Tesis

Perbandingan kualitas hidup pasien akne vulgaris derajat sedang berdasarkan Acne-QoL-INA menggunakan terapi standar dengan dan tanpa ekstraksi lesi akne: uji klinis acak terkontrol tersamar tunggal = A comparison of the quality of life of patients with moderate acne vulgaris based on Acne-QoL-INA using standard therapy with and without acne lesion extraction: single-blind randomized controlled clinical trial.

Latar belakang: Akne vulgaris (AV) adalah penyakit unit pilosebasea kronis tersering yang dapat menimbulkan dampak psikologis berat dan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Penggunaan terapi ajuvan yaitu ekstraksi lesi akne yang dikombinasikan dengan terapi standar dapat memperbaiki kondisi klinis dan kualitas hidup penderita akne. Pengukuran kualitas hidup penting dilakukan untuk menilai keberhasilan terapi. Saat ini telah tersedia kuesioner kualitas hidup spesifik akne berbahasa Indonesia (Acne-QoLINA) yang tervalidasi, namun belum pernah ada data mengenai perbandingan kualitas hidup antara terapi kombinasi dan terapi standar. Metode: Studi uji klinis acak terkontrol tersamar tunggal ini dilakukan pada subjek akne vulgaris dewasa derajat sedang berdasarkan kriteria Lehmann yang dibagi ke dalam kelompok terapi kombinasi standar dan ekstraksi lesi akne (terapi kombinasi) serta terapi standar tanpa ekstraksi lesi akne (terapi standar). Skor kualitas hidup berdasarkan kuesioner Acne-QoL-INA dinilai pada baseline, minggu ke-4, dan minggu ke-8 setelah terapi. Selain itu, penilaian jumlah lesi dan derajat keparahan akne diukur pada setiap kunjungan oleh seorang evaluator secara tersamar melalui foto klinis. Hasil: Sebanyak 40 subjek dengan median usia 24 tahun (18–48), 17,5% laki-laki dan 82,5% perempuan berpartisipasi dalam penelitian ini. Skor Acne-QoL-INA baseline untuk kelompok kombinasi dan kelompok terapi standar masing-masing adalah 41 (37,5– 57) dan 45,5 (37–63), meningkat menjadi 79 (67,5–94,5) dan 72,5 (59,25–98,5) pada minggu ke-8 namun tidak berbeda bermakna secara statistik antar kedua kelompok (p=0,602). Jumlah lesi baseline pada kedua kelompok masing-masing 35 dan 32, menurun menjadi 18 dan 13 pada minggu ke-8 (p < 0,0001) dan perbaikan derajat keparahan menjadi akne ringan pada 100% subjek di minggu ke-8. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan dalam skor Acne-QoL-INA dan perbaikan klinis antara kelompok terapi kombinasi dan terapi standar pada pasien AV sedang. Namun, terapi kombinasi cenderung meningkatkan kualitas hidup dan pengurangan lesi lebih baik daripada terapi standar.
Kata kunci: Acne-QoL-INA, akne derajat sedang, ekstraksi lesi akne, kualitas hidup


Background: Acne vulgaris (AV) is the most common chronic disease of the pilosebaceous unit that can have a significant psychological impact and reduce the quality of life. The use of adjuvant therapy such as acne lesion extraction, in combination with standard therapy could better improve clinical outcomes and quality of life. Assessing quality of life is crucial to evaluate the success of therapy. Currently, there has been a validated acne-specific quality of life questionnaire in Indonesian (Acne-QoL-INA), but there is no existing data on the comparison of quality of life between combination therapy and standard therapy. Method: This single-blinded randomized controlled study was conducted on adult subjects with moderate acne vulgaris based on Lehmann criteria, who were divided into combinations of standard therapy with acne lesion extraction (combination therapy) group, and standard therapy without acne lesion extraction (standard therapy) group. Quality of life score based on the Acne-QoL-INA questionnaire was assessed at the baseline, 4th, and 8th week after therapy. Additionally, the assessment of lesion number and acne grading is also measured at each visit by a blinded evaluator through clinical photos. Results: A total of 40 subjects with a median age of 24 years old (18–48), comprising 17.5% males and 82.5% females, participated in this study. The baseline Acne-QoL-INA scores for the combination therapy and the standard therapy group were 41 (37.5–57) and 45.5 (37–63), respectively. These scores increased to 79 (67.5–94.5) and 72.5 (59.25– 98.5) at week 8 but did not show statistically significant differences between the two groups (p=0.602). The baseline lesion count in both groups was 35 and 32, respectively, and decreased to 18 and 13 at week 8 (p < 0.0001), with an improvement in the severity to mild acne in 100% of subjects by week 8. Conclusion: There was no difference in Acne-QoL-INA scores and clinical improvement between the combination therapy and standard therapy groups in moderate AV patients. However, combination therapy tended to improve the quality of life and lesion reduction better than standard therapy.
Keywords: Acne-QoL-INA, acne lesion extraction, moderate acne, quality of life

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2024
Pengarang

Christa Desire Gracia - Nama Orang
Hanny Nilasari - Nama Orang
Irma Bernadette - Nama Orang
Agus Sugiharto - Nama Orang

No. Panggil
T24052fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 81 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T24052fkT24052fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan kualitas hidup pasien akne vulgaris derajat sedang berdasarkan Acne-QoL-INA menggunakan terapi standar dengan dan tanpa ekstraksi lesi akne: uji klinis acak terkontrol tersamar tunggal = A comparison of the quality of life of patients with moderate acne vulgaris based on Acne-QoL-INA using standard therapy with and without acne lesion extraction: single-blind randomized controlled clinical trial.

Related Collection