Skripsi
The Correlation between Self-Esteem and Smartphone Addiction among University Students in Jakarta.
Background: Smartphone addiction has recently received increased scientific attention as a potential behavioral addiction. Addictive behaviors have traditionally been associated with low self-esteem. The first step toward the mitigation of the smartphone addiction consequences is early detection, and it should take individual risk factors into consideration; self-esteem is one such risk factor. Self-esteem is individual's overall assessment of one's worth or value. The goal of this study is to examine the correlation between self-esteem and smartphone addiction among university students in Jakarta, Indonesia. Methods: The research study adopted a cross-sectional research design and used a simple random sampling technique. The Indonesian versions of the Rosenberg Self-Esteem Scale and the Smartphone Addiction Scale were used to measure the study variables. Pearson correlation test was conducted to acknowledge the correlation between self-esteem and smartphone addiction, while multivariate logistic regression analysis was conducted to examine the relationships between demographic factors, patterns of smartphone use, and vulnerability to smartphone addiction. Result: Data analysis shows significance value (p = < 0.05, r =-0.345), this means the level of self-esteem is negatively correlated with smartphone addiction. The findings show that low self-esteem is an important hallmark of smartphone addiction. A majority of 192 participants were found to have average self-esteem level (72.3%). The majority of participants use smartphone more than 6 hours daily (74.2%). The average of age at first smartphone use was 10.69 years (SD = 1.99). Most of the respondents used smartphone to communicate with other people (63.2%) and access social media (16.1%). Participant’s age, gender, age at first smartphone use, duration of daily smartphone use, and primary purpose of smartphone use did not moderate the association. Conclusion: Overall, this study proves that there is a significant weak negative correlation between self-esteem and smartphone addiction. Moreover, our findings emphasize the importance of addressing self-esteem and corresponding core beliefs in the prevention and treatment of smartphone addiction.
Keywords: Self-esteem, Smartphone Addiction, Smartphone Addiction Scale (SAS), Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES)
Latar Belakang: Kecanduan smartphone baru-baru ini mendapat perhatian ilmiah yang meningkat sebagai potensi kecanduan perilaku. Perilaku adiktif secara tradisional telah dikaitkan dengan harga diri yang rendah. Langkah pertama menuju mitigasi konsekuensi kecanduan smartphone adalah deteksi dini, dan itu harus mempertimbangkan faktor risiko individu; harga diri adalah salah satu faktor risiko tersebut. Harga diri adalah penilaian individu secara keseluruhan atas nilai atau nilai seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan kecanduan smartphone di kalangan mahasiswa di Jakarta, Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Rosenberg Self-Esteem Scale versi Indonesia dan Smartphone Addiction Scale versi Indonesia digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Uji korelasi pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kecanduan smartphone, sedangkan analisis regresi logistik multivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara faktor demografi, pola penggunaan smartphone, dan kerentanan terhadap kecanduan smartphone. Hasil: Analisis data menunjukkan nilai signifikansi (p = < 0.05, r =-0,345), hal ini berarti tingkat harga diri berkorelasi negatif dengan kecanduan smartphone. Temuan menunjukkan bahwa harga diri yang rendah merupakan ciri penting dari kecanduan smartphone. Mayoritas dari 192 peserta ditemukan memiliki tingkat harga diri rata-rata (72,3%). Mayoritas peserta menggunakan smartphone lebih dari 6 jam setiap hari (74,2%). Rata-rata usia pertama kali menggunakan smartphone adalah 10,69 tahun (SD = 1,99). Sebagian besar responden menggunakan smartphone untuk berkomunikasi dengan orang lain (63,2%) dan mengakses media sosial (16,1%). Usia partisipan, jenis kelamin, usia pertama kali menggunakan smartphone, durasi penggunaan smartphone setiap hari, dan tujuan utama penggunaan smartphone tidak memengaruhi hubungan tersebut. Conclusion: Secara keseluruhan, studi ini membuktikan bahwa ada korelasi negative lemah yang signifikan antara harga diri dan kecanduan smartphone. Selain itu, studi ini menekankan pentingnya mengatasi harga diri dan keyakinan inti yang sesuai dalam pencegahan dan pengobatan kecanduan smartphone.
Kata kunci: Harga diri, Adiksi smartphone, Smartphone Addiction Scale (SAS), Rosenberg SelfEsteem Scale (RSES)
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Ditha Anjani Nabiilah - Nama Orang
Kristiana Siste Kurniasanti - Nama Orang - No. Panggil
-
S22171fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 45 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
S22171fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S22171fk | S22171fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi