Skripsi

Correlation between Nicotine Addiction and Cognitive Function among Adult Psychiatric Patients in RSCM.

Introduction Nicotine addiction is prevalent in Indonesia. Most smokers in Indonesia started smoking at age 15 or older, meaning that the majority of smokers in Indonesia are young adults and adults. Nicotine is highly addictive, however those with psychiatric conditions are more likely to develop nicotine addiction. Nicotine has many adverse effects, however its effects on cognitive function are still being researched. Method This research is a cross-sectional study done on adult psychiatric patients in RSCM using three research instruments for data collection. This study will use Questionnaire for collecting demographic data, Cigarette Dependence Scale-10 Questionnaire for measuring nicotine addiction or dependency, and Montreal Cognitive Assessment Indonesian version for assessment of cognitive function. Results Data analysis shows statistically significant correlation between nicotine addiction and cognitive function (r = -0.229, p = 0.042), which means the correlation is a weak negative correlation. The majority of participants have “abnormal” cognitive function (69.6%). Among the participants, those aged 46-59 years old, male, with senior secondary education as their highest education has the highest average nicotine dependency score. Participants' age, sex, and years of education did not moderate the correlation between nicotine addiction and cognitive function. Conclusion This study shows that there is a significant weak negative correlation between nicotine addiction and cognitive function.
Keywords: Cigarette Dependence Scale (CDS), cognitive function, Montreal Cognitive Assessment (MoCA), nicotine addiction, nicotine dependency, psychiatric patients


Latar Belakang Adiksi nikotin adalah adiksi yang prevalen di Indonesia. Mayoritas perokok di Indonesia mulai merokok pada usia 15 tahun keatas. Hal ini berarti kebanyakan perokok di Indonesia adalah para pribadi dewasa muda dan dewasa. Nikotin merupakan zat yang adiktif, namun individu-individu dengan kondisi jiwa memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki adiksi terhadap nikotin. Nikotin memiliki beberapa efek buruk, namun efek nikotin pada fungsi kognitif otak adalah area studi yang sedang ditelaah. Metode Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional yang dilakukan pada pasien jiwa dewasa di RSCM menggunakan tiga instrumen untuk pengambilan data. Penelitian ini menggunakan Kuesioner untuk pengambilan data demografis, Cigarette Dependence Scale-10 Questionnaire versi Indonesia untuk mengukur adiksi nikotin, and Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia untuk mengukur fungsi kognitif otak. Hasil Analisis data menunjukkan korelasi antara adiksi nikotin dan fungsi kognitif otak yang signifikan (r = -0.229, p = 0.042), yang berarti adiksi nikotin dan fungsi kognitif otak berkorelasi negatif lemah. Mayoritas dari partisipan memiliki fungsi kognitif otak “abnormal” (69.6%). Di antara seluruh partisipan, yang memiliki skor rata-rata tertinggi untuk ketergantungan nikotin adalah yang berumur 46-59 tahun, laki-laki, dengan pendidikan terakhir SMA dan sederajat. Umur, jenis kelamin, dan total tahun sekolah tidak memoderasi korelasi antara adiksi nikotin dan fungsi kognitif otak. Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan korelasi negatif yang signifikan antara adiksi nikotin dan fungsi kognitif otak.
Kata Kunci: Cigarette Dependence Scale (CDS), fungsi kognitif otak, Montreal Cognitive Assessment (MoCA), adiksi nikotin, dependensi nikotin, pasien psikiatri

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Ranudya Kusuma Putri - Nama Orang
Kristiana Siste Kurniasanti - Nama Orang

No. Panggil
S23072fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xv, 59 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S23072fkS23072fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Correlation between Nicotine Addiction and Cognitive Function among Adult Psychiatric Patients in RSCM.

Related Collection