Tesis

The Effect of Ethanolic Extract of Andrographis paniculata on Inhibitting The Hypertrophy Progression of H9c2 Cardiomyoblast: Focus on Oxidative Stress and Proinflammation Markers = Efek Ekstrak Etanol Andrographis Paniculata Terhadap Inhibisi Progresi Hipertrofi Pada Sel H9c2 Kardiomioblas: Fokus Pada Penanda Oksidatif Stres Dan Proinflamasi.

Heart failure develops from pathological cardiac hypertrophy. The activation of Angiotensin Receptor 1 in cardiomyocytes initiates pathological hypertrophy cascades through oxidative stress and pro-inflammation signaling. Andrographis paniculata is an herb that exerts anti-inflammatory and antioxidant effects that might become an alternative and complementary therapy for heart failure. This in-vitro study using Angiotensin II (Ang II)-treated H9c2 cardiomyoblast aims to investigate the anti-cardiac hypertrophy effect of Andrographis paniculata ethanolic extract (APE) by alleviating oxidative stress and proinflammation signals. The cytotoxicity profiling of AP in H9c2 was initiated first using an MTT assay. Along with Ang-II, the cells were treated with different APE inhibitory concentrations of 50% ratio to analyze the hypertrophic phenotype (cell size area, BNP, and AT1R mRNA), proinflammation gene expression (NLRP3, NF-kB, and IL-1β mRNA), and oxidative stress markers (superoxide anion, hydrogen peroxide, Nrf2, and SOD1 mRNA). The results showed APE significantly (p < 0.05) reduced the hypertrophic phenotype, oxidative stress markers, and proinflammation gene. However, the 2IC50 failed to reduce BNP and pro-inflammation gene expression. The research concluded that ½IC50 and IC50 dosage of APE suppresses the H9c2 cells' hypertrophy and alleviates proinflammation and oxidative stress status, indicating APE potentially becomes the candidate of alternative and complementary therapy in heart failure.
Keywords: Andrographis paniculata; Cardiac Hypertrophy, H9C2 Cardiomyoblast, Proinflammation, Oxidative Stress


Gagal jantung berkembang dari proses hipertrofi patologis sel kardiomiosit. Aktivasi reseptor Angiotensin reseptor 1 pada kardiomiosit menginisiasi kaskade hipertrofi patologis melalui persinyalan stres oksidatif dan proinflamasi. Andrographis paniculata adalah herbal yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang dapat menjadi terapi alternatif dan penunjang pada gagal jantung. Studi in-vitro ini yang menggunakan sel H9c2 kardiomioblas yang terpapar Angiotensin II (Ang-II) bertujuan untuk menginvestigasi efek anti-hipertrofi kardiak dari ekstrak etanol Andrographis paniculata (APE) dengan mengatasi persinyalan stres oksidatif dan proinflamasi. Studi sitotoksisitas dilakukan pertama kali untuk menilai half maximum inhibitory concentration (IC50) dari APE pada sel H9c2. Sel H9c2 yang terpapar Ang-II diberikan APE dengan dosis yang berbeda berdasarkan IC50 untuk menganalisis ekspresi fenotip hipertrofi (area ukuran sel, mRNA BNP dan AT1R), ekspresi gen proinflamasi (mRNA NLRP3, NF-kB, dan IL-1β) dan penanda oksidatif stress (Anion superoksida, hydrogen peroksida, dan mRNA SOD1 serta Nrf2). APE secara signifikan (p < 0.05) menurunkan ekspresi fenotip hipertrofi, gen proinflamasi, dan penanda oksidatif stres. Akan tetapi, dosis 2IC50 gagal untuk menurunkan ekspresi BNP dan gen proinflamasi. Dapat disimpulkan, dosis ½IC50 dan IC50 APE mampu menekan fenotip hipertrofi, penanda stres oksidatif, dan ekspresi gen proinflamasi. Dapat disimpulkan, APE berpotensi sebagai kandidat terapi alternatif dan komplementer dari gagal jantung.
Kata Kunci: Andrographis paniculata; Hipertrofi Jantung, Sel H9C2 Kardiomioblas, Proinflamasi, Stres Oksidatif