Tesis
Peran Akupunktur Tanam Benang terhadap Nyeri dan Kualitas Hidup Penderita Endometriosis = The Role of Thread Embedding Acupuncture for Pain and Quality of Life in Endometriosis Patients.
Pendahuluan: Endometriosis merupakan salah satu kondisi ginekologi yang sering dijumpai. Nyeri dapat mengganggu keseharian penderita endometriosis dan menurunkan kualitas hidup. Terapi untuk nyeri endometriosis yang terdiri dari hormon, non hormon, dan pembedahan, memiliki risiko dan efek samping. Akupunktur telah terbukti mengurangi nyeri endometriosis melalui efek analgesik, menurunkan estradiol, memodulasi neurotransmiter, memperkuat sel imun, dan mengurangi inflamasi. Akupunktur tanam benang (ATB) memiliki keuntungan yaitu stimuli kontinu titik akupunktur sehingga dapat mengurangi frekuensi kunjungan ke dokter. ATB telah terbukti efektif pada berbagai penyakit, namun efek ATB pada kasus endometriosis masih jarang dipublikasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek dari kombinasi ATB dengan terapi standar pada endometriosis. Metode: Penelitian ini merupakan suatu uji klinis pretest-posttest satu kelompok yang dilakukan pada pasien endometriosis di unit rawat jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dari bulan Desember 2023 sampai Mei 2024. Subjek penelitian adalah yang telah mengkonsumsi dienogest sebagai terapi standar untuk nyeri endometriosis selama minimal 1 bulan, namun masih mengalami nyeri dengan skor Numeric Rating Scale (NRS) ≥ 4. Subjek kemudian mendapatkan terapi ATB sebanyak satu kali, yang dikombinasikan dengan dienogest sebagai terapi standar selama 8 minggu. Luaran yang dinilai adalah intensitas nyeri dengan skor NRS, serta skor kualitas hidup dengan kuesioner Endometriosis Health Profile-30 (EHP-30). Skor dasar NRS dan EHP-30 saat subjek hanya mendapat terapi standar, dibandingkan dengan skor NRS dan EHP-30 4 dan 8 minggu setelah mendapat kombinasi ATB dengan terapi standar. Hasil: Terdapat penurunan rerata skor NRS yang signifikan dari sebelum terapi (5,25 ± 1,16) hingga 4 minggu setelah terapi (1,84 ± 2,09; p = 0,001) dan 8 minggu setelah terapi (1,47 ± 2,04; p < 0,001). Terdapat penurunan rerata skor EHP-30 yang signifikan pada subskala nyeri dari sebelum terapi (43,18 ± 23,93) hingga 4 minggu setelah terapi (25,85 ± 22,36; p = 0,039) serta subskala kontrol dan rasa tidak berdaya dari sebelum terapi (45,83 ± 30,54) hingga 4 minggu setelah terapi (25,52 ± 25,24; p = 0,035). Penurunan skor EHP-30 setelah 4 minggu terapi bermakna secara klinis pada subskala nyeri, kontrol dan rasa tidak berdaya, serta kesehatan mental; sementara setelah 8 minggu terapi bermakna secara klinis pada seluruh subskala. Kesimpulan: Kombinasi ATB dengan terapi standar dapat menurunkan intensitas nyeri endometriosis 4 minggu setelah terapi dan bertahan hingga 8 minggu; serta meningkatkan kualitas hidup penderita endometriosis pada aspek nyeri serta kontrol dan rasa tidak berdaya 4 minggu setelah terapi.
Kata kunci: endometriosis, nyeri, ehp30, akupunktur, benang.
Introduction: Endometriosis is a common gynecologic condition in everyday practice. Pain in endometriosis can be disabling, thus reducing quality of life. Management strategy for pain in endometriosis includes hormones, non-hormonal therapy, and surgery; each one has its own risks and side effects. Acupuncture has been proven to be effective in reducing endometriosis-related pain through its analgesic effect, modulating estradiol and neurotransmitters, enhancing immune cells, and reducing inflammation. Thread embedding acupuncture (TEA) has advantage in term of continuous stimulation of acupuncture points, thereby reducing frequency of visits to doctor. TEA has been proven to be effective in various medical condition, but still not much explored in endometriosis publications. This study was conducted to analyze the effect of TEA combination with standard therapy on endometriosis. Methods: This study was a one group pretest-posttest clinical trial conducted on RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo outpatient endometriosis patients from December 2023 until May 2024. Subjects included in this study had been consuming dienogest as standard therapy for endometriosis pain at least for 1 month, but still felt pain with Numeric Rating Scale (NRS) score ≥ 4. Subjects then went through TEA once, combined with dienogest as standard therapy for 8 weeks forward. Outcomes assessed were pain intensity using NRS score and quality of life score using Endometriosis Health Profile-30 (EHP-30). Baseline NRS and EHP-30 scores when subjects only received standard therapy, were compared with 4 and 8 weeks after subjects went through the combination of TEA with standard therapy. Result: There were significant decline in mean NRS scores from baseline (5,25 ± 1,16) to 4 weeks after therapy (1,84 ± 2,09; p = 0,001) and 8 weeks after therapy (1,47 ± 2,04; p < 0,001). There were significant decline in mean EHP-30 scores on pain subscale from baseline (43,18 ± 23,93) to 4 weeks after therapy (25,85 ± 22,36; p = 0,039), control and powerlessness subscale from baseline (45,83 ± 30,54) to 4 weeks after therapy (25,52 ± 25,24; p = 0,035). EHP-30 score declines in 4 weeks after therapy were clinically meaningful on subscales : pain, control and powerlessness, mental health; 8 weeks after therapy : on all subscales. Conclusion: Combination of TEA with standard therapy could decrease endometriosis pain intensity 4 weeks after therapy and remained until 8 weeks; and could improve quality of life in pain and control & powerlessness aspects 4 weeks after therapy.
Keywords: endometriosis, pain, ehp30, acupuncture, thread.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Marshellia Setiawan - Nama Orang
R. Muharam - Nama Orang
Yoshua Viventius - Nama Orang
Adiningsih Srilestari - Nama Orang - No. Panggil
-
T24280fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Akupunktur Medik., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 107 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T24280fk | T24280fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi