Skripsi

Hubungan Antara Perubahan Regimen Psikofarmaka Dengan Kejadian Readmisi Pasien Psikiatri Di Rsup. Nasional Cipto Mangunkusumo Pada Bulan Januari Sampai Desember Tahun 2022 = The relationship between changes in psychiatric medication regimens and the incidence of readmissions in psychiatric patients at RSUP. National Cipto Mangunkusumo in January until December 2022.

Latar Belakang Perawatan yang diberikan pada pasien dengan gangguan jiwa dapat berupa pemberian regimen psikofarmaka, terapi, dan perawatan di rumah sakit. Pada pasien dengan gangguan jiwa, readmisi pasien ke rumah sakit meningkat. Risiko yang dapat memengaruhi bisa berbagai hal, salah satunya terkait perubahan regimen psikofarmaka. Oleh karena itu, penelitian ini mencari tahu terkait hubungan antara perubahan regimen psikofarmaka dengan kejadian readmisi terutama di RSCM. Metode Penelitian sudah mengajukan etik dan izin lokasi kemudian data diambil dari database, HIS, dan EHR. Desain studi menggunakan studi analitik dengan tinjauan retrospektif, populasi pasien admisi RSCM, dan menggunakan total sampling. Data yang diambil merupakan demografi jenis kelamin, usia, dan domisili, diagnosis multiaksial, profil pengobatan pasien, dan perubahan regimen psikofarmaka. Penelitian sudah dianalisis menggunakan SPSS dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara perubahan regimen psikofarmaka terhadap kejadian readmisi di RSCM. Hasil Proporsi pasien psikiatri yang mengalami readmisi di RSCM tahun 2022 adalah 23,5%. Pasien readmisi didominasi oleh pasien dengan kelompok usia 18-29 tahun (78.8%), perempuan (66.7%), dan berdomisili di Jakarta (66.7%). Diagnosis multiaksial pasien adalah skizofrenia dan gangguan afektif. Perubahan regimen pengobatan pada pasien readmisi berupa perubahan dosis (61.1%), merk (55.5%), dan jenis (30.5%). Pengobatan yang paling dominan adalah pemberian olanzapin (13.3%). Terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan regimen pengobatan dengan readmisi di RSCM tahun 2022 dengan hasil nilai uji chi 0,003 dan OR 3,560. Kesimpulan Proporsi readmisi pasien psikiatri di RSCM mirip dengan data-data pada studi sebelumnya. Studi ini menunjukkan perubahan regimen psikofarmaka dapat meningkatkan kejadian readmisi sebanyak 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan tanpa perubahan regimen psikofarmaka.
Kata Kunci: gangguan jiwa, regimen psikofarmaka, readmisi, rawat inap, RSCM


Introduction Mental disorders are one of the disorders that can occur. Treatment given to patients with mental disorders can be in the form of psychopharmacological and therapeutic regimens including hospital care. At RSCM previously conducted research related to management development for patients who experienced readmission. In psychiatric patients, patient readmission to the hospital increases. The risks that can affect can be various things. There were no previous studies related to changes in psychopharmacological regimens to readmissions. Therefore, this study will find out the relationship between changes in psychopharmacological regimens and readmissions. Method The research was carried out by applying for ethical and local permits first and then taking data from the database, HIS and EHR regarding RSCM psychiatric ward patients. The research design used an analytical study with a retrospective view of the RSCM admission patient population and the sample was carried out using a total sampling technique. The data taken is demographic data such as gender, age and domicile, multiaxial diagnosis, patient treatment profile, and changes in psychopharmacological regiment. This research has been described using SPSS with the chi square test to see the relationship between changes in psychopharmaceutical regimen and the incidence of readmissions at RSCM. Results The proportion of psychiatric patients who experience readmissions at RSCM in 2022 is 18% with the distribution of 1time readmissions being 61% and another 39% experiencing repeated readmissions. Readmission patients are dominated by patients in the 18-29 year age group (78.8%), women (66.7%), and domiciled in Jakarta (66.7%). The multiaxial diagnosis of patients undergoing readmission at RSCM in 2022 is patients diagnosed with schizophrenia and affective disorders. The most dominant treatment was the administration of the antipsychotic olanzapine (13.3%). Changes in treatment regimens for psychiatric patients who are readmitted to RSCM in 2022 include changes in dose (61.1%), brand (55.5%), and type (30.5%). The significant relationship between changes in treatment regimen and readmission of psychiatric patients at RSCM in 2022 is shown by the chi test value of 0.003 and OR 3.560. Conclusion Readmissions of psychiatric patients at RSCM are similar to data in previous studies. There are several factors that can cause this, one of which is a change in psychopharmaceutical regimen. Changes in the psychopharmaceutical regimen that are considered are changes in dose, type and brand. This study shows that a change in psychopharmaceutical regimen can increase the incidence of readmissions by 3 times higher than without a change in psychopharmaceutical regimen.
Keywords: mental disorder, psychopharmacological regiment, readmission, inpatient unit, RSCM

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Irene Adysti Marsha Octarina - Nama Orang
Gina Anindyajati - Nama Orang

No. Panggil
S23084fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xvii, 53 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S23084fkS23084fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Antara Perubahan Regimen Psikofarmaka Dengan Kejadian Readmisi Pasien Psikiatri Di Rsup. Nasional Cipto Mangunkusumo Pada Bulan Januari Sampai Desember Tahun 2022 = The relationship between changes in psychiatric medication regimens and the incidence of readmissions in psychiatric patients at RSUP. National Cipto Mangunkusumo in January until December 2022.

Related Collection