Tesis

Relevansi Klinis Circulating Tumor Cell (CTC) Vimentin+ pada Kanker Payudara yang Mendapat Kemoterapi = Clinical Relevance Of Circulating Tumor Cells (CTC) Vimentin+ in Breast Cancer Receiving Chemotherapy.

Latar Belakang: Kanker payudara (KPD) merupakan jenis kanker dengan angka insiden tertinggi dan angka kematian yang meningkat seiring dengan perkembangan stadiumnya. 90% kematian disebabkan oleh metastasis, menurunkan tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan menjadi 30%. Meskipun telah menyelesaikan terapi, risiko rekurensi dan metastasis masih tinggi, mencapai 10-40%. Ekspresi vimentin berkorelasi secara linear dengan faktor-faktor klinikopatologi yang responsif terhadap kemoterapi. Namun, sel CTC (circulating tumor cells) yang positif vimentin dapat memiliki sifat mirip sel punca, yang berkontribusi pada resistensi terhadap kemoterapi. Tantangan utama meliputi resistensi terhadap kemoterapi dan evaluasi sistemik yang kurang memadai untuk mencari biomarker yang tepat untuk prediksi dan evaluasi terapi sistemik. Metode Penelitian: Studi kohort prospektif dengan pengambilan sampel sebelum dan sesudah kemoterapi di RSCM dan RSUD Koja dari bulan Maret hingga Juni 2024. Penelitian ini mencakup hubungan jumlah CTC Vimentin+ prekemoterapi dengan respons kemoterapi, jumlah CTC Vimentin+ sebelum dan sesudah kemoterapi, serta faktor-faktor klinikopatologi yang mempengaruhi. Pengukuran jumlah CTC Vimentin+ menggunakan teknik imunofluoresensi FITC dengan alat flow cytometry BD FACSLyric. Hasil Penelitian: Jumlah CTC sebelum dan sesudah kemoterapi diukur pada 24 pasien. Delta jumlah CTC Vimentin+ dihitung sebagai selisih pengurangan jumlah CTC sebelum kemoterapi dikurangi jumlah CTC sesudah kemoterapi. Tidak ditemukan korelasi signifikan antara jumlah CTC sebelum kemoterapi dengan respons terhadap kemoterapi (p = 0,214). Korelasi signifikan terlihat antara jumlah CTC Vimentin+ sebelum dan sesudah kemoterapi (p = 0,009). Analisis faktor klinikopatologi menunjukkan tidak ada hubungan signifikan dengan delta jumlah CTC (stadium p = 0,257, IHK p = 0,465, grading p = 0,238). Analisis kurva ROC menghasilkan nilai cutoff 5,13 dan AUC 0,7. Hubungan signifikan ditemukan antara faktor klinikopatologi dan jumlah CTC Vimentin+ pre kemoterapi untuk stadium (p = 0,016) dan subtipe (p = 0,039), sedangkan untuk grading tidak signifikan (p = 0,456). Respons kemoterapi tidak berhubungan signifikan dengan faktor klinikopatologi: dengan stadium (p = 0,17), sementara IHK dan grading juga tidak signifikan secara statistik (masing-masing p = 0,357 dan p = 0,417). Kesimpulan: Jumlah CTC Vimentin+ bukanlah prediktor respons terhadap kemoterapi namun dapat digunakan untuk mengevaluasi efikasi kemoterapi.
Kata kunci: kanker payudara, CTC Vimentin+, respon kemoterapi


Background: Breast cancer (BC) is the most incident type of cancer with increasing mortality rates as the disease progresses. 90% of deaths are due to metastasis, significantly reducing overall survival rates to 30%. Despite completion of therapy, the risk of recurrence and metastasis remains high at 10-40%. Vimentin expression correlates linearly with clinicopathological factors responsive to chemotherapy. However, vimentin-positive CTCs (circulating tumor cells) may exhibit stem cell-like properties, contributing to chemotherapy resistance. Key challenges include chemotherapy resistance and inadequate systemic evaluation for identifying precise biomarkers for predicting and evaluating systemic therapy. Methode: A prospective cohort study with sample collection before and after chemotherapy at RSCM and RSUD Koja from March to June 2024. This study investigates the relationship between pre-chemotherapy CTC Vimentin+ counts and chemotherapy response, changes in CTC Vimentin+ counts before and after chemotherapy, and influencing clinicopathological factors. CTC Vimentin+ counts were measured using FITC immunofluorescence technique with BD FACSLyric flow cytometry. Results: CTC Vimentin+ counts before and after chemotherapy were measured in 24 patients. Delta CTC Vimentin+ counts were calculated as the difference between prechemotherapy CTC counts and post-chemotherapy CTC counts. No significant correlation was found between pre-chemotherapy CTC counts and chemotherapy response (p = 0.214). A significant correlation was observed between pre- and post-chemotherapy CTC Vimentin+ counts (p = 0.009). Clinicopathological factor analysis showed no significant association with delta CTC counts (stage p = 0.257, IHC p = 0.465, grading p = 0.238). ROC curve analysis yielded a cutoff value of 5.13 and AUC of 0.7. Significant associations were found between clinicopathological factors and pre-chemotherapy CTC Vimentin+ counts for stage (p = 0.016) and subtype (p = 0.039), while grading showed no statistical significance (p = 0.456). Chemotherapy response was not significantly associated with clinicopathological factors: stage (p = 0.17), also IHC and grading were not statistically significant (p = 0.357 and p = 0.417). Conclusion: The number of CTC Vimentin+ cells is not a predictor of chemotherapy response but can be used to evaluate chemotherapy efficacy.
Keywords: breast cancer, CTC Vimentin+, chemotherapy response

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Sri Anidyo Utami - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
DEWI Wulandari - Nama Orang
Alban Dien - Nama Orang
Erwin Danil Yulian - Nama Orang

No. Panggil
T24318fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Bedah Onkologi.,
Deskripsi Fisik
xv, 94 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24318fkT24318fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Relevansi Klinis Circulating Tumor Cell (CTC) Vimentin+ pada Kanker Payudara yang Mendapat Kemoterapi = Clinical Relevance Of Circulating Tumor Cells (CTC) Vimentin+ in Breast Cancer Receiving Chemotherapy.

Related Collection