Tesis
Pemberian Antibiotik Intravena 24 Jam Dengan 72 Jam Pada Fraktur Terbuka Tulang Panjang: Studi Multicenter = Intravenous Antibiotics 24 Vs 72 Hours for the Management of Open Fracture of Long Bones: A Multicenter Study.
Latar Belakang: Sampai saat ini belum ada konsensus sepakat mengenai durasi pemberian antibiotik untuk kasus fraktur terbuka grade I-II. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah risiko infeksi akan lebih besar jika antibiotik profilaksis diberikan intravena dihentikan 24 jam pasca operasi dibandingkan dengan diteruskan sampai 72 jam pasca operasi. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji klinis terkontrol tersamar tunggal. Penelitian akan dilakukan multi center pada RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Siaga Medika Banyumas dan RSUD Kabupaten Tangerang. Penelitian dilakukan mulai Bulan Juli 2022 sampai dengan Maret 2023. Populasi target dari penelitian ini adalah pasien dewasa yang menjalani operasi reposisi terbuka dan fiksasi interna untuk kasus fraktur terbuka tulang panjang. Hasil : Dalam penelitian ini didapatkan bahwa sebagian subjek yang mengalami fraktur terbuka tulang panjang berjenis kelamin laki-laki, yakni 16 orang (51,6%) di kelompok pemberian antibiotik selama 24 jam, dan 15 orang (48.4%) di kelompok pemberian antibiotik selama 72 jam. Pada penelitian in didapatkan lokasi fraktur sebagian besar terjadi pada ekstremitas bawah yakni sebanyak 17 orang (51.5%) di kelompok pemberian antibiotik selama 24 jam, dan 16 (48.5%) di kelompok pemberian antibiotik selama 72 jam. Pada penelitian ini didapatkan tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara lama pemberian antibiotik 24 jam dan 72 jam dengan terjadinya infeksi pada fraktur terbuka (p > 0.05). Kesimpulan: Angka infeksi pasca operasi reposisi terbuka dan fiksasi interna fraktur terbuka tulang panjang derajat 1 dan 2 kurang dari 5 persen. Penghentian antibiotik profilaksis 24 jam pasca operasi reposisi terbuka dan fiksasi interna fraktur terbuka tulang panjang derajat 1 dan 2 memiliki angka infeksi yang sama dibandingkan dengan dilanjutkan sampai 72 jam pasca operasi.
Kata kunci : Fraktur terbuka, Antibiotik, Infeksi, Implan, Durasi operasi
Introduction: There is no agreed consensus regarding the duration of antibiotic administration for grade I-II open fracture cases. The aim ofthis study was to determine whether the risk of infection would be greater if prophylactic antibiotics given intravenously were discontinued 24 hours postoperatively compared to continuing until 72 hours postoperatively. Method: The design used in this study was a single-blind controlled clinical trial. The research will be carried out in a multi-center at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Siaga Medika Hospital in Banyumas and Tangerang District Hospital. The study was conducted from July 2022 to March 2023. The target population for this study were adult patients who underwent open repositioning surgery and internal fixation for cases ofopen long bone fractures. Result: In this study, it was found that some ofthe subjects who had open fractures ofthe long bones were male, namely 16 people (51.6%) in the group given antibiotics for 24 hours, and 15 people (48.4%) in the group given antibiotics for 72 hours . In this study, it was found that most ofthe fracture locations occurred in the lower extremities, namely 17 people (51.5%) in the group given antibiotics for 24 hours, and 16 (48.5%) in the group given antibiotics for 72 hours. In this study, there was no significant relationship between the duration of24 and 72 hours ofantibiotic administration and the occurrence ofinfection in open fractures (p > 0.05). Conclusion: Prophylactic antibiotics for up to 24 hours postoperative open repositioning and internal fixation in open fractures oflong bones degrees 1 and 2 had no significantly different infection rates when compared to prophylactic antibiotics continued for up to 72 hours postoperatively.
Keywords: Open fractures, Antibiotics, Infections, Implants, Duration ofsurgery
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Chintya Mutiara Sari - Nama Orang
Wildan Latief - Nama Orang
Patar Parmonangan Oppusunggu - Nama Orang - No. Panggil
-
T23510fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xv, 101 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23510fk | T23510fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi