Skripsi

Korelasi Procalcitonin dengan Lama Rawat dan Mortalitas Geriatri Penderita COVID-19 di ICU = Correlation of Procalcitonin with Length of Stay and Mortality in Geriatric Patients with COVID-19 in the ICU.

Latar Belakang COVID-19, penyakit yang diakibatkan oleh SARS-CoV-2, telah menimbulkan bencana yang luas pada dunia. Tingkat mortalitas pada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 pada umumnya berkisar antara 10-13,5%. Akan tetapi, pada pasien yang dirawat di ICU, angka tersebut akan meningkat menjadi 19-61,5%. Kasus mortalitas pada lansia pun memiliki nilai yang lebih tinggi. Tingginya kemungkinan outcome buruk COVID-19 yang dipengaruhi oleh usia dan perawatan di ICU ini menyebabkan dibutuhkannya pendeteksian kondisi yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan biomarker yang dapat memonitor keparahan dari pasien COVID-19 sehingga tindakan prevensi dan penanganan dapat dilakukan secara tepat. Procalcitonin merupakan salah satu biomarker yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya infeksi dan inflamasi sistemik yang terjadi pada COVID-19. Metode Studi ini menggunakan metode cross-sectional dan dilakukan pada pasien geriatri penderita COVID-19 yang dirawat di ICU RSCM pada 2020-2022. Data pasien diambil dari rekam medis. Analisis procalcitonin dengan lama rawat diuji dengan menggunakan tes spearman, sedangkan analisis procalcitonin dengan mortalitas diuji dengan regresi logistik. Hasil Terdapat 87 pasien geriatri yang terlibat dalam penelitian ini. Rata-rata procalcitonin tertinggi pasien geriatri penderita COVID-19 di ICU yang diperoleh adalah sebesar 2,13 ng/mL (0,06 -1347 ng/mL). Dari tes korelasi spearman, didapatkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kadar procalcitonin tertinggi dengan lama rawat (r=0,282) (p=0,193). Berdasarkan tes regresi logistik, procalcitonin terbukti memiliki korelasi dengan mortalitas geriatri penderita COVID-19 di ICU (p=0,009). Kesimpulan Procalcitonin yang tinggi pada pasien geriatri penderita COVID-19 di ICU memiliki korelasi dengan mortalitas pasien, tetapi tidak memiliki korelasi dengan lama rawat.
Kata Kunci: COVID-19, ICU, lama rawat, lansia, mortalitas, procalcitonin


Introduction COVID-19, a disease caused by SARS-CoV-2, has caused widespread disaster in the world. The mortality rate for patients hospitalised with COVID-19 generally ranges from 10-13.5%. However, in patients admitted to the ICU, the rate will increase to 19-61.5%. Mortality cases in the elderly also have higher values. The high probability of COVID- 19's poor outcomes, which is influenced by age and treatment in the ICU, causes the need for rapid and appropriate detection of the condition. Therefore, biomarkers that can monitor the severity of COVID-19 patients are needed so that prevention and treatment measures can be taken appropriately. Procalcitonin is one of the biomarkers that can be used to determine the presence of infection and systemic inflammation that occurs in COVID-19. Method This study used a cross-sectional method and was conducted on geriatric patients with COVID-19 who were treated in the ICU of RSCM in 2020-2022. Patient data were taken from medical records. The analysis of procalcitonin with length of stay was tested using the spearman test, while the analysis of procalcitonin with mortality was tested with logistic regression. Results There were 87 geriatric patients involved in this study. The median of geriatric patient’s procalcitonin with COVID-19 in the ICU obtained was 2,13 ng/mL (0,06 -1347 ng/mL). There was no significant correlation between the highest procalcitonin level and length of stay in spearman correlation test (r=0.282) (p=0.193). In the logistic regression test, procalcitonin was shown to have a correlation with geriatric mortality with COVID-19 in the ICU (p=0.009). Conclusion High procalcitonin in geriatric patients with COVID-19 in the ICU has a correlation with patient’s mortality, but has no correlation with length of stay.
Keywords: COVID-19, ICU, length of stay, elderly, mortality, procalcitonin