Disertasi

Biomarka Podosit di Urin sebagai Prediktor Sindrom Nefrotik Resisten Steroid: Kajian pada Hitung Podosit, Nefrin, Podosin dan Podokaliksin = Urinary Podocyte Biomarker as Resistant Steroid Nephrotic Syndrome Predictors: A Study on Podocyte, Nephrin, Podocin and Podocalyxin Counts.

Sindrom nefrotik (SN) adalah penyakit glomerulus tersering pada anak. Pendekatan klinis dalam tata laksana SN adalah dengan menentukan respons terhadap steroid setelah empat minggu pemberian terapi. Pasien SN resisten steroid (SNRS) tidak mendapat efek terapi tetapi memiliki risiko untuk timbul efek samping. Sel podosit telah dipelajari pada SN dan dinilai berperan penting pada terjadinya proteinuria. Tujuan penelitian ini adalah mencari di antara empat biomarka podosit di urin, yaitu sel podosit, nefrin, podosin, dan PCX, yang dapat digunakan sebagai prediktor SNRS. Penelitian dilakukan dengan desain studi prospektif observasional di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSCM dari September 2021 –Maret 2023. Subjek terdiri dari 80 anak SN dengan fungsi ginjal yang baik, dan 40 subjek kontrol, berusia 2–18 tahun. Sampel urin dikumpulkan sebelum terapi steroid, diproses dan diinkubasi dengan antibodi nefrin, podosin, dan PCX, kemudian dinalisis dengan metode flow cytometry untuk mendeteksi sel podosit, serta mikropartikel nefrin, podosin, dan PCX. Pengelompokan SN sensitif steroid (SNSS) dan SNRS dilakukan setelah terapi steroid dan analisis dilakukan berdasarkan pengelompokan SNSS, SNRS, dan kontrol. SNSS menunjukkan peningkatan ekspresi biomarka podosit di urin yang bermakna dibandingkan SNRS dan subjek kontrol. Didapatkan kekuatan diskriminasi dengan area under the curve (AUC) berikut: sel podosit (AUC 0,647), nefrin (0,782), dan podosin (0,824) yang menunjukkan hasil sedang hingga cukup baik. Receiver operating characteristic (ROC) menentukan calon cut-off. Nefrin < 850 MP/uL, podosin < 6000 MP/uL dan sel podosit < 675 cell/uL berhubungan dengan luaran SNRS. Regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna nefrin dan podosin dengan SNRS, adjusted OR 3,815 (95% IK 1,286–11,319) dan 7,508 (95% IK 2,523–22,339), berturut-turut. Setelah empat minggu steroid, nefrin dan podosin urin pada subjek SNSS menurun secara bermakna, sedangkan pada subjek SNRS tidak ada perubahan. Studi ini menunjukkan mikropartikel nefrin dan podosin di urin yang lebih rendah pada subjek SNRS dibandingkan SNSS. Hal ini mendukung peran podositopati pada patogenesis SN dan dapat diajukan untuk menjadi prediktor respons terhadap steroid pada awal perjalanan penyakit.
Kata kunci: nefrin, PCX, podosin, podosit, sindrom nefrotik resisten steroid


Nephrotic syndrome (NS) is the most common glomerular disease in childhood. The practical clinical approach to classify NS is to determine steroid response after four weeks of steroid therapy. Children with steroid resistant nephrotic syndrome (SRNS) do not achieve the desired treatment effect while they are facing continuous risks of adverse effects. In recent years, there has been a growing recognition of glomerular podocytes’ role in NS. The aim of this study was to evaluate the best predictors of SRNS based on four podocyte biomarkers in urine: podocyte cells, nephrin, podosin, and PCX. A prospective observational study was conducted, involving 80 NS patients with preserved renal function and 40 healthy control patients, aged 2–18 years. Urine samples were collected before steroid therapy, processed, and then incubated with nephrin, podosin, and PCX antibodies, then subsequently analyzed with flow cytometry to detect the expression of podocyte cells, as well as nephrin, podocin, and PCX counts. Only after steroid therapy, NS patients were grouped into steroidsensitive nephrotic syndrome (SSNS) and SRNS. Analysis was performed on SSNS, SRNS, and the control groups. SSNS showed significantly higher expression of podocyte biomarkers in urine compared to the SRNS and control subjects. Discrimination power between SNSS and SNRS based on area under the curve (AUC) were as follows: podocyte (AUC 0.647), nephrin (AUC 0.782), and podocin (AUC 0.824), which were in line with fair to good values. Receiver operating characteristic (ROC) analysis determined the proposed cut-off. Urinary level of nephrin < 850 MP/uL, podocin < 6000 MP/uL and podocyte cell < 675 cell/uL were associated with SRNS outcome. Logistic regression showed significant SRNS association with nephrin and podocin with adjusted OR 3.815 (95%CI 1.286–11.319) and 7.508 (95%CI 2.523–22.339), respectively. After four weeks of steroids, urinary nephrin and podocin microparticles of SSNS subjects were significantly reduced, while no significant change observed in SRNS subject. This study revealed the lack of nephrin and podocin microparticles in SRNS compared to SSNS subjects. This supports the role of podocytopathies in pathogenesis of NS and may be suggested for further roles to be non-invasive tool as predictor of steroid sensitivity from early course of disease.
Keywords: nephrin, PCX, podocin, podocyte, resistant steroid nephrotic syndrome

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Eka Laksmi Hidayati - Nama Orang
Sudung O. Pardede - Nama Orang
Bambang Supriyatno - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang

No. Panggil
D24044fk
Penerbit
Jakarta : Program Doktor Ilmu Kedokteran.,
Deskripsi Fisik
xix, 120 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
Belum SBP
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
D24044fkD24044fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Biomarka Podosit di Urin sebagai Prediktor Sindrom Nefrotik Resisten Steroid: Kajian pada Hitung Podosit, Nefrin, Podosin dan Podokaliksin = Urinary Podocyte Biomarker as Resistant Steroid Nephrotic Syndrome Predictors: A Study on Podocyte, Nephrin, Podocin and Podocalyxin Counts.

Related Collection