Skripsi
Kekambuhan Pasca Treatment Balon pada Pasien Direct CarotidCavernous Fistula: Case Series = Case Series: Direct CCF Recurrence after Balloon Embolization.
Latar Belakang CCF dapat terbentuk akibat direct (trauma) ataupun peristiwa indirect (spontan). CCF memiliki berbagai manifestasi klinis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Tatalaksana utama CCF adalah dengan tindakan endovascular yang bertujuan untuk menutup sambungan (fistula), salah satunya dengan embolisasi balon. Metode tersebut cukup efektif dan mudah untuk dilakukan oleh dokter bedah saraf. Akan tetapi, tidak jarang terjadi kegagalan saat tindakan berlangsung maupun kekambuhan setelah selesainya tindakan. Metode Data penelitian diperoleh melalui rekam medis pasien yang mendapatkan tatalaksana di Departemen Bedah Saraf RSUPN Dr. Cipto Mangungkusumo. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil Sampel penelitian berjumlah 7 orang dengan rentang usia 13 hingga 28 tahun saat mendapatkan diagnosis. Enam pasien di antaranya merupakan laki-laki. Sebanyak 6 pasien memiliki CCF tipe high-flow. Median rentang waktu terjadinya trauma hingga gejala awal adalah 14 hari dengan rentang 0-6 bulan. Median rentang waktu munculnya gejala hingga tindakan balon adalah 3 bulan dengan rentang 2 minggu hingga 6 tahun. Jenis balon yang digunakan pada tindakan adalah Goldbal No. 2 (23,08%) dan No. 4 (76,92%). Dari 7 pasien yang mengalami kekambuhan, 5 di antaranya mengalami ketidakberhasilan saat tindakan (71,42%). Kesimpulan Penyebab kekambuhan pasca tindakan balon pada pasien bersifat multifaktorial. Rentang waktu dari terjadinya trauma hingga tindakan, kesesuaian jenis dan ukuran balon dengan ukuran fistula, serta tipe hemodinamik fistula, mungkin menjadi penyebab terjadinya kekambuhan pasca tindakan balon.
Kata Kunci: embolisasi balon, fistula sinus karotid-kavernosa, trauma kepala
Introduction CCF can be formed because of trauma or spontaneously. The clinical manifestations can limitate the patient's daily activty if didn't get treated. Endovascular treatment is the primary intervention to occlude the fistula, with one of the methods is through balloon embolization. The method is effective and easy to be done by neurosurgeons. However, it is not uncommon for failure and recurrence to occur due to several conditions. Method The research data obtained by patients' medical records that being treated at Neurosurgery Department in RSUPN Dr. Cipto Mangungkusumo. The data analysis method used is descriptive analytical method. Results There are 7 samples, ranged from 13 to 28 years old. Six of them are male. Six patients had CCF with high hemodynamic flow type. The median time span from trauma to initial symptoms is 2 weeks, ranged from 0-6 months. The median time span from onset of symptoms to balloon embolization is 3 months, ranged from 2 weeks to 6 years. The types of balloon used were Goldbal No. 2 (23.08%) and No. 4 (76.92%). Among recurrence in 7 patients, 5 of them failed during the procedure (71.42%). Conclusion The causes of recurrence are multifactorial. The time span from trauma to the balloon embolization, the accuracy between the type and size of balloon with the fistula's size, and the hemodynamic type, maybe the cause of recurrence after balloon embolization.
Keywords: balloon embolization, carotid-cavernous fistule, head trauma
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Cistya Miskatuzahra - Nama Orang
Wismaji Sadewo - Nama Orang - No. Panggil
-
S23018fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xv, 52 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S23018fk | S23018fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi