Tesis

Luaran Pasien Perdarahan Subaraknoid Aneurismal yang dilakukan Ventrikuloperitoneal Shunt di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Tahun 2017-2022 = Outcomes of Aneurysmal Subarachnoid Hemorrhage Patients who underwent Ventriculoperitoneal Shunt at Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital and Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono National Brain Center Hospital 2017-2022

Latar belakang dan tujuan: Luaran pasien dengan perdarahan subaraknoid aneurisma (aneurysmal subarachnoid hemorrhage, aSAH) dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebagian pasien pada akhirnya membutuhkan operasi ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) akibat sekuele dari aSAH berupa hidrosefalus. Sekuele ini diduga dapat dipengaruhi oleh tingkat keparahan pedarahan yang dapat dikategorikan dengan skala Fisher. Penelitian bertujuan untuk mengetahui luaran dan faktor yang mempengaruhi luaran pasien dengan aSAH yang dilakukan VP shunt. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kohort retrospektif, menggunakan data pasien aSAH dari dua rumah sakit yaitu RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono dari tahun 2017-2022. Subjek penelitian adalah dewasa berusia 18 tahun keatas, terdapat aneurisma pecah yang dikonfirmasi dengan CT scan atau angiografi, dan dilakukan VP shunt selama perawatan. Sebanyak 99 (23,2%) dari total 426 pasien dengan aSAH masuk dalam kriteria inklusi. Luaran pasien dinilai dengan skala 8 poin Glasgow Outcome Scale-Extended (GOSE) dan lama rawat (length of stay, LOS). Hasil: Dari total 99 pasien, rerata GOSE 4,13 (SD ± 3,21, mean 4) dan median LOS 20 (range=6-67) hari, Angka mortalitas sebanyak 14 (14,1%) pasien. Diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi signifikan luaran GOSE adalah usia (P=0,005), riwayat penyakit jantung (P=0,028), skala WFNS (P=0,002), skala Fisher (P=0,001), penggunaan lumbar drain (P=0,013), and GCS saat admisi rumah sakit (P=0,000). Sementara LOS secara signifikan dipengaruhi oleh Riwayat stroke (P=0,007), GCS saat admisi (P=0,032), dan waktu konversi ke VP shunt (P=0,010). Analisis multivariat menunjukkan terdapat hubungan dimana skala Fisher 4 akan memperburuk luaran GOSE dan skala Fisher 3 dan 4 akan memperpanjang LOS. Kesimpulan: VP shunt pasca aSAH memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Luaran berupa GOSE dan LOS dapat dipengaruhi oleh tingkat keparahan perdarahan subaraknoid yang tinggi saat onset. Namun, diperlukan waktu follow up yang lebih panjang untuk hasil yang lebih representatif.
Kata Kunci: Perdarahan subaraknoid, aneurisma serebral, VP shunt, GOSE, LOS


Background and objective: The outcome of patients with aneurysmal subarachnoid hemorrhage (aSAH) can be influenced by many factors. Some patients eventually require ventriculoperitoneal shunt (VP shunt) surgery due to the sequela of aSAH in the form of hydrocephalus. This sequela is thought to be influenced by the severity of bleeding which can be categorized using the Fisher scale. The research aims to determine the outcomes and factors that influence the outcomes of patients with aSAH who underwent VP shunt. Methods: This study used a retrospective cohort approach, using data on aSAH patients from two hospitals, namely RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo and RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono from 2017-2022. Research subjects were adults aged 18 years and over, had a ruptured aneurysm confirmed by CT scan or angiography, and had a VP shunt during hospitalization. A total of 99 (23.2%) of the total 426 patients with aSAH met the inclusion criteria. Patient outcomes were assessed using the 8-point Glasgow Outcome Scale-Extended (GOSE) scale and length of stay (LOS). Results: Of a total of 99 patients, the mean GOSE was 4.13 (SD ± 3.21, mean 4) and the median LOS was 20 (range=6-67) days. The mortality rate was 14 (14.1%) patients. It is found that several factors that significantly influence GOSE outcomes were age (P=0.005), history of heart disease (P=0.028), WFNS scale (P=0.002), Fisher scale (P=0.001), use of lumbar drain (P=0.013), and GCS at hospital admission (P=0.000). Meanwhile LOS was significantly influenced by history of stroke (P=0.007), GCS at admission (P=0.032), and time of conversion to VP shunt (P=0.010). Multivariate analysis showed that there was a relationship where Fisher scale 4 would worsen GOSE outcomes and Fisher scales 3 and 4 would prolong LOS. Conclusion: VP shunt after aSAH has quite high morbidity and mortality rates. Outcomes in the form of GOSE and LOS can be influenced by the high severity of subarachnoid hemorrhage at onset. However, a longer follow-up time is needed for more representative results.
Keywords: Subarachnoid hemorrhage, cerebral aneurysm, VP shunt, GOSE, LOS

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Bima Andyan Wicaksana - Nama Orang
Affan Proiyambodo Permana - Nama Orang
Hanif Gordang Tobing - Nama Orang
Wismaji Sadewo - Nama Orang

No. Panggil
T24185fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Saraf.,
Deskripsi Fisik
xiv, 77 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24185fkT24185fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Luaran Pasien Perdarahan Subaraknoid Aneurismal yang dilakukan Ventrikuloperitoneal Shunt di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Tahun 2017-2022 = Outcomes of Aneurysmal Subarachnoid Hemorrhage Patients who underwent Ventriculoperitoneal Shunt at Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital and Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono National Brain Center Hospital 2017-2022

Related Collection