Tesis
Korelasi Single Breath Count Test dengan Peak Expiratory Flow Rate pada Pasien Dewasa Pasca Infeksi COVID-19 = Correlation of Single Breath Count Test with Peak Expiratory Flow Rate in Adult Patients After COVID-19 Infection.
Objektif: Mengetahui korelasi nilai Single Breath Count Test (SBCT) dengan nilai Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) pada pasien dewasa pasca infeksi COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong-lintang dengan pengambilan subjek secara konsekutif. Dilakukan pemeriksaan SBCT dan PEFR pada subjek. Penelitian dilaksanakan di Departemen Rehabilitasi Medik RSUPN Ciptomangunkusumo dan RSUP Persahabatan Jakarta. Hasil: Jumlah subjek penelitian sebesar 38 subjek, terdiri dari 18 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Rerata usia 37.16 tahun dengan rentang usia berkisar antara 23-57 tahun. Hasil pengukuran SBCT rata-rata pada subjek laki-laki adalah 50 dan rata-rata pada subjek perempuan adalah 40. Hasil pengukuran PEFR ratarata pada subjek laki-laki sebesar 507.22 L/menit dan rata-rata pada subjek perempuan sebesar 372.5 L/menit. Berdasarkan analisis korelasi parametrik Pearson antara SBCT dengan PEFR didapatkan hubungan yang bermakna secara signifikan antara kedua variable (p < 0,05), yakni semakin tinggi nilai SBCT maka semakin tinggi nilai PEFR yang didapatkan (r = 0.516). Kesimpulan: Terdapat korelasi positif sedang yang bermakna antara SBCT dan PEFR pada pasien dewasa pasca infeksi COVID-19 yakni semakin tinggi nilai SBCT maka semakin tinggi nilai PEFR yang didapatkan.
Kata kunci: Pasca COVID-19, Single Breath Count Test (SBCT), Peak Expiratory Flow Rate (PEFR)
Objective: To determine the correlation between Single Breath Count Test (SBCT) value and Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) value in adult patients after COVID- 19 infection. Methods: This study is a cross-sectional study with consecutive subject sampling. SBCT and PEFR examinations were carried out on the subject. The study was conducted at the Department of Medical Rehabilitation of Ciptomangunkusumo Hospital and Persahabatan Hospital Jakarta. Results: The number of research subjects was 38 subjects, consisting of 18 men and 20 women. The mean age was 37.16 years with an age range of 23-57 years. The average SBCT measurement result in male subjects was 50 and the average in female subjects was 40. The average PEFR measurement result in male subjects was 507.22 L/min and the average in female subjects was 372.5 L/min. Based on Pearson's parametric correlation analysis between SBCT and PEFR, there was a significant relationship between the two variables (p < 0.05), namely the higher the SBCT value, the higher the PEFR value obtained (r = 0.516). Conclusion: There is a significant moderate positive correlation between SBCT and PEFR in adult patients after COVID-19 infection, namely the higher the SBCT value, the higher the PEFR value obtained.
Keywords: Post COVID-19, Single Breath Count Test (SBCT), Peak Expiratory Flow Rate (PEFR)
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Marcherly Wardi - Nama Orang
Cleopas Martin Rumende - Nama Orang
HEidy Agustin - Nama Orang
Siti Chandra Widjanantie - Nama Orang - No. Panggil
-
T24432fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 97 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T24432fk | T24432fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi