Tesis
Profil Tindakan bronkoskopi pada pasien di Instalasi Perawatan Intensi Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Persahabatan = Profile of bronchoscppy procedures in patients at Intensive Care Instalation at the Persahabatan Hospital National Respiratory Center.
Latar belakang : Bronkoskopi merupakan tindakan penting dalam bidang pulmonologi. Bronkoskopi memiliki peran diagnostik dan terapetik pada pasien perawatan intensif yang tidak dapat ditransport ke tempat pemeriksaan pencitraan. Pasien dalam perawatan intensif dapat terintubasi ataupun tidak. Pasien terintubasi dengan ventilasi mekanis dapat mengalami pneumonia akibat virus, bakteri maupun jamur. Retensi sekresi bronkus dapat menyumbat saluran napas dan meningkatkan risiko infeksi. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil tindakan bronkoskopi pada pasien di Instalasi perawatan intensif (IPI) Rumah Sakit rujukan Respirasi Nasional Persahabatan. Desain penelitian ini yaitu deskriptif dan bersidat retrospektif berdasarkan data pada rekam medik pasien. Penelitian ini dilakukan di IPI RS Persahabatan pada bulan November 2023 sampai Februari 2024 dengan subjek penelitian yaitu pasien di IPI yang menjalani tindakan bronkoskopi pada periode 1 Januari 2022 sampai 31 Juli 2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sanpel pada penelitian ini yaitu 11 3 pasien. Analisis dilakukan pada 70 pasien yang menjalani tindakan bronkoskopi di IPI. Data yang diiperoleh diolah dan dianalisis univariat dengan perangkat lunak SPSS. Hasil : Median umur pasien yang menjalani tindakan bronkoskopi didapatkan 51,5 tahun, jenis kelamin laki-laki dominan (61,95%), dengan perangkat oksigenasi sebelum tindakan bronkoskopi yaitu ventilasi mekanis (90%). Pneumonia merupakan diagnosis penyakit paru terbanyak (50%). Komorbid gangguan sistem kardiovaskular terjadi pada 47,14% pasien. Indikasi tindakan bronkoskopi terbanyak yaitu retensi sputum dan atelektasis (31,43% dan 30%). Modalitas tindakan berupa bronchial toilet pada 98,57% pasien. Analgetik digunakan pada 98,52% pasien. Kombinasi analgetik, sedasi, pelumpuh otot dan ketamin serta kombinasi analgetik dan sedasi paling banyak digunakan. Parameter tanda vital paling banyak ditemukan berupa peningkatan tekanan darah dan nadi sebelum dan sesudah tindakan bronkoskopi. Temuan bronkoskopi berupa stenosis kompresi, mukosa hiperemis dan sekret mukopurulen paling banyak ditemukan. Perbaikan gambaran foto toraks setelah tindakan bronkoskopi pada 35,71% pasien. Belum tercantum dengan jelas data komplikasi dua jam pasca tindakan pada pasien di IPI, namun dan tidak didapatkan perburukan dari parameter tanda vital. Median lama perawatan di IPI pada pasien yang menjalani tindakan bronkoskopi yaitu 12 hari. Angka kesintasan pasien yang menjalani tindakan bronkoskopi di IPI yaitu 52,85%.
Kata kunci : bronchial toilet, bronkoskopi, perawatan intensif.
Background : Bronchoscopy is an important procedure in the filed of pulmonology. Bronchoscopy has diagnostic and therapeutic role for intensive care patients who cannot be transported to imaging centre. Patients in intensive care may be intubated or not. Intubated patients with mechanical ventilation can experience pneumonia caused by vruses, bacteria or fungi. Retention of bronchial secretions can obstruct the airways and increase the risk of infection. This study aims to determine the profile of bronchoscopy procedures of patient at intensive care installation at hte Persahabatan National Respiratory Center. Method : The design of thins research is descriptive and retrospektive based on data in the patient’s medical record. This research was conducted at intensive care installation Persahabatan Hospital from November 2023 to February 2024. Subject if this study are patients who underwent bronchoscopy procedures from January 1 st 2023 until July 31 st 2024 whi met the inclusion criteria. The sample size in this study was 11 3 patients. Analysis was carried out on 70 patients who underwent bronchoscopy at IPI. The data obtained were processed and analyzed univariately using SPSS software. Result : The median age of patients undergo bronchoscopy was 51.5 years, male gender was dominant (61.95%), with oxygenation devices before bronchoscopy, namely mechanical ventilation (90%). Pneumonia is the most common lung disease diagnosis (50%). Comorbid cardiovascular system disorders occurred in 47,14% of patients. The most frequent indication for bronchoscopy were sputum retention and atelectasis (31,43% and 30%). The modality of bronchoscopy was bronchial toilet in 98.52% of patients. Analgesics were used in 98.52% of patients. Combination of analgetics, sedatiopm, muscle relaxant and ketamine as well as combiantion of analgetics and sedation are most widely used. The most common vital sign parameters found were an increase in blood pressure and pulse before and after bronchoscopy. Bronchoscopy findings in the form of compression stenosis, hyperemic mucosa and mucopurulent discharge were most commonly found in patients undergoing bronchoscopy at IPI. Chest radiograph improvement after bronchoscopy in 35.71% of patients. There were no clear data on two-hours complications after the procedure, however there was no deterioration in vital sign parameters. The median length of stay at IPI for patients undergoing bronchoscopy is 1 2 days. The survival rate for patients who undergo bronchoscopy at IPI is 52.85%.
Keywords: braonchial toilet, bronchoscopy, intensive care.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Tika Indriati - Nama Orang
Prasenohadi - Nama Orang
Mia Elhidsi - Nama Orang - No. Panggil
-
T24266fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 71 hlm., ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T24266fk | T24266fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi