Tesis

Efek Puasa Intermiten 5:2 terhadap Kadar IL-6 pada Karyawan Laki-Laki dengan Obesitas di Jakarta = The Effect of Intermittent Fasting 5:2 on IL-6 Levels in Obese Male Employees in Jakarta.

Obesitas adalah suatu kondisi akumulasi lemak berlebihan di jaringan adiposa. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan endotel di jaringan adiposa, meningkatkan infiltrasi makrofag, dan menimbulkan inflamasi lokal di jaringan adiposa. Sitokin proinflamasi interleukin-6 (IL-6) meningkat pada kondisi obesitas. Kadar IL-6 yang terus meningkat pada obesitas akan memicu inflamasi sistemik dan berkontribusi pada berbagai kondisi penyakit lainnya, seperti diabetes melitus, penyakit jantung dan stroke. Karyawan berisiko tinggi untuk mengalami obesitas karena beban kerja yang berat, pola makan yang kurang baik, kurangnya waktu istirahat dan olahraga menjadi salah satu faktor risiko. Puasa intermiten menjadi salah satu metode yang aman dan berpotensi memiliki efektifitas yang baik untuk menurunkan berat badan dan menurunkan kadar sitokin proinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek puasa intermiten 5:2 terhadap kadar sitokin IL-6 pada karyawan dengan obesitas di Jakarta. Metode cross sectional pada sampel plasma yang tersimpan dari penelitian sebelumnya yang meneliti efek puasa intermiten 5:2 terhadap kadar malondialdehida (MDA) dan katalase. Sample penelitian ini berasal dari 50 subjek karyawan laki-laki berusia 19–52 tahun dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25 kg/m2. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok puasa intermiten 5:2 dan kelompok tidak puasa. Puasa intermiten 5:2 dilakukan setiap hari Senin dan Kamis selama delapan minggu. Kadar IL-6 didapatkan melalui pemeriksaan menggunakan enzyme-linked immunosorben assay (ELISA) dan asupan makan dinilai dengan 2x24 hour food recall dan food record. Terdapat satu subjek yang diesksklusi karena kuantitas sampel plasma tidak mencukupi untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar IL-6 menurun pada kelompok puasa dari 5,10 pg/mL menjadi 4,64 pg/mL dan meningkat pada kelompok tidak puasa dari 3,65 pg/mL menjadi 6,35 pg/mL. Namun, perubahan tersebut tidak bermakna pada kelompok puasa (p=0,602) dan kelompok tidak puasa (p=0,621).
Kata kunci: obesitas, karyawan laki-laki, interleukin-6, puasa intermiten 5:2


Obesity is a condition of excessive fat accumulation in adipose tissue. This condition can cause endothelial damage in adipose tissue, increase macrophage infiltration, and cause local inflammation in adipose tissue. The proinflammatory cytokine interleukin-6 (IL-6) increases in obesity. IL-6 levels that continue to increase in obesity will trigger systemic inflammation and contribute to various other disease conditions such as diabetes mellitus, heart disease and stroke. Employees are at high risk for obesity due to heavy workload, poor diet, lack of rest and exercise are risk factors. Intermittent fasting is a safe and potentially effective method for losing weight and reducing levels of proinflammatory cytokines. This study aims to determine the effect of 5:2 intermittent fasting on IL-6 cytokine levels in obese employees in Jakarta. This study used a cross-sectional method on stored plasma samples from a previous study that examined the effects of 5:2 intermittent fasting on malondialdehyde (MDA) and catalase levels. The sample for this study came from 50 male employee aged 19–52 years with a body mass index (BMI) ≥ 25 kg/m2. Subjects were divided into two groups, the 5:2 intermittent fasting group and the non-fasting group. Intermittent fasting 5:2 is observed every Monday and Thursday for eight weeks. IL-6 levels were obtained through examination using an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) and food intake was assessed by 2x24 hour food recall and food record. There was one subject that was excluded because the quantity of plasma samples was insufficient for examination. The results showed changes in IL-6 levels with a decrease in the fasting group from 5,10 pg/mL to 4,64 pg/mL and an increase in the non-fasting group from 3,65 pg /mL to 6,35 pg/mL, but this results is not significant in both fasting group (p=0,602) and non-fasting group (p=0,621).
Keywords: obesity, male employees, interleukin-6, intermittent fasting 5:2

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Diva Octavia Sarah - Nama Orang
Novi Silvia Hardiany - Nama Orang
Lily Indriani Octovia - Nama Orang

No. Panggil
T23399fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Magister Ilmu Gizi.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23399fkT23399fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Puasa Intermiten 5:2 terhadap Kadar IL-6 pada Karyawan Laki-Laki dengan Obesitas di Jakarta = The Effect of Intermittent Fasting 5:2 on IL-6 Levels in Obese Male Employees in Jakarta.

Related Collection