Tesis

The Effect of the Nutrition Goes to School Program on Adolescent Girls' Eating Attitudes in Jakarta: A MixedMethod Study = Pengaruh Program Nutrition Goes to School terhadap Sikap Makan Remaja Putri di Jakarta: Sebuah Studi MixedMethods.

Adolescence is a critical period for growth, and proper nutrition is essential for adequate development. Factors such as increased media exposure, body image pressures, and cultural influences put adolescent females at a higher risk of developing unhealthy eating attitudes, potentially leading to eating disorders. This mixed-method clustered randomized control (cRCT) study focuses on the impact of the Nutrition Goes to School (NGTS) program on the eating attitudes of adolescent girls in Jakarta. The NGTS program, an environmental approach involving teachers, canteen staff, school gardeners, and students, seeks to promote social change and improve nutrition knowledge, attitudes, and practices in teenagers. Baseline measurements in January 2024 quantified sociodemographic information, nutrition knowledge, and BMI, along with baseline Eating Attitudes Test (EAT-26) to categorize the respondents to high- and low-risks of eating disorders in ten schools in Jakarta based on region. Focused Group Discussions (FGD) and In-Depth Interviews (IDI) via WhatsApp followed to triangulate the baseline EAT-26 scores to identify and compare drivers of high-risk and low-risk eating attitudes. NGTS intervention was gradually provided around the end of February 2024, and end-line measurements (n= 278) were conducted in May 2024 to compare within and between-group differences. Qualitative data were reported based on the biopsychosocial framework. The control and intervention group distribution sample numbers were comparable except for regions in Jakarta, age, and extracurricular activeness. Both groups had similar baseline knowledge (0.0-16.0) and EAT-26 scores (0.0-75.0); FGD found themes relating to individual, familial, and social factors where there were similarities in practice but differences in attitudes. End-line data collected data from three intervention and four control schools. Comparisons between baseline and end-line revealed significant improvements in EAT-26 scores (0.0-51.0) and NGTS knowledge scores (2.0-18.0) compared to the baseline, but no significant differences were found between the high and low-risk EAT-26 categories. Qualitative data explored individual, familial, and social factors behind their eating attitudes. There were many shared practices, including meal skipping and food guilt, among others. However, attitudes differed, with high-risk girls focusing on calories, food dichotomy, and body image, whereas low-risk girls focused on their hunger cues, schedules, and preferences. The NGTS program had an impact on improving the eating attitudes in the intervention group of adolescent girls in Jakarta, and there was a better improvement in the intervention group than in the control group.
Keywords: Eating attitudes; Mixed-Method; Nutrition Goes to School; Urban Adolescent Girls


Masa remaja adalah masa kritis untuk pertumbuhan, dan nutrisi yang tepat sangat penting untuk perkembangan yang memadai. Faktor-faktor seperti meningkatnya paparan media, tekanan terhadap citra tubuh, dan pengaruh budaya menempatkan remaja perempuan pada risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sikap makan yang tidak sehat, yang berpotensi menyebabkan gangguan makan. Studi mixed-method clustered randomized control (cRCT) ini berfokus pada dampak program Nutrition Goes to School (NGTS) terhadap sikap makan remaja putri di Jakarta. Program NGTS, sebuah pendekatan lingkungan yang melibatkan guru, staf kantin, tukang kebun sekolah, dan siswa, berupaya untuk mendorong perubahan perilaku dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik gizi pada remaja. Pengukuran dasar pada bulan Januari 2024 mengukur informasi sosiodemografi, pengetahuan gizi, dan Indeks Masa Tubuh (IMT), serta Eating Attitudes Test (EAT-26) untuk mengkategorikan responden yang berisiko tinggi dan rendah mengalami gangguan makan di sepuluh sekolah di Jakarta berdasarkan wilayah. Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) dan Wawancara Mendalam (IDI) dilakukan melalui WhatsApp untuk melakukan triangulasi skor awal EAT-26 untuk mengidentifikasi dan membandingkan faktor pendorong sikap makan yang berisiko tinggi dan rendah. Intervensi NGTS diberikan secara bertahap sekitar akhir bulan Februari 2024, dan pengukuran akhir (n= 278) dilakukan pada bulan Mei 2024 untuk membandingkan perbedaan di dalam dan antar kelompok. Data kualitatif dilaporkan berdasarkan kerangka biopsikososial. Jumlah sampel sebaran kelompok kontrol dan intervensi sebanding kecuali wilayah di Jakarta, usia, dan keaktifan ekstrakurikuler. Kedua kelompok memiliki pengetahuan dasar yang sama (0,0-16,0) dan skor EAT-26 (0,0-75,0); FGD menemukan tema-tema yang berkaitan dengan faktor individu, keluarga, dan sosial dimana terdapat persamaan dalam praktik namun terdapat perbedaan dalam sikap. Data akhir mengumpulkan data dari tiga sekolah intervensi dan empat sekolah kontrol. Perbandingan antara data pengukuran awal dan akhir menunjukkan peningkatan signifikan pada skor EAT-26 (0,0-51,0) dan skor pengetahuan NGTS (2,0-18,0) dibandingkan dengan pengukuran awal, namun tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kategori EAT-26 risiko tinggi dan rendah. Data kualitatif mengeksplorasi faktor individu, keluarga, dan sosial di balik sikap makan mereka. Ada banyak praktik yang dilakukan bersama, antara lain melewatkan makan dan rasa bersalah karena makanan. Namun, sikapnya berbeda-beda, dimana anak perempuan yang berisiko tinggi berfokus pada kalori, dikotomi makanan, dan citra tubuh, sedangkan anak perempuan yang berisiko rendah berfokus pada tanda-tanda lapar, jadwal, dan preferensi mereka. Program NGTS memberikan dampak terhadap peningkatan sikap makan pada kelompok intervensi remaja putri di Jakarta, dan terjadi peningkatan yang lebih baik pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol.
Kata Kunci: Mixed Methods; Nutrition Goes to School; Remaja Putri Perkotaan; Sikap Makan

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Andrean Wangsa - Nama Orang
Luh Ade Ari Wiradnyani - Nama Orang
Indah Suci Widyahening - Nama Orang

No. Panggil
T24342fk
Penerbit
Jakarta : Master of Nutrition Study Program.,
Deskripsi Fisik
xix, 162 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24342fkT24342fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of The Effect of the Nutrition Goes to School Program on Adolescent Girls' Eating Attitudes in Jakarta: A MixedMethod Study = Pengaruh Program Nutrition Goes to School terhadap Sikap Makan Remaja Putri di Jakarta: Sebuah Studi MixedMethods.

Related Collection