Tesis

Analisis Faktor Risiko Kejadian Strok Pascatindakan Total Arch dan Hemiarch pada Diseksi Aorta DeBakey Tipe I = Risk Factor Analysis of Stroke Incidence After Total Arch and Hemiarch Procedures in DeBakey Type I Aortic Dissection.

Latar belakang: Diseksi Aorta membutuhkan tindakan pembedahan sebagai tatalaksana definitif. Pilihan tindakan pembedahan yang dapat dilakukan adalah total arch dan hemiarch. Intervensi pembedahan rekonstruksi arkus aorta menyebabkan perubahan pada aliran darah ke otak yang bersifat sementara, dan memiliki risiko yang tinggi terhadap kejadian strok akibat hipoksia jaringan. Saat ini belum ada penelitian untuk mengetahui risiko strok yang mungkin terjadi pascatindakan penggantian arkus aorta dengan teknik total arch atau hemiarch pada diseksi aorta klasifikasi DeBakey tipe I pada demografi masyarakat Asia Tenggara khususnya Indonesia. Tujuan: Mengetahui faktor risiko kejadian strok pascatindakan penggantian arkus aorta dengan teknik total arch dan hemiarch pada pasien diseksi aorta dengan klasifikasi DeBakey tipe I Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dengan data yang diambil secara total sampling dari pasien diseksi aorta DeBakey tipe I di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita sejak tahun 2017–2023. Variabel bebas yang diteliti adalah tindakan penggantian arkus aorta dengan teknik penggantian total arch dan hemiarch. terhadap variabel terikat berupa ada tidaknya kejadian strok pascatindakan penggantian arkus aorta dengan teknik penggantian total arch dan hemiarch. Hasil: Sebanyak 139 subjek dalam penelitian ini, 70 (50,4%) subjek yang dilakukan tindakan penggantian arkus aorta dengan teknik hemiarch sebanyak 69 subjek (49,6%) dan teknik total arch sebanyak 69 subjek (49,6%). Teknik total arch memiliki risiko strok pascatindakan 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan teknik hemiarch, perbedaan ini bermakna secara statistik (p < 0.05). Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada variabel teknik kanulasi (p = 1,000), tipe perfusi (p = 0,467), lokasi diseksi (p = 1,000), waktu CPB (p = 0,721), waktu klem silang aorta (p= 0,564), dan waktu henti sirkulasi (p = 0,157) terhadap kejadian strok. Faktor risiko teknik tindakan penggantian arkus aorta dan waktu henti sirkulasi hanya menjelaskan sebagai 6,6% faktor risiko yang mempengaruhi kejadian strok pascatindakan penggantian arkus aorta (Nagelkerke R square: 0,066) Simpulan: Tindakan penggantian arkus aorta dengan teknik total arch memiliki risiko 2,9 kali lebih tinggi menimbulkan strok dibandingkan dengan teknik hemiarch pada pasien diseksi aorta dengan klasifikasi Debakey tipe I dan bermakna secara statistik (pvalue < 0.05).
Kata kunci: diseksi aorta DeBaeky tipe I, total arch, hemiarch, Teknik kanulasi, tipe perfusi, lokasi diseksi, waktu CPB, waktu henti sirkulasi, waktu CPB, waktu klem silang aorta, strok


Background: Aortic dissection requires surgical intervention as definitive management. The surgical options available are total arch and hemiarch procedures. Surgical intervention for aortic arch reconstruction causes temporary changes in blood flow to the brain and carries a high risk ofstroke event due to tissue hypoxia. Currently, there is no research to determine the risk of stroke that may occur after aortic arch replacement using the total arch or hemiarch technique in DeBakey type I aortic dissection in the demographic population of Southeast Asia, particularly Indonesia. Purpose: To identify the risk factors for stroke incidence after aortic arch replacement using total arch and hemiarch techniques in patients with DeBakey type I aortic dissection. Methods: This study is a retrospective cohort study with data collected through total sampling from patients with DeBakey type I aortic dissection at the National Cardiac Center Harapan Kita Hospital from 2017 to 2023. The independent variables examined are the aortic arch replacement procedures using the total arch and hemiarch techniques. The dependent variable is the occurrence or non-occurrence of stroke after aortic arch replacement using the total arch and hemiarch techniques. Result: Out of 139 subjects in this study, 70 (50.4%) underwent aortic arch replacement with the hemiarch technique and 69 (49.6%) with the total arch technique. The total arch technique had 2.9 times higher risk of post-procedure stroke compared to the hemiarch technique, and this difference was statistically significant (p < 0.05). There were no statistically significant differences in the variables of cannulation technique (p = 1.000), perfusion type (p = 0.467), dissection location (p = 1.000), CPB time (p = 0.721), aortic cross-clamp time (p = 0.564), and circulatory arrest time (p = 0.157) regarding the incidence of stroke. The risk factors of aortic arch replacement technique and circulatory arrest time explained only 6.6% of the risk factors influencing the incidence of stroke after aortic arch replacement (Nagelkerke R square: 0.066). Conclusion: Aortic arch replacement using total arch technique has a 2.9 times higher risk of causing stroke compared to the hemiarch technique in aortic dissection patients with Debakey type I classification and statistically significant (p-value < 0.05).
Keywords: DeBakey type I aortic dissection, total arch, hemiarch, cannulation technique, perfusion type, dissection location, CPB time, circulatory arrest time, aortic cross-clamp time, stroke.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Bela Dirk - Nama Orang
Dicky Aligheri Wartono - Nama Orang
Dudy Arman Hanafy - Nama Orang

No. Panggil
T24165fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Toraks Kardiovaskuler.,
Deskripsi Fisik
xvi, 54 hlm., ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24165fkT24165fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Analisis Faktor Risiko Kejadian Strok Pascatindakan Total Arch dan Hemiarch pada Diseksi Aorta DeBakey Tipe I = Risk Factor Analysis of Stroke Incidence After Total Arch and Hemiarch Procedures in DeBakey Type I Aortic Dissection.

Related Collection