Tesis

Hubungan antara Skor Dietary Inflammatory Index dengan Kenaikan Berat Badan dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 22-28 Minggu di DKI Jakarta = The Association between Dietary Inflammatory Index Score with Gestational Weigth Gain and The Incidence of Anemia in Pregnant Women at 22-28 Weeks in DKI Jakarta.

Kehamilan adalah kondisi inflamasi alami yang merupakan suatu respon fisiologis maternal. Beberapa faktor dapat mempengaruhi kondisi inflamasi dalam kehamilan, salah satunya kebiasaan makan pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara skor dietary inflammatory index (DII) dengan kenaikan berat badan dan kejadian anemia pada ibu hamil 22-28 minggu. Sebuah analisis potong lintang dilakukan pada 163 ibu hamil di 10 Puskesmas Kecamatan DKI Jakarta yang meliputi wawancara, asesmen asupan, dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada usia kehamilan antara 22-28 minggu. Kenaikan berat badan didapatkan dengan menghitung selisih antara berat badan yang diukur pada usia kehamilan 22-28 minggu dengan berat badan yang diukur saat kunjungan prenatal pertama dibagi dengan selisih minggu kehamilan. Kadar hemoglobin juga diperiksa pada rentang waktu yang sama. Penilaian asupan dilakukan menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire. Rerata Skor DII adalah 0,21±0,79, rerata kenaikan berat badan subjek 0,2±0,1 kg/minggu dan rerata hemoglobin yaitu 11,1 ±0,9 g/dL. Tidak ditemukan adanya hubungan antara skor DII dengan kenaikan berat badan (0,748) dan kejadian anemia (p = 0,111) pada ibu hamil 22-28 minggu.
Kata kunci: anemia, Dietary Inflammatory Index, ibu hamil, kenaikan berat badan


Pregnancy is a natural inflammatory condition as a maternal physiological response. Some factors can affect inflammatory condition in pregnancy, one of the factor is maternal dietary habits. This study aimed to investigate the association of dietary inflammatory index (DII) score with gestational weight gain and anemia between 22 and 28 weeks of pregnancy. A cross sectional study was conducted on 163 pregnant women in ten subdistrict primary health care centers in Jakarta, Indonesia, the data collection included interview, dietary assessment, and laboratory examination, done between 22 and 28 weeks of pregnancy. Gestational weight gain was calculated by subtracting body weight on the first prenatal visit from body weight measured at the time of data collection and dividing by the difference of weeks of pregnancy. Hemoglobin level was also measured at the same time. Dietary assessment was done using a semi-quantitative food frequency questionnaire. The mean of DII score was 0,21±0,79, the mean of gestational weight gain was 0,2±0,1 kg/week, and the mean of hemoglobin level was 11,1±0,9 g/dL. No association was found between DII score and gestational weight gain (p = 0,748) and anemia (p = 0,111) between 22 and 28 weeks off pregnancy. Dietary inflammatory index score has no association with gestational weight gain and anemia in 22 to 28 weeks of pregnancy.
Key words: Anemia, Dietary Inflammatory Index, gestational weight gain, pregnant women

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Riezki Amalia - Nama Orang
Rima Irwinda - Nama Orang
Okky Lupita Sari - Nama Orang

No. Panggil
T24339fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Magister Ilmu Gizi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 142 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24339fkT24339fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan antara Skor Dietary Inflammatory Index dengan Kenaikan Berat Badan dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil 22-28 Minggu di DKI Jakarta = The Association between Dietary Inflammatory Index Score with Gestational Weigth Gain and The Incidence of Anemia in Pregnant Women at 22-28 Weeks in DKI Jakarta.

Related Collection