Tesis

Perbandingan Pengaruh HIIT dan MICT Terhadap Kadar Angiotensin II, Fibronektin dan Gambaran Histologis Aorta Abdominalis Pada Model Tikus Hipertensi Induksi L-NAME = Comparative Effect of HIIT and MICT on Angiotensin II Levels, Fibronectin and Histological Features of Abdominal Aorta in L-NAME Induced Hypertension Rat Model.

Hipertensi berkaitan erat dengan fungsi arteri. Studi hipertensi lainnya membuktikan terjadinya remodeling pembuluh darah yang khas yaitu meningkatnya agen vasokontriktor diikuti dengan penurunan respons terhadap vasodilator. Berdasarkan rekomendasi WHO dan Kemenkes RI, aktivitas fisik merupakan program yang dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh aktivitas fisik yakni HIIT dan MICT terhadap kadar Angiotensin II, Fibronektin, Ketebalan Intima-media dan persentase deposisi kolagen pada aorta abdominalis tikus hipertensi induksi L-NAME dan latihan fisik selama 5 minggu. Metode penelitian dengan menginduksi tikus dengan L-NAME pada kelompok B, C dan D dengan dosis 40mg/kgBB/hari. Kelompok C diberi intervensi HIIT dengan intensitas 90% dan diturunkan interval menjadi 50% dari kecepatan maksimum selama 6 menit diulangi 3 kali. Kelompok D diberi intervensi MICT dengan intensitas 70% dilakukan selama 18 menit. Setelah 5 minggu dilakukan pengukuran kadar Angiotensin II dan Fibronektin dengan metode ELISA dan pengamatan histologis pada ketebalan Intima-Media serta deposisi kolagen dengan metode ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada kadar Angiotensin (p value ≥ 0,05), HIIT dan MICT tidak berpengaruh terhadap kadar angiotensin II. Kadar Fibronektin dan ketebalan intima-media dengan nilai tertinggi pada kelompok L-NAME dan Paling rendah pada kelompok HIIT dan MICT (p value ≤ 0,05). Pada deposisi kolagen kelompok L-NAME memiliki nilai terbesar dan hanya lebih rendah pada HIIT (p value ≤ 0,05). Dapat disimpulkan HIIT dan MICT tidak berpengaruh terhadap kadar Angiotensin namun berpengaruh sama besar terhadap nilai fibronektin dan ketebalan tunika intima-media yang lebih rendah dibanding L-NAME. HIIT memiliki pengaruh yang lebih besar dalam menurunkan deposisi kolagen dibanding MICT.
Kata kunci : Hipertensi, Aorta, HIIT, MICT, Fibronektin


Hypertension is closely related to arterial function. Other hypertension studies have shown a distinctive vascular remodeling: an increase in vasoconstrictor agents followed by a decreased response to vasodilators. Based on WHO and Ministry of Health recommendations, physical activity is a programme that can prevent and reduce the incidence of hypertension. The purpose of this study was to compare the effect of HIIT and MICT on Angiotensin II, Fibronectin, Intima-media Thickness, and percentage of collagen deposition in the aorta of hypertensive rats induced by L-NAME and physical exercise for 5 weeks. The research method was to induce rats with L-NAME in groups B, C, and D at 40mg/kgBB/day. Group C was given HIIT intervention with 90% intensity and decreased intervals to 50% for 6 minutes, repeated 3 times. Group D was given MICT intervention with 70% intensity of the maximum speed performed for 18 minutes. After 5 weeks, ELIS measurements of Angiotensin II and Fibronectin levels were carried out using the ELISA method, and histological observations on Intima-Media thickness and collagen deposition using the ImageJ method. The results showed no difference in Angiotensin levels (p-value 0.05); HIIT and MICT did not affect angiotensin II levels. Fibronectin levels and intima-media thickness were the highest value in the L-NAME group and the lowest in the HIIT and MICT groups (p-value ≤ 0.05). The L-NAME group had the greatest value in collagen deposition and was only lower in HIIT (p-value 0.05). It can be concluded that HIIT and MICT have the same effect on fibronectin values and tunica intima-media thickness, which is lower than L-NAME. HIIT had a more significant impact in reducing collagen deposition than MICT.
Keywords: Hypertension, Aorta, HIIT, MICT, Fibronectin