Tesis
Komplikasi Perdarahan pada Evakuasi Perdarahan Intraserebral Subkortikal Menggunakan Retraktor Tubular Sederhana dan Retraktor Tubular Vycor Brain Access System = Comparison of the Effectiveness and Bleeding Complications in Evacuating Subcortical Intracerebral Hemorrhage Using a Simple Tubular Retractor and the Vycor Brain Access System Tubular Retractor.
Latar belakang: Perdarahan intraserebral sendiri memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Jumlah kejadian perdarahan intraserebral di RSCM Jakarta mencapai 111 kasus/tahun pada tahun 2022 Sejak ditemukan retraktor konvensional pada abad ke 16, membantu ahli Bedah untuk operasi pasien pada perdarahan intraserebral, perkembangannya ditemukan retraktor tubular yang lebih canggih dan dapat mengurangi angka mortalitas serta morbiditas pada pasien operasi seperti retraktor Vycor Brain Access System (VBAS). Retraktor berbentuk tubular dapat mengurangi komplikasi yang timbul akibat penggunaan retraktor konvensional, serta memberikan tambahan lapang pandang dan ruang kerja bagi operator seperti yang digunakan pada penelitian ini yaitu retraktor sederhana berbentuk tubular. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas dan keamanan retraktor tubular sederhana dibandingkan dengan retraktor VBAS. Metode: Bentuk penelitian ini adalah potong lintang dengan memberikan perlakuan berupa aplikasi retraktor tubular sederhana dan retraktor VBAS dalam tindakan evakuasi perdarahan intraserebral. Dilakukan randomisasi single blind pada jenis retraktor yang digunakan. Penelitian dilakukan di 2 rumah Sakit yaitu Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Pusat Otak Nasional Jakarta (RS PON). Pada subjek penelitian dinilai data demografi seperti usia, jenis kelamin, jenis retraktor, rumah sakit, lokasi perdarahan, jenis operasi yang dilakukan dan komplikasi pasca operasi seperti perdarahan post op. Hasil: Dari data penelitian, total sampel berjumlah 12, dengan 5 menggunakan tubular sederhana dan 12 sampel menggunakan tubular VBAS. Usia termuda yaitu 19 tahun dan tertua 63 tahun, 5 orang dari RSCM dan 12 orang dari RS PON. lokasi perdarahan paling banyak yaitu di ganglia basal (7 sampel, 43%) diikuti frontal subkortikal dan temporal subkortikal masing-masing 2 pasien (12.5%) dan terakhir parietal subkortikal 1 pasien (6,25%). Jenis tindakan operasi terdapat 5 sampel dilakukan Kraniektomi Dekompresi dan 7 sampel dilakukan Kraniotomi. Sebanyak 4 pasien dari 5 pasien (80%) yang dioperasi menggunakan retraktor tubular sederhana mengalami penurunan volume perdarahan, pada retraktor VBAS ditemukan 5 pasien dari 7 pasien (71%) mengalamai penurunan volume perdarahan. Simpulan: Rerata jumlah perdarahan dan kejadian perdarahan post-operasi saat evakuasi hematom penggunaan tubular sederhana dan tubular VBAS tidak berbeda secara signifikan sehingga efektivitas dan keamanan retraktor tubular sederhana sama dengan tubular VBAS meskipun tidak terlihat jelas hanya dengan CT-Scan. MRI dianjurkan untuk melihat dengan jelas jenis perdarahan sisa pasca operasi pada penelitian selanjutnya.
Kata kunci: Perdarahan intraserebral, Tubular Retraktor, VBAS, Evakuasi hematoma
Background: Intracerebral hemorrhage itself has high morbidity and mortality rates. The number of intracerebral hemorrhage incidents at RSCM Jakarta will reach 111 cases/year in 2022. Since the discovery of conventional retractors in the 16th century, helping surgeons to operate on patients with intracerebral hemorrhage, the development of more sophisticated tubular retractors has been discovered and can reduce mortality and morbidity rates in surgical patients such as the Vycor Brain Access System (VBAS) retractor. Tubular retractors can reduce complications that arise due to the use of conventional retractors, as well as provide additional field of view and working space for operators such as those used in this study, namely simple tubular retractors. This study aims to examine the effectiveness and safety of simple tubular retractors compared with VBAS retractors. Method: The form of this research is cross-sectional by providing treatment in the form of application of a simple tubular retractor and VBAS retractor in the evacuation of intracerebral hemorrhage. Single blind randomization was carried out on the type of retractor used. The research was conducted at 2 hospitals, namely Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) and the Jakarta National Brain Center Hospital (PON Hospital). The study subjects assessed demographic data such as age, gender, type of retractor, hospital, location of bleeding, type of surgery performed and postoperative complications such as post-op bleeding. Results: From research data, the total number of samples was 12, with 5 using simple tubular and 12 samples using tubular VBAS. The youngest is 19 years old and the oldest is 63 years old, 5 people from RSCM and 12 people from PON Hospital. The most common bleeding location was in the basal ganglia (7 samples, 43%) followed by frontal subcortical and temporal subcortical in 2 patients each (12.5%) and finally parietal subcortical in 1 patient (6.25%). Of the types of surgery, 5 samples underwent decompressive craniectomy and 7 samples underwent craniotomy. A total of 4 patients out of 5 patients (80%) who were operated on using a simple tubular retractor experienced a decrease in bleeding volume. With the VBAS retractor it was found that 5 patients out of 7 patients (71%) experienced a decrease in bleeding volume. Conclusion: The average amount of bleeding and the incidence of post-operative bleeding during hematoma evacuation using simple tubular and tubular VBAS are not significantly different so that the effectiveness and safety of simple tubular retractors are the same as tubular VBAS even though it is not clearly visible just by CT-Scan. MRI is recommended to clearly see the type of residual post-operative bleeding in future studies.
Key words: Intracerebral hemorrhage, Tubular Retractor, VBAS, Hematoma evacuation
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Amal Rizky - Nama Orang
MUSTAQIM PRASETYA - Nama Orang
Syaiful Ichwan - Nama Orang
Rahmad Mulyadi - Nama Orang
Hanif Gordang Tobing - Nama Orang
David Tandian - Nama Orang - No. Panggil
-
T23477fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Saraf., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 52 hlm. ; 21x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23477fk | T23477fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi