuk meningkatkan pemantauan dan pengelolaan efek samping dalam terapi TB-RO.
Kata Kunci: TB resisten obat, efek samping, Short-Term Regimen


Introduction Drug-resistant tuberculosis (DR-TB) is a major challenge in tuberculosis management in Indonesia. Adverse drug reactions (ADRs) are a significant factor affecting the success of therapy, especially with the use of the 9-11 months Short-Term Regimen (STR). This study aims to determine the distribution of ADRs in DR-TB patients undergoing STR at Persahabatan Hospital in 2023. Method This descriptive study used a cross-sectional design. Data were collected from medical records of DR-TB patients treated with STR in 2023. A total of 89 patients were selected using the total sampling method, and the data were analyzed using SPSS software. Results Of the 89 patients, 75 (84.3%) experienced at least one ADR. The most common ADRs were gastrointestinal disturbances (74.2%), followed by peripheral neuropathy (36%) and arthralgia (22.5%). Other ADRs included sleep disturbances (20.2%), hepatotoxicity (14.6%), and cardiac disorders (7.9%). Most ADRs appeared during the first to second and more than fourth weeks of treatment. Conclusion The use of STR for DR-TB at Persahabatan Hospital in 2023 showed a high prevalence of ADRs, particularly gastrointestinal and peripheral neuropathy. These findings are essential for improving monitoring and management of ADRs in DR-TB therapy.
Keywords: Drug-resistant tuberculosis, adverse drug reactions, Short-Term Regimen

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Farhan Alief Waluyo - Nama Orang
Erlina Burhan - Nama Orang

No. Panggil
S24014fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiv, 51 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S24014fkS24014fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Sebaran Efek Samping Obat Antituberkulosis pada Pasien Tuberkulosis Resisten Obat Dengan Pengobatan Short-Term Regimen di RSUP Persahabatan Tahun 2023 = Distribution of Adverse Drug Reactions in Drug-Resistant Tuberculosis Patients Treated with a 9-Month Short-Term Regimen at Persahabatan Hospital in 2023.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.