Tesis
“Analisis Medikolegal Penentuan Kriteria Derajat Luka Trauma Wajah pada Orang Dewasa dengan Patah Gigi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)” = “Medicolegal Analysis in Determining the Degree of Severity of Adult Facial Trauma with Teeth Fracture According to Indonesian Law of “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)”.
Latar belakang: Cedera gigi traumatis (traumatic dental injury/ TDI) biasanya disebabkan oleh jatuh, kecelakaan, atau cedera. Trauma gigi pada praktiknya selalu dikategorikan sebagai luka derajat sedang tanpa mempertimbangkan klasifikasi dan jumlah gigi yang patah, padahal penentuan derajat luka dalam Visum et Repertum (VeR) penting karena mempengaruhi kompensasi bagi korban dan konsekuensi bagi pelaku. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi apakah patah gigi dapat dikelompokkan menjadi luka derajat ringan, sedang, atau berat berdasarkan klasifikasi dan jumlah gigi. Metode: Populasi penelitian adalah seluruh dokter spesialis forensik, dokter gigi, jaksa, dan pengacara di Jabodetabek. Sampel penelitian didapatkan melalui purposive sampling, yakni memilih narasumber yang ahli dalam bidang yang berkaitan dengan penelitian. Data dikumpulkan melalui focus group discussion (FGD) dan dianalisis menggunakan grounded theory. Hasil: Penelitian menemukan bahwa derajat luka untuk patah gigi dalam VeR di Indonesia hampir selalu dianggap luka derajat sedang, tanpa mempertimbangkan jumlah dan klasifikasi gigi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat luka dapat dikategorikan sebagai luka derajat ringan, sedang, atau berat berdasarkan klasifikasi dan jumlah gigi yang terlibat. Kesimpulan: Derajat luka untuk patah gigi dalam VeR dapat dikategorikan sebagai luka derajat ringan, sedang, atau berat berdasarkan klasifikasi dan jumlah gigi yang terlibat.
Kata kunci: Fraktur gigi; kedokteran forensik; medikolegal; traumatic dental injuries; traumatologi gigi
Introduction: Traumatic dental injuries (TDI) are typically caused by falls, accidents, or injuries. In practice, dental trauma is often categorized as moderate injury without further consideration. However, the degree of injury in a Visum et Repertum (VeR) is crucial to determine the compensation for the victim and the consequences for the perpetrator. Therefore, this study aims to identify whether dental fractures can be classified based on the classification and number of fractured teeth. Method: The study included all forensic specialists, dentists, prosecutors, and lawyers in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). The sample was obtained through purposive sampling, selecting experts in fields relevant to the study. Data were collected through focus group discussions (FGD) and analyzed using grounded theory. Result: The study found that the degree of injury for dental fractures in VeR in Indonesia is almost always considered moderate, without regard to the number and classification of teeth. The findings indicate that the degree of injury can be categorized as minor, moderate, or severe based on the classification and number of teeth involved. Conclusion: The degree of injury for dental fractures in VeR can be categorized as minor, moderate, or severe based on the classification and number of teeth involved.
Keywords: Dental traumatology; forensic medicine; medicolegal; teeth fracture; traumatic dental injuries
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2024
- Pengarang
-
Youga Balian Firdaus - Nama Orang
Ade Firmansyah Sugiharto - Nama Orang
Elza Ibrahim Auerkari - Nama Orang - No. Panggil
-
T24241fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik., 2024
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 105 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T24241fk | T24241fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi