Tesis
Pengaruh Perubahan Zona Ketinggian Terhadap Kekuatan Genggaman Tangan Pada penerbang Militer Yang Melaksanakan Indoktrinasi Latihan Aerofisiologi Di Lakespra DR Saryanto = Effect Of Altitude Zone Changes On Handgrip Strength In Military Pilots Who Carry Out An Aerophysiology Indoctrination Training At Lakespra DR Saryanto.
Pendahuluan Kekuatan genggaman tangan memiliki peran yang sangat penting pada penerbang militer, hal ini dikarenakan penerbangan militer memiliki manuver dalam melaksanakan misi terbangnya. Walaupun paparan zona ketinggian sudah terbukti menyebabkan bahaya akibat perubahan fisiologis yang berupa hipoksia dan memiliki pengaruh terhadap kemampuan psikomotor seorang penerbang, akan tetapi belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengkaji hal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis berencana melakukan penelitian tentang pengaruh paparan zona ketinggian terhadap kekuatan genggaman tangan. Metode Penelitian ini menggunakan disain eksperimental one group pre test – post test dan dilaksanakan di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Luar angkasa (Lakespra) DR Saryanto, Jakarta. Responden diminta menggenggam dalam dua kondisi zona ketinggian yaitu pada zona ketinggian diatas permukaan laut dan pada ketinggian 25.000 kaki. Handgrip dynamometer digunakan sebagai alat ukur kekuatan genggaman tangan. Hasil Didapatkan kekuatan genggaman tangan rata – rata penerbang militer sebesar 42 kg dengan kekuatan genggaman tertinggi sebesar 53,3 kg dan terdapat hubungan yang bermakna antara pajanan zona ketinggian terhadap kekuatan genggaman tangan dengan (p < 0,05). Kesimpulan Kekuatan genggaman tangan pada penerbang militer dalam penelitian ini sudah cukup baik dan melampaui batas nilai rata – rata orang asia. Pajanan zona ketinggian dapat mengakibatkan penurunan kekuatan genggaman tangan.
Kata kunci: Kekuatan genggaman tangan, penerbang militer, zona ketinggian, 25.000 kaki, handgrip dynamometer.
Introduction Handgrip strength plays a very important role in military pilots, this is because military flights have maneuvers in carrying out their flight missions. Although exposure to high altitude zones has been proven to cause danger due to physiological changes in the form of hypoxia and affects a pilot's psychomotor abilities, much research has not been conducted to examine this. Because of that, the author plans to research the effect of exposure to high altitude zones on handgrip strength. Methods This study used an experimental design of one group pre–and post-test and was conducted at the Institute of Aviation and Space Health (Lakespra) DR Saryanto, Jakarta. Respondents were asked to grip in two altitude zones, first at an altitude zone above sea level and second at 25,000 feet. A handgrip dynamometer was used as a measuring instrument for hand grip strength. Results It was found that the average hand grip strength of military pilots was 42 kg with the highest grip strength of 53.3 kg and there was a significant relationship between exposure to high altitude zones and handgrip strength (p < 0.05). Conclusion The handgrip strength of military pilots in this study was quite good and exceeded the average value of Asians. Exposure to high altitude zones can result in decreased handgrip strength.
Keywords: Handgrip strength, military pilot, altitude zone, 25,000 feet, handgrip dynamometer.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Yazid Hafzi A M - Nama Orang
Muhammad Ilyas - Nama Orang
Imelda Rosalyn Sianipar - Nama Orang
Wawan Mulyawan - Nama Orang - No. Panggil
-
T24407fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Kedokteran Penerbangan., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xv, 59 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T24407fk | T24407fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi