Tesis
Relation between occupational hazard exposure, nutrition intake and factory health service with anemia in female worker = Hubungan antara pajanan hazard kesehatan kerja, asupan gizi dan layanan kesehatan perusahaan dengan anemia perempuan pekerja. Studi Potong Lintang Di Suatu Perusahaan Elektronik
Introduction. Anemia is a medical condition that have many impacts especially for female workers. The aim of this study is to determine risk factors about work environment, nutritional intake, and factory health services in female workers. Methods. A cross-sectional study from secondary data was conducted from periodic health examinations among female works at electronic company in 2019, West Java. The outcome is anemia used WHO criteria. Determinant variables include the most frequently used sources of health information, factory canteen utility, level knowledge of nutrition, total iron intake and heme iron intake. Results. The female subjects totaled 181 workers, aged 21-35 years. Anemia was found in 89 subjects (49,2%). Independent factors that associated with anemia were the most frequently used sources of health information (aOR 4,5, CI 95% 1,5-13,6), factory canteen utility (aOR 2,8, CI 95% 1,3-5,9), level knowledge of nutrition (aOR 2,4, CI 95% 1,2-5,0) and total iron intake (aOR 2,3, CI 95% 1,2-4,8). Conclusion. Almost half of the female workers having anemia. Occupational health services and nutrition intake play an important role to controlling anemia in the workplace.
Keywords: female workers; anemia; occupational health service.
Pendahuluan. Anemia merupakan suatu kondisi medis yang mempunyai banyak dampak terutama bagi pekerja perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko lingkungan kerja, asupan gizi dan pelayanan kesehatan perusahaan pada pekerja perempuan. Metode. Studi cross-sectional diambil dari data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan berkala pada perempuan pekerja di perusahaan elektronik pada tahun 2019 di Jawa Barat. Hasil akhir yaitu anemia dengan kategori WHO. Variabel determinan meliputi sumber informasi kesehatan yang paling sering digunakan, penggunaan kantin perusahaan, tingkat pengetahuan mengenai gizi, asupan zat besi total dan asupan zat besi heme. Hasil. Subjek berjumlah 181 perempuan pekerja, berusia 21 -35 tahun. Anemia ditemukan pada 89 subjek (49,2%). Faktor independen yang berhubungan dengan anemia adalah sumber informasi kesehatan yang paling sering digunakan (aOR 4,5, CI 95% 1,5-13,6), penggunaan kantin perusahaan (aOR 2,8, CI 95% 1,3-5 ,9), tingkat pengetahuan mengenai gizi (aOR 2,4, CI 95% 1,2-5,0) dan asupan zat besi total (aOR 2,3, CI 95% 1,2-4,8). Kesimpulan. Hampir separuh pekerja perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan kerja dan asupan gizi berperan penting dalam pengendalian anemia di tempat kerja.
Kata Kunci: perempuan pekerja; anemia; pelayanan kesehatan kerja.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Nino Putri Arpeni - Nama Orang
Dewi Yunia Fitriani - Nama Orang
Muchtaruddin Mansyur - Nama Orang - No. Panggil
-
T23629fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xi, 62 hlm., 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23629fk | T23629fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi