Tesis
Efektivitas dan Keamanan Kombinasi Finasterid 0,1% dan Minoksidil 5% Topikal Dibandingkan Minoksidil 5% Topikal untuk Pengobatan Alopesia Androgenetik laki-laki = Effectiveness and Safety of Topical 0,1% Finasteride and 5% Minoxidil Combination Compared to Topical 5% Minoxidil for The Treatment of Male Androgenetic Alopecia.
Pendahuluan: Alopesia androgenetik (AAG) adalah jenis kebotakan rambut yang paling umum terjadi. Testosteron memiliki peran penting dalam patogenesis AAG. Dihidrotestosteron (DHT) yang dikonversi dari testosterone oleh enzim 5-alfa reduktase menyebabkan miniaturisasi folikel rambut pada daerah androgen sensitif seperti area frontal dan verteks. Saat ini hanya finasterid oral dan minoksidil topikal disetujui FDA sebagai terapi AAG. Sayangnya, finasterid oral dapat menyebabkan efek samping antara lain gangguan seksual yang dikhawatirkan oleh pasien laki-laki. Terdapatnya finasterid sediaan topikal diharapkan dapat menjadi alternatif terapi yang memiliki efektivitas sama dengan kemungkinan efek samping yang lebih kecil dari finasterid oral. Kombinasi dengan minoksidil topikal juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi. Studi ini ditujukan untuk menilai efektivitas dan keamanan terapi topikal kombinasi finasterid dan minoksidil untuk terapi AAG laki-laki. Metode: Uji klinis acak terkendali yang dilakukan selama 12 minggu. Subjek dibagi secara acak ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kombinasi finasterid 0,1% dan minoksidil 5% topikal sebagai kelompok perlakuan dan kelompok minoksidil topikal 5% sebagai kelompok kontrol. Obat dioleskan 2 kali sehari sebanyak 1 mL pada kebotakan rambut di bagian frontal. Penilaian efektivitas terapi menggunakan alat phototrichogram untuk menghitung densitas rambut, diameter rambut, terminal hair rate, dan vellus hair rate pada minggu ke-0, 4, 8, dan 12. Kemungkinan efek samping juga dinilai pada minggu ke-4, 8, dan 12. Hasil: Dari 40 subjek diinklusi, 1 subjek lost to follow-up dan 1 subjek mengalami efek samping pada kelompok perlakuan. Tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok pada baseline. Terdapat peningkatan signifikan densitas rambut, diameter rambut, serta terminal hair rate pada setiap kunjungan dibandingkan baseline (minggu ke-0). Sementara terdapat penurunan signifikan vellus hair rate pada setiap kunjungan dibandingkan baseline. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Hasil Pemeriksaan dermoskopi konstan kecuali peripilar sign, tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan antara baseline dengan minggu ke-12. Efek samping sistemik yang ditemukan antara lain satu pasien mengalami penurunan libido pada kelompok kontrol, satu pasien mengalam disfungsi ereksi ringan pada kelompok perlakuan, dan satu pasien mengalami gangguan kardiovaskular berupa nyeri dada pada kelompok perlakuan. Efek samping lokal paling umum berupa gatal, rontok, dan ketombe yang tidak berbeda signifikan antarkelompok. Terdapat satu pasien pada kelompok perlakuan yang mengalami dermatitis kontak. Kesimpulan: Terapi kombinasi finasterid 0,1% dan minoksidil 5% topikal aman dan efektif dalam meningkatkan densitas dan diameter rambut pada pasien AAG, tetapi tidak berbeda bermakna dengan terapi tunggal minoksidil 5% topikal. Dibutuhkan penelitian lanjutan yang membandingkan berbagai dosis kombinasi finasterid dan minoksidil topikal serta waktu pengamatan yang lebih lama minimal 6 bulan untuk dapat lebih menilai efektivitas terapi.
Kata kunci: alopesia androgenetik, densitas rambut, diameter rambut, finasterid topikal, minoksidil topikal
Introduction: Androgenetic alopecia (AGA) is the most common type of hair loss. Testosterone plays a significant role in the pathogenesis of AGA. Dihydrotestosterone (DHT), converted from testosterone by the enzyme 5-alpha reductase, causes hair follicle miniaturization in androgen-sensitive areas like the frontal and vertex regions. Currently, only oral finasteride and topical minoxidil are FDA-approved for AGA treatment. Unfortunately, oral finasteride can lead to side effects, including sexual dysfunction, which concerns male patients. The availability of topical finasteride is expected to be an alternative therapy with similar effectiveness but potentially fewer side effects than oral finasteride. Combining it with topical minoxidil is also expected to enhance treatment effectiveness. This study aimed to assess the effectiveness and safety of combination topical therapy with finasteride and minoxidil for male AGA treatment. Methods: A randomized controlled clinical trial conducted over 12 weeks. Subjects were randomly divided into two groups: the combination group receiving topical finasteride 0.1% and minoxidil 5% as the treatment group and the topical minoxidil 5% group as the control group. The medication was applied twice daily, using 1 mL each time, to the balding area on the frontal part of the scalp. Treatment effectiveness was assessed using a phototrichogram device to measure hair density, hair diameter, terminal hair rate, and vellus hair rate at weeks 0, 4, 8, and 12. Possible side effects were also assessed at weeks 4, 8, and 12. Results: Out of the 40 included subjects, one subject was lost to follow-up and one subject had a side effect in the treatment group. There were no significant differences between the groups at baseline. Significant increases in hair density, hair diameter, and terminal hair rate were observed at each visit compared to baseline (week 0). However, there was a significant decrease in vellus hair rate at each visit compared to baseline. Nevertheless, there was no significant difference between the two groups. Dermoscopic examination results remained constant except for peripilar signs, with no significant difference between baseline and week 12. Systemic side effects included one patient experiencing decreased libido in the control group, one patient with mild erectile dysfunction in the treatment group, and one patient experiencing cardiovascular disturbances in the form of chest pain in the treatment group. The most common local side effects were itching, hair loss, and dandruff, which did not significantly differ between the groups. One patient in the treatment group experienced contact dermatitis. Conclusion: Combination therapy with topical finasteride 0.1% and topical minoxidil 5% is safe and effective in increasing hair density and hair diameter in AGA patients. However, it does not significantly differ from monotherapy with topical minoxidil 5%. Longer-term research, at least 6 months, is needed to compare different concentration of topical finasteride and topical minoxidil combination, and to better evaluate treatment effectiveness.
Keywords: androgenetic alopecia, hair density, hair diameter, topical finasteride, topical minoxidil
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Farah Faulin Al Fauz Lubis - Nama Orang
Lili Legiawati - Nama Orang
Siti Rizny F. Saldi - Nama Orang
Martha Saulina - Nama Orang - No. Panggil
-
T23438fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 99 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23438fk | T23438fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi