Tesis

Evaluasi Faktor Prediktor Keberhasilan Revaskularisasi Endovaskular pada Penyakit Arteri Perifer Infrainguinal dengan Penilaian Technical Success dan Procedural Success = Predicting Technical and Procedural Success in Endovascular Revascularization for Infrainguinal Peripheral Artery Disease.

Latar Belakang: Terdapat risiko kegagalan terhadap tindakan revaskularisasi endovaskular pada penyakit arteri perifer / peripheral artery disease (PAD) infrainguinal. Pada pasien-pasien dengan karakteristik lesi yang berat hingga terdapat chronic total occlusion (CTO), device tindakan endovaskular harus dipersiapkan lebih baik atau bahkan memilih untuk mengerjakan persiapan revaskularisasi dengan operasi terbuka sejak awal. Untuk menunjang keputusan tersebut, diperlukan evaluasi terhadap kemungkinan faktor prediktor keberhasilan tindakan secara retrograd. Metode: Dilakukan studi kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder rekam medis dan dokumentasi intraoperatif tindakan angiografi dan angioplasti di RS Cipto Mangunkusumo, untuk tindakan angioplasti PAD infrainguinal yang dikerjakan oleh Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular pada tahun 2019 – 2023. Variabel yang dinilai adalah derajat lesi aterosklerosis sesuai dengan kriteria Global Limb Anatomic Staging System (GLASS) yang terbagi menjadi lesi femoropopliteal (FP) dan infrapopliteal (IP), CTO dan morfologinya, derajat iskemia lesi sesuai kriteria Wound – Ischemia – Foot Infection (WifI) menggunakan ankle-brachial index (ABI), serta faktor risiko aterosklerosis, seperti hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, dan kebiasaan merokok. Variabel derajat lesi dan CTO kemudian dilakukan analisis untuk korelasinya dengan technical dan procedural success untuk menentukan faktor prediktor. Hasil: Pada 77 sampel yang dievaluasi, sebanyak 37 pasien dengan CTO. Derajat lesi dari klasifikasi FP, IP, GLASS, CTO dan morfologinya menunjukkan korelasi yang bermakna, dengan CTO menjadi variabel yang paling bermakna pada analisis bivariat maupun multivariat technical dan procedural success (p = 0,013 dan p = 0,023). Onset gejala, hubungannya dengan time-to-revascularization tidak memengaruhi technical atau procedural success. Derajat iskemia yang dinilai melalui ABI dan semua faktor risiko aterosklerosis yang dinilai, termasuk durasi dan kondisi terkontrol / tidaknya tidak berkorelasi dengan kondisi CTO, meskipun memiliki RR > 1. Kesimpulan: CTO merupakan prediktor yang bermakna terhadap technical dan procedural success terapi endovaskular infrainguinal dan dapat dijadikan pedoman untuk pertimbangan persiapan tindakan endovaskular atau pemilihan revaskularisasi terbuka.
Kata kunci: Penyakit arteri perifer, revaskularisasi endovakular, chronic total occlusion, technical success, procedural success


Background: There is a risk of failure in endovascular revascularization for infrainguinal peripheral artery disease (PAD). In patients with severe lesions, especially in chronic total occlusion (CTO), endovascular devices should be better prepared, or even directly choose open surgical revascularization. To support the decision, a retrograde evaluation of possible predictive factors is necessary. Methods: A retrospective cohort study was conducted using secondary data from medical records and intraoperative documentation of infrainguinal angioplasty procedures at performed by the Division of Vascular and Endovascular Surgery, Cipto Mangunkusumo Hospital in 2019-2023. Some variables were analyzed, including: The degree of atherosclerotic lesions according to the Global Limb Anatomic Staging System (GLASS) criteria, divided into femoropopliteal (FP) and infrapopliteal (IP) lesions; CTO and its morpholog; the degree of ischemia according to the Wound - Ischemia - Foot Infection (WifI) criteria using the ankle-brachial index (ABI); and risk factors for atherosclerosis, such as hypertension, diabetes mellitus, hypercholesterolemia, and smoking habits. The the degree of atherosclerotic lesion and CTO were then analyzed for their correlation with technical and procedural success to determine the predicting factors. Results: The study shows that in 77 samples evaluated, 37 patients had CTO. The degree of lesion from the FP, IP, GLASS, CTO classification and its morphology showed a significant correlation, with CTO being the most significant in both bivariate and multivariate analysis of technical and procedural success (p = 0.013 and p = 0.023). Symptom onset, its relationship with time-to-revascularization did not affect technical or procedural success. The degree of ischemia assessed by ABI and all atherosclerosis risk factors shows no correlattion to CTO, although they had RR > 1. Conclusions: CTO is a significant predictor of failure in technical and procedural success for infrainguinal endovascular therapy and can be used as a point of consideration for endovascular device preparation or to opt an open surgical revascularization.
Keywords: Peripheral artery disease, endovascular revascularization, chronic total occlusion, technical success, procedural success.