Skripsi

Uji Reliabilitas Stetoskop Digital Stemoscope dalam Mengenali Suara Auskultasi Paru Pasien Tuberkulosis = Reliability Test of the Stethoscope Digital Stemoscope in Recognizing Lung Auscultation Sounds in Tuberculosis Patients.

Latar belakang: Tingginya kasus tuberkulosis di Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia. Tuberkulosis merupakan infeksi paru yang memiliki predisposisi lesi di paru-paru. Pasien tuberkulosis memiliki suara paru tambahan abnormal yang dapat menjadi penunjang diagnosis. Kondisi pasca pandemi COVID-19 meningkatkan optimalisasi telemedicine yang termasuk di dalamnya telediagnosis. Salah satu metode pendukung telediagnosis adalah teleauskultasi. Teleauskultasi memungkinkan pemeriksaan dengan cara perekaman dan suara paru dapat didengarkan kembali dari jarak jauh melalui perangkat pintar. Saat ini terdapat stetoskop digital Stemoscope dengan bentuk yang praktis, penggunaan yang mudah, dan terhubung dengan aplikasi di ponsel pintar. Stemoscope dapat merekam suara dan menyimpannya untuk diperdengarkan kembali. Dengan penggunaan Stemoscope diharapkan dapat menjadi instrumen yang tepat dalam pengambilan suara paru untuk dilakukan pengembangan seperti machine learning untuk otomatisasi skrining TB. Meskipun demikian, belum ada informasi reliabilitas dan uji klinis di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan 62 suara paru dari 31 pasien tuberkulosis klinis atau tuberkulosis bakterial yang diambil dalam rentang waktu Mei-Juni 2023 di RSUP Persahabatan Jakarta Timur. Interpretasi suara paru oleh dua orang rater menggunakan Label Studio dari Big Data Center IMERI. Uji reliabilitas Kohen Kappa digunakan dalam penelitian ini. Uji yang dilakukan melibatkan dua rater yang masing masing akan diuji terlebih dahulu reliabilitas intrarater kemudian dari hasil interpretasi jenis suara paru dari masing masing rater akan diuji reliabilitas interrater. Hasil: Reliabilitas intrarater rater 1 moderate dengan koefisien Kappa (κ) adalah 0.417 (CI 95% (.143-.691)) serta persetujuan tinggi sebesar 80,6%. Reliabilitas intrarater rater 2 moderate dengan Kappa (κ) adalah 0.590 (CI 95% (.374-.806)) serta persentase persetujuan tinggi sebesar 82,5%. Reliabilitas Inter Rater rater 1 dan rater 2 fair dengan Kappa (κ) adalah κ=0.255(CI 95% (.006-.504)); κ=0.330(CI 95%(.071 -.589)); κ=0.156(CI 95%(.089-.401)); κ=0.218(CI 95%(.043-0.479)) dengan persetujuan sedang (69.4%;74,2%;66,1%;71%) Kesimpulan: Stemoscope memiliki reliabilitas yang dapat diterima untuk menganalisis suara tambahan pada pasien tuberkulosis. Nilai Kappa (κ) poor-moderate dengan rincian intrarater 0.417 dan 0.590 dengan persetujuan tinggi ( > 80%) serta interrater 0.156-0.330 dengan persetujuan sedang (66,1%-74,2%). Terdapat perbedaan kesepakatan antara rater 1 dan rater 2 dengan nilai nilai Kappa (κ) hanya 0.156-0.330 yang dapat berarti terdapat perbedaan persepsi penilaian jenis suara paru yang paling dominan.
Kata kunci: Reliabilitas, Kohen Kappa, Tuberkulosis, Auskultasi


Background: High number of tuberculosis cases in Indonesia currently ranks second in the world. Tuberculosis is a disease that mainly affects the lung. Tuberculosis patients have additional abnormal lung sounds that can support the diagnosis. Post-COVID-19 pandemic conditions have increased the optimization of telemedicine, including telediagnosis. One method that bolster up telediagnosis is teleauscultation. Teleauscultation allows examination by recording and listening to its lung sounds remotely via smart gadget. Currently there is a digital stethoscope, Stemoscope, that is practical, easy to use, and connected to an application on a smartphone. The Stemoscope can record sounds and save them to be played back later. Utilization of Stemoscope is expected can become an appropriate instrument for taking lung sounds for clinical daily usage and developments of its recording such as for machine learning of automatization Tuberculosis Screening. However, there is no information on reliability and clinical trials in Indonesia. Methods: This study used 62 lung sounds from 31 clinical tuberculosis or bacterial tuberculosis patients taken in the period May-June 2023 at Persahabatan Hospital, East Jakarta. Interpretation of lung sounds by two raters using Label Studio from the IMERI Big Data Center. The Cohen Kappa reliability test was used in this research. The test involved two raters, each of whom would first be tested for intrarater reliability, then from the results of the interpretation of the type of lung sound from each rater, interrater reliability were tested. Results: Rater 1 intrarater reliability was moderate with a Kappa coefficient (κ) of 0.417 (CI 95% (.143-.691)) and high agreement of 80.6%. The intrarater reliability of rater 2 was moderate with Kappa (κ) being 0.590 (CI 95% (.374-.806)) and a high percentage of agreement of 82.5%. Variability of Inter Rater Reliability of rater 1 and rater 2 was fair with Kappa (κ) was κ=0.255(CI 95% (.006-.504)); κ=0.330(CI 95%(.071 -.589)); κ=0.156(CI 95%(.089-.401)); κ=0.218(CI 95%(.043-0.479)) dengan persetujuan sedang (69.4%;74,2%;66,1%;71%) Conclusion: The Stemoscope has acceptable reliability for analysing additional sounds in tuberculosis patients. The Kappa (κ) value was poor-moderate with intrarater 0.417 and 0.590 and high agreement ( > 80%); inter-rater 0.156-0.330 with moderate agreement (66.1%-74.2%). There is a difference in agreement between rater 1 and rater 2 with a Kappa (κ) value of only 0.156-0.330 which could mean that there is a difference in perception of interpretation of dominant types of the lung sounds.
Key words: Reliability, Cohen Kappa, Tuberculosis, Auscultation