Tesis
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keluaran Fungsional dan Komplikasi Atresia Ani Pascaoperasi Posterior Sagittal Anorectoplasty di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo = Factors Influencing Functional Outcomes and Complications of Anal Atresia Post-Posterior Sagittal Anorectoplasty at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.
Latar belakang: Posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) merupakan salah satu metode tata laksana atresia ani. Meskipun demikian, belum banyak hal yang diketahui mengenai keluaran fungsional pascaoperasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui profil keluaran fungsional PSARP serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Kami melakukan penelitian retrospektif kohor di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama Agustus 2022 – Oktober 2023. Penelitian ini melibatkan pasien pediatri dengan atresi ani yang melalui tindakan PSARP. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan lolos kriteria eksklusi dianalisis. Karakteristik klinis pasien akan dianalisis terhadap keluaran dan komplikasi pascaoperasi PSARP. Analisis variabel bebas yang bersifat kategorik dilakukan menggunakan uji Chi-square atau Fisher exact. Sedangkan, analisis pada variabel bebas yang bersifat numerik dilakukan menggunakan uji t tidak berpasangan atau Mann-Whitney. Regresi logistik dilakukan pada variabel yang memenuhi syarat. Nilai p di bawah 0,05 dinyatakan sebagai kemaknaan statistik. Perbedaan proporsi/rerata lebih besar dari 10% atau risiko sebesar < 0,5 atau > 2 kali dinyatakan sebagai kemaknaan klinis. Hasil: Sebanyak 100 subjek dilibatkan di dalam analisis dengan median usia tujuh bulan dan berat badan lahir 2800 gram. Prosedur PSARP memiliki keluaran voluntary bowel movement dan soiling yang baik serta konstipasi yang rendah. Komplikasi infeksi lokasi operasi, sepsis, stenosis ani, inkontinensia alvi, prolaps rekti, dan dehisen luka pada subjek memiliki proporsi yang rendah. Analisis komparatif mendapati bahwa usia operasi primer, jenis kelamin, dilatasi anus, skor indeks kontinens, lokasi kolostomi, dan keberadaan fistula berhubungan secara klinis dengan keluaran PSARP. Analisis multivariat menemukan bahwa terdapat hubungan korelasi lemah yang signifikan antara berat badan lahir dengan keluaran konstipasi (r = 0,214; P = 0,034) Kesimpulan: PSARP pada pasien atresia ani di RSCM memiliki luaran 90% voluntary bowel movement, hanya 12% mengalami soiling, dan 11% mengalami konstipasi post operasi. Untuk komplikasi post operasi, hanya 5% subjek mengalami infeksi lokasi operasi, 8% subjek mengalami sepsis, 8% subjek mengalami stenosis ani, 4% subjek mengalami inkontinensia alvi, 4% subjek mengalami prolaps rekti, dan 3% subjek mengalami dehisensi luka. Terdapat beberapa karakteristik klinis yang berpengaruh terhadap luaran pascaoperasi PSARP.
Kata kunci: atresia ani, keluaran, operasi, pediatri, PSARP
Introduction: Posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) is one of the methods to perform surgery for anal atresia. However, there is not much known yet on the postoperative functional outcome. This research was done to determine functional outcome of PSARP alongside with factors contributing. Methods: We conducted a retrospective study in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (CMH) during August 2022 and October 2023. This research involved pediatric with anal atresia underwent PSARP. Subjects who fulfilled inclusion criteria and passed exclusion criteria were analyzed. Patients’ clinical characteristics were analyzed towards PSARP outcomes and postoperative complications. Analysis of categorical independent variables were done using Chi-square or Fisher exact test. Analysis of numerical independent variables were done using paired t test or Mann-Whitney test. Logistic regression was done on eligible variables. P value below 0.05 was considered as statistical significance. Proportion/mean difference over 10% or risk of < 0.5 or > 2 was considered as clinical significance. Results: A total of 100 subjects were involved in the analysis with age median of seven months and birth weight of 2800 grams. PSARP yielded good voluntary bowel movement and soiling. In addition, PSARP yielded low constipation rate. Complications of surgery site infection, sepsis, anal stenosis, faecal incontinence, rectal prolapse, and wound dehiscence were low among subjects. Comparative analysis found that age of primary surgery, gender, anal dilatation, continence index score, colostomy location, and fistula were clinically correlated with PSARP outcome. Multivariate analysis found that there was a significant weak correlation between birth weight and constipation outcomes (r = 0.214; P = 0.034) Conclusion: PSARP among anal atresia patients in CMH yielded outcomes of 90% VBM, 12% of soiling, 11% constipation, with complications of 5% surgical site infection, 8% of sepsis, 8% of anal stenosis, 4% of alvi incontinence, 4% of rectal prolaps, and 3% of wound dehiscence. There were various clinical characteristics contributing to postoperative complications of PSARP.
Keywords: anal atresia, outcome, pediatric, PSARP, surgery
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Rangga Satrio Prawiro - Nama Orang
Riana Pauline Tamba - Nama Orang - No. Panggil
-
T23604fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xi, 52 hlm., 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23604fk | T23604fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi