Tesis

Hubungan Kerutan dan Kekenduran dengan Kadar Dehidroepiandrosteron Sulfat (DHEA-S) pada Laki-Laki dan Perempuan Lanjut Usia = The association Between Wrinkles and Sagging with Dehydroepiandrosterone Sulfate (DHEA-S) Levels in Elderly Men and Women.

Pendahuluan: Dengan meningkatnya populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia, menjaga kualitas kesehatan, termasuk kesehatan kulit, menjadi semakin penting. Penurunan hormon DHEA, prekursor estrogen dan androgen, berkaitan dengan penuaan kulit. Tanda-tanda penuaan contohnya kerutan dan kekenduran kulit dipengaruhi oleh kadar DHEA yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dasar kadar DHEA pada populasi lansia di Indonesia sebagai peluang untuk terapi suplementasi dalam memperlambat gejala penuaan kulit. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan kadar DHEA-S dengan kerutan dan kekenduran kulit pada populasi lansia. Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain potong lintang untuk melihat hubungan kadar DHEA-S dengan kerutan dan kekenduran yang dilakukan pada 30 perempuan dan 30 laki-laki lansia. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pengambilan foto wajah 5 posisi, dan pengambilan serum DHEA-S. Penilaian derajat kerutan dan kekenduran dilakukan dengan membandingkan foto subjek dengan Bazin Skin Aging Atlas: Asian Type. Hasil Penelitian: Tidak terdapat perbedaan kadar DHEA-S yang bermakna secara statistik pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan (p=0,941). Selain itu, kadar DHEA-S tidak berhubungan bermakna secara statistik dengan kerutan dahi (p=0,499), crow’s feet (p=0,888), kekenduran wajah (p=0,769), dan derajat kekenduran leher (p=0,568). Terdapat kecenderungan, semakin berat derajat kerutan dahi dan crow’s feet, nilai rerata DHEA-S semakin rendah. Juga terdapat pola kecenderungan bahwa dengan meningkatnya derajat keparahan kekenduran leher, nilai rerata kadar DHEA-S yang terdeteksi semakin rendah. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar DHEA-S dengan derajat keparahan kerutan dan kekenduran di dahi, crow’s feet's, wajah bagian bawah, dan leher pada lakilaki dan perempuan lansia.
Kata kunci: Lanjut usia, hormon, DHEA, kerutan, kekenduran


Background: With the growing elderly population in Indonesia, ensuring overall health, including skin health, is becoming increasingly vital. The decline in DHEA hormone levels, which are precursors to estrogen and androgen, is linked to skin aging. Aging indicators such as wrinkles and sagging are influenced by diminishing DHEA levels. This study aims to gather baseline data on DHEA levels in the elderly population in Indonesia, exploring the potential for supplementation therapy to slow the symptoms of skin ageing. Research Objective: To examine the relationship between DHEA-S levels and the presence of wrinkles and sagging in the elderly population. Methods: This study is an analytical observational study with a cross-sectional design, assessing the relationship between DHEA-S levels and the severity of wrinkles and sagging in 30 women and 30 men. Data collection included anamnesis, physical examination, facial photography in five positions, and serum DHEA-S sampling. The degree of wrinkles and sagging was evaluated by comparing subject photos with the Bazin Skin Aging Atlas: Asian Type. Results: There was no statistically significant difference between men and women (p=0,941). Furthermore, DHEA-S levels did not show a statistically significant correlation with forehead wrinkles (p=0,499), crow’s feet (p=0,888), lower face ptosis (p = 0,769), or neck sagging (p = 0,568). Nonetheless, the mean values suggested a trend where more severe forehead wrinkles and crow’s feet were associated with lower DHEAS levels. Similarly, a pattern was observed where increased neck sagging severity corresponded with lower average DHEA-S levels. Conclusion: There is no association between DHEA-S levels and the severity of wrinkles and sagging on the forehead, crow’s feet, lower face, and neck in elderly men and women.
Keyword: Elderly, hormone, DHEA, wrinkles, sagging

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Anandika Pawitri - Nama Orang
Shannaz Nadia Yusharyahya - Nama Orang
Nanny Shoraya - Nama Orang

No. Panggil
T24315fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 77 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T24315fkT24315fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Kerutan dan Kekenduran dengan Kadar Dehidroepiandrosteron Sulfat (DHEA-S) pada Laki-Laki dan Perempuan Lanjut Usia = The association Between Wrinkles and Sagging with Dehydroepiandrosterone Sulfate (DHEA-S) Levels in Elderly Men and Women.

Related Collection