Skripsi

Hubungan Pengetahuan dan Persepsi terhadap Perilaku dalam Mengatasi Gejala Sindroma Pre-Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran = The Association between Knowledge and Perception towards the Behavior in Overcoming Pre-Menstrual Syndrome in Medical Students.

Latar Belakang Prevalensi PMS yang tinggi di kalangan perempuan Indonesia tidak sejalan dengan tingkat pengetahuan yang ada, di mana pengetahuan remaja di Indonesia tentang kesehatan reproduksi masih terbilang rendah. Topik kesehatan reproduksi seperti kejadian menstruasi masih kerap dianggap tabu di beberapa kalangan masyarakat. Mahasiswi kedokteran merupakan populasi yang sangat terpengaruh oleh PMS karena dampaknya pada performa akademik dan kualitas hidup sehari-hari. Sebagai calon dokter, mahasiswi kedokteran juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi dan menormalisasi topik Sindroma Pre-Menstruasi pada masyarakat luas. Sehingga evaluasi mengenai tingkat pengetahuan, persepsi, dan perilaku dalam mengatasi Sindroma PreMenstruasi pada mahasiswi kedokteran penting untuk diketahui. Metode Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross sectional) dengan target populasi yaitu Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2020- 2022 baik dari kelas Reguler dan Internasional. Kuesioner ini terdiri dari 4 bagian yang yaitu kejadian Sindroma Pre-Menstruasi (PMS), Pengetahuan, Persepsi, dan Perilaku terhadap PMS. Hasil jawaban dianalisis menggunakan SPSS versi 27 dengan uji Chisquare dan Fisher’s Exact Test. Hasil Hasil analisis univariat mengenai kejadian PMS serta Pengetahuan, Persepsi, dan Perilaku mengatasi PMS pada Mahasiswi Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan kejadian PMS dengan mayoritas intensitas sedang-berat (61%), tingkat pengetahuan yang baik (73,8%), persepsi yang baik (95,2%), dan perilaku positif dalam mengatasi gejala PMS (62,2%). Hasil analisis bivariat menggunakan Uji Chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku mengatasi PMS dengan p value sebesar 0,174. Sedangkan dengan Fisher’s Exact Test didapatkan hasil hubungan tidak signifikan antara tingkat persepsi dengan perilaku mengatasi PMS karena didapatkan p value sebesar 0,554. Kesimpulan Tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap perilaku dalam mengatasi gejala Sindroma Pre-Menstruasi (PMS). Walau demikian, adanya penelitian ini penting untuk mengetahui gambaran kejadian PMS, serta sejauh mana tingkat pengetahuan, persepsi, dan perilaku terhadap PMS pada mahasiswi.
Kata Kunci: Sindroma Pre-Menstruasi, Pengetahuan, Persepsi, Perilaku, Mahasiswi Kedokteran


Introduction The high prevalence of PMS among Indonesian women is not in line with the existing level of knowledge, in which the level of knowledge in Indonesian teenagers about reproductive health is still relatively low. Reproductive health topics such as menstruation are still often considered taboo in some circles of society. Female medical students are known to be one of the main population who are affected by PMS, due to its impact on academic performance and quality of daily life. As future doctors, medical students also have a responsibility to provide education and normalize the topic of Pre-Menstrual Syndrome to the wider community. Thus, it is important to evaluate the level of knowledge, perception and behavior in dealing with Pre-Menstrual Syndrome in medical students. Method This research used a cross-sectional method with the target population being female students from the Faculty of Medicine, University of Indonesia class 2020-2022 from both Regular and International classes. This questionnaire consists of 4 parts, namely assessment of the incidence of Pre-Menstrual Syndrome (PMS), Knowledge, Perception and Behavior towards PMS. The answers were analyzed using SPSS version 27 with the Chi-square test and Fisher's Exact Test. Results The results of univariate analysis regarding the incidence of PMS as well as Knowledge, Perception and Behavior to overcome PMS among Medical Students at the University of Indonesia showed that the majority of PMS incidence was moderate-severe intensity (61%), good level of knowledge (73.8%), good perception (95,2%), and positive behavior in overcoming PMS symptoms (62.2%). The results of bivariate analysis using the Chisquare test showed that there was no significant relationship between the level of knowledge and behavior to overcome PMS with a p value of 0.174. Meanwhile, using the Fisher's Exact Test, the results showed that the relationship was not significant between the level of perception and behavior to overcome PMS in which the p value was 0.554. Conclusion There are no statistically significant relationships between the level of knowledge and perception of behavior in dealing with symptoms of Pre-Menstrual Syndrome (PMS). Nevertheless, this research is important to find out the depiction of the incidence of PMS, as well as the extent level of knowledge, perception and behavior towards PMS among female students.
Keywords: Pre-Menstrual Syndrome, Knowledge, Perception, Behavior, Medical Students

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Nisa Sholihah Zulkieflimansyah - Nama Orang
R. Muharam - Nama Orang

No. Panggil
S23093fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xvi, 69 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S23093fkS23093fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Pengetahuan dan Persepsi terhadap Perilaku dalam Mengatasi Gejala Sindroma Pre-Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran = The Association between Knowledge and Perception towards the Behavior in Overcoming Pre-Menstrual Syndrome in Medical Students.

Related Collection