Tesis

Uji kesahihan dan keandalan Leicester Cough Questionnaire (LCQ) versi Bahasa Indonesia sebagai alat ukur kualitas hidup pasien batuk kronis = Validity and reliability of the Bahasa Indonesia version of the Leicester Cough Questionnaire (LCQ) as a measure of quality of life in patients with chronic cough.

Objektif: Bertujuan menilai kesahihan dan keandalan Leicester Cough Questionnaire (LCQ) versi Bahasa Indonesia dalam mengukur kualitas hidup pasien batuk kronis. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan pengambilan sampel secara konsekutif. Penelitian terdiri dari tahap adaptasi transkultural dengan metode WHO menggunakan forward-backward translation, dan tahap uji kesahihan dan keandalan. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rehabilitasi Medik, Pulmonologi, Gastroenterologi dan THT RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta serta Poliklinik Rehabilitasi Medik dan Pulmonologi RSUP Persahabatan. Hasil: Adaptasi transkultural dibantu oleh penerjemah independen dan hasilnya diharmonisasikan melalui expert panel. Kuesioner prafinal diujicoba pada 10 responden untuk mendapatkan kuesioner final yang diuji kesahihan dan keandalannya kepada 46 responden sesuai kriteria inklusi eksklusi. Etiologi penyebab batuk terdiri dari kelompok penyakit paru 67,4% dan ekstra paru 32,6% dengan rincian Tuberkulosis paru (32,6%), Gastroesophageal Reflux Disease (21,7%), upper airway cough syndrome (10,9%), bronkiektasis (10,9%), Penyakit Paru Obstruktif Kronis (8,7%), aspergiloma (6,5%), keganasan paru (4,3%), asma bronkial (2,2%), dan Interstitial Lung Disease (2,2%). Hasil analisis menunjukkan kuesioner LCQ versi Bahasa Indonesia merupakan instrumen yang sahih (nilai kesahihan konstruk r= 0,59-0,90) dan andal (nilai konsistensi internal alfa Cronbach 0,79-0,87) sebagai alat ukur kualitas hidup pasien batuk kronis. Rerata kualitas hidup pada kelompok pasien batuk kronis wanita lebih rendah dibandingkan kelompok pria (12,0±3,6 vs 13,4±4,2), kelompok penyebab penyakit paru lebih rendah daripada dengan penyakit ekstra paru (12,1 ±4,2 vs 13,8 ±3,1), dan kelompok usia 20-29 tahun (10,0±2) memiliki rerata kualitas hidup terendah jika dibandingkan dengan kelompok lain berdasarkan dekade hingga dekade kedelapan. Kesimpulan: LCQ versi Bahasa Indonesia merupakan instrumen yang sahih dan andal sebagai alat ukur kualitas hidup pasien batuk kronis. Kuesioner ini dapat digunakan untuk batuk kronis yang disebabkan oleh penyakit paru dan ekstraparu.
Kata kunci: Batuk kronis, kualitas hidup, LCQ, kesahihan, keandalan


Objective: To assess the validity and reliability of the Leicester Cough Questionnaire (LCQ) in measuring the quality of life of patients with chronic cough. Methods: This study is a cross-sectional study with consecutive sampling. The study consisted of 2 stage, a transcultural adaptation with the WHO method using forwardbackward translation stage, and a validity and reliability testing stage. The study was conducted at the Physical Medicine and Rehabilitation, Pulmonology, Gastroenterology and ENT clinics of Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta and the Physical Medicine and Rehabilitation and Pulmonology clinics of Persahabatan Hospital Jakarta. Results: Transcultural adaptation was assisted by an independent translator and the results were harmonized through an expert panel. The pre-final questionnaire was tested on 10 respondents to obtain the final questionnaire which was tested for validity and reliability on 46 respondents according to the inclusion-exclusion criteria. Cough etiology consisted of pulmonary disease group 67.4% and extra-pulmonary 32.6% with details of pulmonary tuberculosis (32.6%), Gastroesophageal reflux disease (21.7%), upper airway cough syndrome (10.9%), bronchiectasis (10.9%), Chronic Obstructive Lung Disease (8.7%), aspergilloma (6.5%), lung malignancy (4.3%), bronchial asthma (2.2%), and Interstitial Lung Disease (2.2%). The analysis showed that the Indonesian version of the LCQ questionnaire was a valid (construct validity value r = 0.59-0.90) and reliable (Cronbach's alpha internal consistency value 0.79-0.87) instrument for measuring the quality of life of chronic cough patients. The mean quality of life in the female chronic cough patient group was lower than the male group (12.0±3.6 vs 13.4±4.2), the group caused by pulmonary disease was lower than the group caused by extrapulmonary disease (12.1±4.2 vs 13.8±3.1), and the age group 20-29 years (10.0±2) had the lowest mean quality of life compared to other age groups. Conclusion: The Bahasa Indonesia version of the LCQ is a valid and reliable instrument to measure the quality of life of chronic cough patients. This questionnaire can be used for chronic cough caused by both pulmonary and extrapulmonary diseases.
Keywords: Chronic cough, quality of life, LCQ, validity, reliability

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Meryta Ulfa - Nama Orang
Cleopas Martin Rumende - Nama Orang
Anitta F.S. Paulus - Nama Orang
HEidy Agustin - Nama Orang

No. Panggil
T24436fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 114 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24436fkT24436fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Uji kesahihan dan keandalan Leicester Cough Questionnaire (LCQ) versi Bahasa Indonesia sebagai alat ukur kualitas hidup pasien batuk kronis = Validity and reliability of the Bahasa Indonesia version of the Leicester Cough Questionnaire (LCQ) as a measure of quality of life in patients with chronic cough.

Related Collection