Skripsi

Gangguan Depresi dan Cemas Pasien Rawat Inap Remaja dengan Penyakit Kronis = Depression and Anxiety Disorder in Adolescent Inpatient Care with Chronic Disease.

Latar Belakang Penyakit kronis merupakan penyebab penurunan kualitas hidup terbesar pada usia remaja. Penurunan kualitas hidup ini mengakibatkan 70% penurunan disability-adjusted life years pada remaja. Pengaruh ini disebabkan oleh faktor biologis dan psikososial yang terpapar pada masa pembentukan identitas remaja. Akan tetapi, penelitian akan tingkat gangguan depresi dan cemas pada pasien rawat inap masih terbatas di Indonesia. Dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan risiko terkait gangguan depresi dan cemas pada pasien penyakit kronis rawat inap di Indonesia. Metode Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data registri (rawat inap) Divisi Tumbuh Kembang–Pediatri Sosial Departemen Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2022. Kriteria inklusi mencakup pasien penyakit kronis yang berada dalam perawatan RSCM pada pemeriksaan dan berusia 10-18 tahun. Analisis dilaksanakan dengan uji statistik chi square untuk perbandingan kejadian gangguan depresi dan cemas pada faktor jenis kelamin, durasi perawatan, dan klasifikasi penyakit kronis, sedangkan analisis regresi logistik biner untuk perbandingan usia dan indeks massa tubuh terhadap kejadian gangguan depresi dan cemas. Hasil Penderita penyakit kronis rawat inap pada tahun 2022 berjumlah 431 anak dengan median usia 14 tahun (10–18) dan indeks massa tubuh 17,07 kg/m2 (10,23–36,81). Kasus gangguan depresi ditemukan pada 51 pasien (11,8%) dan gangguan cemas ditemukan pada 18 pasien (4,2%). Penyakit kronis yang umum ditemukan adalah malignansi atau neoplasma, neuromuskuler, dan renal. Temuan menunjukkan hubungan signifikan antara usia pasien dengan gangguan depresi (p=0,034) dan cemas (p=0,017). Kesimpulan Gangguan depresi dan cemas paling umum ditemukan pada kondisi malignansi, gangguan neuromuskuler, dan renal. Pasien penyakit kronis rawat inap, terutama leukemia limfoblastik akut, penyakit lupus, dan gagal ginjal kronis, secara bermakna lebih berisiko memiliki gangguan depresi dan cemas seiring pertumbuhan usia. Di sisi lain, tidak ada hubungan bermakna antara gangguan depresi dan cemas pada durasi perawatan dan jenis kelamin.
Kata Kunci: remaja, gangguan depresi, gangguan cemas, rawat inap, penyakit kronis


Introduction Chronic disease is the leading cause in reducing quality of life in adolescent. Its reduction accounted for more than 70% of overall disability-adjusted life years (DALYs) reduction in adolescent. This is caused by biological and psychosocial factor related to adolescent mental development in identity forming. Yet, there has been inadequate research for depression and anxiety disorders for chronic disease patient on hospital care in Indonesia. This study aims to find related risk and characteristics of depression and anxiety disorder patient on hospital care in Indonesia. Method Cross-sectional study design is used to analysed patient’s register (inpatient care) in social paediatrics-development and growth division, Pediatrics Department Faculty of Medicine Universitas Indonesia dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in 2022. Inclusion criteria for patients include patients with chronic disease on hospital care in dr. Cipto Mangunkusumo Hospital and age within 10-18 years old. Data then analysed using chisquare and Fischer’s exact test for depression and anxiety correlation to sex, hospital care duration, and chronic disease classification, while binary logistic regression is used for depression and anxiety correlation to age and body mass index (BMI). Results This research included 431 chronic diseases on hospital care patients with age median of 14 years old (10–18) and BMI median of 17.07 kg/m2 (10.23–36.81). Depression disorder is found on 51 patients (11.8%) and anxiety is found on 18 patients (4.2%). Most common chronic disease found are malignancy or neoplasm, neuromuscular disease, and renal disease. Significant correlations are found on age increment to depression (p=0.034) and anxiety (p=0.017) disorder incidence. Conclusion Depression and anxiety disorder is most found in malignancy, neuromuscular disease, and renal disease. Patients with chronic disease in hospital care, especially acute lymphoblastic leukaemia, systematic lupus erythematosus, and chronic kidney disease, has significant correlation to depression and anxiety risk with age increment. Yet, there is no significant correlation between depression and anxiety disorder with hospital care duration and sex.
Keywords: adolescent, depression disorder, anxiety disorder, inpatient, chronic disease

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Josh Nathaniel Jowono - Nama Orang
Rini Sekartini - Nama Orang

No. Panggil
S23019fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiv, 75 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
SBP Online
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S23019fkS23019fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Gangguan Depresi dan Cemas Pasien Rawat Inap Remaja dengan Penyakit Kronis = Depression and Anxiety Disorder in Adolescent Inpatient Care with Chronic Disease.

Related Collection