Skripsi

Prediction Model for Remission for People with Schizophrenia: A Multivariate Analysis = Model Prediksi Remisi Pada Penderita Skizofrenia: Analisis Multivariat.

Introduction Schizophrenia generally associated with an increase in suicidality. In Indonesia itself, according to the results of the Basic Health Research (Riskesdas) in 2016, the prevalence of emotional mental disorders with symptoms of depression and anxiety in individuals over 15 years old reached around 14 million people or about 6% of the total population of Indonesia. The variables that will be used as the prediction model for remission and recovery in this research are: onset of the disease, patient’s age, antipsychotic drugs, gender, marital status, secondary psychiatric diagnosis, presence of extrapyramidal symptoms, family history of mental disorders, presence of self-harm and education. Next step is to predict the outcome for remission in people with schizophrenia using all these variables with multivariate analysis. Method This was a retrospective cross-sectional study that observed schizophrenia patients in RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta from 2023 to March 2024. We exclude sample that do not have a complete medical record. Outcomes were presented using descriptive statistics to characterise the entire cohort, and to see which variables are good predictors for predicting six months remission in schizophrenia patients. Logistic regression was used to quantify the relationship between several variables and six months remission, after accounting for confounders. Results The sample for this research was 100 patients. Median age of all patients was 28.5 [minimummaximum 18-59], 70% (70/100) were female. Education (D3 and S1) was associated with twofold increased odds ofremission compared to non-D3 and S1 after accounting for other risk factors (odds ratio 2.20, 95% confidence interval 1.88-5.50, p = 0.023), while patient with family history was associated with lower odds of remission compared to no family history (OR 0.36; 95% CI 0.18 – 1.30, p-value 0.048). Conclusion Patient’s education and family history of mental disorders are found to be statistically significant hence for this research we can say that they are good features for predicting remission in schizophrenia patient, further studies and data are needed to determine more variables.


Latar Belakang: Skizofrenia umumnya dikaitkan dengan peningkatan bunuh diri. Di Indonesia sendiri, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2016, prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan kecemasan pada individu berusia di atas 15 tahun mencapai sekitar 14 juta orang atau sekitar 6% dari total penduduk. Indonesia. Variabel yang akan digunakan sebagai model prediksi remisi dan pemulihan dalam penelitian ini adalah: onset penyakit, usia pasien, obat antipsikotik, jenis kelamin, status perkawinan, diagnosis psikiatri sekunder, adanya gejala ekstrapiramidal, riwayat gangguan jiwa dalam keluarga, adanya tindakan menyakiti diri sendiri dan pendidikan. Langkah selanjutnya adalah memprediksi hasil remisi pada penderita skizofrenia menggunakan semua variabel tersebut dengan analisis multivariat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional retrospektif yang mengamati pasien skizofrenia di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 2023 hingga Maret 2024. Kami mengecualikan sampel yang tidak memiliki rekam medis lengkap. Hasil disajikan menggunakan deskriptif statistik untuk mengkarakterisasi keseluruhan kelompok, dan untuk melihat variabel mana yang merupakan prediktor yang baik untuk memprediksi remisi enam bulan pada pasien skizofrenia. Regresi logistik digunakan untuk mengukur hubungan antara beberapa variabel dan remisi enam bulan, setelah memperhitungkan perancu. Hasil: Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 pasien. Usia rata-rata seluruh pasien adalah 28,5 [minimum-maksimum 18-59], 70% (70/100) adalah perempuan. Pendidikan (D3 dan S1) dikaitkan dengan peningkatan peluang remisi dua kali lipat dibandingkan dengan non-D3 dan S1 setelah memperhitungkan faktor risiko lain (odds rasio 2,20, confidence interval 95% 1,88-5,50, p = 0,023), sedangkan pasien dengan riwayat keluarga dikaitkan dengan peluang remisi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa riwayat keluarga (OR 0,36; 95% CI 0,18 – 1,30, p-value 0,048). Kesimpulan: Pendidikan pasien dan riwayat gangguan mental dalam keluarga ditemukan signifikan secara statistik sehingga untuk penelitian ini kami dapat mengatakan bahwa keduanya merupakan fitur yang baik untuk memprediksi remisi pada pasien skizofrenia, diperlukan penelitian dan data lebih lanjut untuk menentukan lebih banyak variabel.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Timothy Marvelianto Tedjo - Nama Orang
Khamelia - Nama Orang

No. Panggil
S24011fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xi, 44 hlm., 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S24011fkS24011fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prediction Model for Remission for People with Schizophrenia: A Multivariate Analysis = Model Prediksi Remisi Pada Penderita Skizofrenia: Analisis Multivariat.

Related Collection