Skripsi

Hubungan Polusi Udara dan Nilai Prediksi Daya Tahan Kardiorespirasi Anak Usia Sekolah di Jakarta Utara dan Kotamobagu serta Faktor Yang Terlibat = Relationship between Air Pollution and Cardiorespiratory Fitness in School-Age Children in North Jakarta and Kotamobagu and the Factors Involved.

Latar Belakang Polusi udara belakangan mendapat perhatian di Indonesia dan secara global karena dampak buruk yang disebabkan oleh polutan pada kesehatan. Pada anak-anak dan remaja, sudah banyak diketahui, dan paparannya terkait dengan terhambatnya pertumbuhan dan gangguan fungsi jantung paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara polusi udara dan kebugaran kardiorespirasi. Metode Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dengan menggunakan data dari SEANUTS 2.0 dan data nilai indeks kualitas udara dari Kementerian Lingkungan Hidup. Subjek penelitian berjumlah 103 orang anak berusia 7–11 tahun yang berasal dari Jakarta Utara dan Kotamobagu. Data kualitas udara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan digunakan untuk mengkategorikan Jakarta Utara dan Kotamobagu sebagai Daerah Berpolusi Rendah dan Daerah Berpolusi Tinggi. Selain polusi udara, akan dilakukan juga analisis terhadap variabel usia, jenis kelamin, IMT, dan status ekonomi. Hasil Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara polusi udara dan nilai prediksi kebugaran kardiorespirasi (p=0,984). Analisis bivariat menunjukkan usia (p=0,000), jenis kelamin (p=0,016), IMT (p=0,012), dan aktivitas fisik (p=0,022) memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai prediksi kebugaran respirasi. Regresi linear berganda menunjukkan faktor yang memengaruhi nilai prediksi kebugaran kardiorespirasi adalah usia dan IMT (p=0,000). Kesimpulan Pada kelompok anak usia sekolah di Jakarta Utara dan Kotamobagu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara polusi udara dan nilai prediksi kebugaran kardiorespirasi. Faktor yang memengaruhi nilai prediksi kebugaran kardiorespirasi adalah usia dan IMT.
Kata Kunci: anak usia sekolah, kebugaran kardiorespirasi, polusi udara, VO2maks, tumbuh kembang


Air pollution has recently garnered significant attention, particularly in Indonesia, emerging as a global concern and a top-ten risk factor for disease burden. Its adverse effects on health, especially in children and adolescents, are well-established, with exposure linked to inhibited growth and compromised cardiopulmonary function. This study aims to investigate the potential correlation between air pollution and cardiorespiratory fitness (CRF). Method The research was conducted with a cross-sectional design using data from SEANUTS 2.0 and data on air quality index values from the Ministry of the Environment. The research subjects were 103 children aged 7–11 years from North Jakarta and Kotamobagu. Air quality data obtained from the Ministry of Environment and Forestry is used to categorize North Jakarta and Kotamobagu as Low Pollution Areas and High Pollution Areas. Apart from air pollution, analysis will also be carried out on the variables of age, gender, BMI and economic status. Results Results indicated no significant relationship between air pollution and CRF (p=0.984). However, bivariate analysis revealed that age (p=0.000), gender (p=0.016), BMI (p=0.012), and physical activity (p=0.022) had significant relationship with CRF. Multiple linear regression identified age and BMI as influencing factors on the predictive value of CRF (p=0.000). Conclusion Within the studied group of school-age children in North Jakarta and Kotamobagu, no substantial correlation was found between air pollution and CRF. The determining factors for CRF were age and BMI.
Keywords: air pollution, cardiorespiratory fitness, growth and development, school-age children, VO2max