Tesis

Uji Kesahihan, Keandalan, dan Diagnostik Functional Oral Intake Scale (FOIS) Versi Bahasa Indonesia pada Pasien Pasca Stroke = Validation, Reliability, and Diagnostic Testing of The Functional Oral Intake Scale (FOIS) in Indonesian Version for Post-Stroke Patients.

Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu alat ukur yang sahih dan andal dalam bahasa Indonesia untuk menilai tingkat fungsional dari asupan makanan dan cairan melalui oral pada pasien pasca stroke. Metode: FOIS diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan forward dan backward translation kemudian dilanjutkan dengan uji kesahihan serta keandalan. Masing-masing subjek penelitian dinilai tingkat fungsional menelan menggunakan FOIS versi bahasa Indonesia dan menjalani pemeriksaan standar baku VFSS untuk dinilai skor PAS dan ada tidaknya disfagia dalam satu waktu. Hasil: Total subjek penelitian 29 (15 laki-laki dan 14 Perempuan) dengan stroke iskemik 27 subjek (93.1%) dan stroke perdarahan sebanyak 2 subjek (6,9%). Dari hasil uji keandalan antar penilai untuk FOIS versi bahasa Indonesia didapatkan Kappa Cohen (κ=0.90 s.e 0.038). Sedangkan dari uji kesahihan kriteria didapatkan korelasi peringkat Spearman (Spearman rank test) menunjukkan bahwa skor PAS berkorelasi negative secara signifikan dengan skor FOIS yang sudah diterjemahkan bahasa Indonesia (r=− 0.702 p < 0.001). Cross-validation dengan hasil VFSS didapatkan bahwa skor FOIS versi bahasa Indonesia berkorelasi secara signifikan dengan adanya aspirasi dan derajat keparahan aspirasi p < 0.05), namun tidak signifikan dengan ada tidaknya disfagia. FOIS versi bahasa Indonesia Sensitivitas sebesar 0.89 dan spesifisitas sebesar 0.72 dalam menilai keamanan menelan dengan positive predictive value (PPV) sebesar 80.0% sedangkan nilai negative predictive value (NPV) sebesar 84.21%. Kesimpulan: FOIS versi Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik. FOIS versi Bahasa Indonesia memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik dalam menilai aman tidaknya proses menelan pada pasien pasca stroke.
Kata kunci: Disfagia, Stroke, VFSS, Kesahihan, Asupan Oral


Objective: This study aims to obtain a valid and reliable measuring tool in Indonesian to assess the functional level of oral food and fluid intake in post-stroke patients. Method: FOIS was translated into Indonesian using forward and backward translation then continued with validity and reliability tests. Each research subject was assessed for functional level of swallowing using the Indonesian version of FOIS and underwent a standard VFSS examination to assess PAS scores and the presence or absence of dysphagia at one time. Result: The total research subjects were 29 (15 men and 14 women) with ischemic stroke in 27 subjects (93.1%) and bleeding stroke in 2 subjects (6.9%). From the results of the inter-rater reliability test for the Indonesian version of FOIS, Cohen's Kappa was obtained (κ=0.90 s.e. 0.038). Meanwhile, from the criterion validity test, the Spearman rank correlation (Spearman rank test) showed that the PAS score was significantly negatively correlated with the FOIS score which had been translated into Indonesian (r=− 0.702 p < 0.001). Cross-validation with VFSS results showed that the Indonesian version of the FOIS score correlated significantly with the presence of aspiration and the severity of aspiration p < 0.05), but not significantly with the presence or absence of dysphagia. Indonesian version of FOIS Sensitivity is 0.89 and specificity is 0.72 in assessing swallowing safety with a positive predictive value (PPV) of 80.0% while the negative predictive value (NPV) is 84.21%. Conclusion: The Indonesian version of FOIS has good validity and reliability. The Indonesian version of FOIS has good sensitivity and specificity in assessing whether the swallowing process is safe or not in post-stroke patients.
Key words: Dysphagia, Stroke, VFSS, Validation, Indonesian version, Oral Intake