Tesis

Food Provision in Daycare: Perspective of Daycare Staff and Parents in Association with Nutrient Intake and Dietary Diversity of Under-Five Children = Penyediaan Makanan di Tempat Penitipan Anak: Pandangan Staf Tempat Penitipan Anak dan Orang Tua dalam Kaitannya dengan Asupan Gizi dan Keanekaragaman Makanan Anak Balita.

Background: Daycare significantly influences children's dietary intake development, impacting their nutrient intake and dietary diversity. This study aims to compare dietary diversity and nutrient intake in children under five who received daycare-provided meals (PM) versus those who brought lunchboxes (LB), to compare child feeding practices between working mothers and daycare staff, and to explore the perspectives of working mothers, daycare staff, and management regarding their roles in promoting balanced and nutritious meals for children in daycare settings. Materials and Methods: This research design is a mixed-method. The quantitative research utilized a comparative cross-sectional study. The study involved 138 children aged 5-59 months, with 124 mothers and 47 daycare staff completing the Child Feeding Practices Questionnaire (CFPQ). Qualitative research utilized WeValue Insitu and Perspective Exploration (PEX) comprised of working mothers (n=3), daycare staff (n=5), and daycare management (n=5). Results: The findings indicated that the median dietary diversity of children 6- 23mo in the PM group was significantly higher than LB group (p < 0.05). Energy and nutrient intakes were lower in the PM group compared to the LB group. The PM group exhibited higher proportions of inadequacy in folate and calcium compared to the LB group. Overall, the score of child feeding practices among daycare staff was higher than the working mothers. The CFPQ results indicated that daycare staff were had significantly higher median scores in the pressure to eat, encourage balance and variety, modelling, and restriction subscales than the working mothers. On the other hand, mothers had higher scores in child control and emotion regulation than daycare staff. Mothers in the LB group had higher scores in environment, encouragement of balance and variety, and restriction subscales. Qualitative data identified five themes: the role of daycare in providing meals, the role of daycare in lunchbox menus, skipping breakfast, the environment between home and daycare, and nutrition knowledge. Conclusion: Nutrition education is needed to enhance the attitudes of working mothers and daycare staff to enhance attitudes and awareness regarding breakfast consumption, menu planning, portion sizes, and child feeding practices for children. The findings of this study can support in the development of ECCNE model in daycare settings, which include promotion of food-based recommendations, nutrient-dense menu for food provision in daycare and lunch box, and messages/activities to strengthen child feeding practices based on the findings from CFPQ.
Keywords: Nutrient intake, under-five children, daycare


Latar Belakang: Daycare secara signifikan mempengaruhi perkembangan asupan makanan anak-anak, yang berdampak pada asupan nutrisi dan keragaman makanan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keragaman makanan dan asupan nutrisi pada anak-anak di bawah lima tahun yang menerima makanan dari daycare (PM) dengan mereka yang membawa bekal dari rumah (LB), untuk membandingkan praktik pemberian makan anak antara ibu bekerja dan staf daycare, serta untuk mengeksplorasi perspektif ibu bekerja, staf daycare, dan manajemen mengenai peran mereka dalam mempromosikan makanan yang seimbang dan bergizi bagi anak-anak di lingkungan daycare. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain metode campuran. Penelitian kuantitatif menggunakan studi cross-sectional komparatif. Penelitian ini melibatkan 138 anak berusia 5-59 bulan, dengan 124 ibu dan 47 staf daycare yang menyelesaikan Child Feeding Practice Questionnaire (CFPQ). Penelitian kualitatif menggunakan WeValue Insitu dan Perspective Exploration (PEX) yang terdiri dari ibu bekerja (n=3), staf daycare (n=5), dan manajemen daycare (n=5). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman makanan median anakanak berusia 6-23 bulan dalam kelompok PM secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok LB (p < 0,05). Asupan energi dan nutrisi lebih rendah pada kelompok PM dibandingkan dengan kelompok LB. Kelompok PM menunjukkan proporsi ketidakcukupan folat dan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok LB. Secara keseluruhan, skor praktik pemberian makan anak di antara staf daycare lebih tinggi daripada ibu bekerja. Hasil CFPQ menunjukkan bahwa staf daycare memiliki skor median yang secara signifikan lebih tinggi pada subskala tekanan untuk makan, dorongan untuk keseimbangan dan variasi, modeling, dan pembatasan dibandingkan dengan ibu bekerja. Di sisi lain, ibu memiliki skor yang lebih tinggi dalam kontrol anak dan regulasi emosi dibandingkan dengan staf daycare. Ibu dalam kelompok LB memiliki skor lebih tinggi dalam lingkungan, dorongan untuk keseimbangan dan variasi, serta subskala pembatasan. Data kualitatif mengidentifikasi lima tema: peran daycare dalam menyediakan makanan, peran daycare dalam menu kotak makan siang, melewatkan sarapan, lingkungan antara rumah dan daycare, dan pengetahuan gizi. Kesimpulan: Pendidikan gizi diperlukan untuk meningkatkan sikap dan kesadaran ibu bekerja serta staf daycare mengenai konsumsi sarapan, perencanaan menu, ukuran porsi, dan praktik pemberian makan anak. Temuan dari penelitian ini dapat mendukung pengembangan model ECCNE di lingkungan daycare, yang mencakup promosi rekomendasi berbasis makanan, menu padat nutrisi untuk penyediaan makanan di daycare dan kotak makan siang, serta pesan/kegiatan untuk memperkuat praktik pemberian makan anak berdasarkan temuan dari CFPQ.
Kata kunci: Asupan gizi, anak di bawah lima tahun, tempat penitipan anak