Tesis

Hubungan Antara Kesadaran Kesehatan dan Faktor Okupasi dengan PHBS Pencegahan COVID-19 di Tempat Kerja Pada Tenaga Kependidikan FKUI = Implementation of COVID-19 Preventive Healthy Lifestyle (PHL) among Administration Staff and its association with Health Consciousness and Occupational Factors: A Cross Sectional Study in Faculty Medicine Universitas Indonesia.

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 telah mengubah pola kehidupan manusia menuju tatanan kehidupan yang baru, khususnya di lingkungan perkantoran. Himbauan, larangan, bahkan pembatasan sosial berskala besar dilakukan untuk menekan kasus. Untuk mengatasi penyebaran wabah yang cepat, warga harus meningkatkan kesadaran kesehatan dan mengurangi interaksi sosial mereka. Kesadaran kesehatan memerlukan penerapan protokol kesehatan. Memastikan tingkat kepatuhan yang tinggi dan beberapa faktor risiko pekerjaan yang dapat dimodifikasi di lingkungan kantor merupakan tantangan untuk mengelola pandemi secara efektif. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris, dengan mengambil pendekatan berbasis masalah menjadi pendekatan perilaku yaitu kesadaran kesehatan yang didukung oleh data primer yang bersumber dari sumber data. Data tersebut diperoleh pada bulan Oktober hingga November 2021. Hasil: Secara keseluruhan, penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran COVID-19 relatif baik; hanya saja kendala tertentu harus dievaluasi. Skor kesadaran kesehatan tertinggi adalah tanggung jawab pribadi dan motivasi kesehatan. Sedangkan yang terendah adalah aspek psikologis/keadaan batin dan pencarian dan penggunaan informasi kesehatan. Terdapat korelasi positif antara dimensi kesadaran kesehatan dengan beberapa item PHBS Pencegahan COVID-19 di tempat kerja (r > 0,3). Kemudahan penerapan PHBS secara signifikan lebih baik untuk pekerja shift dibandingkan dengan pekerja non shift, yaitu pada beberapa item PHBS. Berdasarkan kelompok pola kerja (WFH < 20 jam, WFH 20- 40 jam dan WFH > 40 jam, bergantian Work From Office (WFO)), tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemudahan penerapan PHBS Pencegahan COVID-19 di tempat kerja. Kesimpulan: Hasil kami menunjukkan bahwa untuk mengelola pandemi secara efektif, kita harus memastikan bahwa kesadaran kesehatan terjaga dengan baik, terutama aspek pencarian dan penggunaan informasi kesehatan dan keadaan psikologis/batin.
Kata kunci: kesadaran kesehatan, PHBS Pencegahan COVID-19 di tempat kerja, bekerja shift, pola kerja di masa pandem


Background: The COVID-19 pandemic has altered the pattern of human life toward a new life order, particularly in the office setting. Appeals, prohibitions, even large-scale social restrictions were implemented in order to decrease the cases. To cope with the rapid spread of the outbreak, citizens have to increase health consciousness and reduce their social interactions. The health consciousness require health protocols implementation. Ensuring high levels of compliance and several modifiable occupational risk factors in the office setting has been a challenge to manage the pandemic effectively. Methods: The research method used in this study is empirical research, by taking a problem-based approach to a behavioral approach namely health consciousness supported by primary data sourced from data sources. The data were obtained in October to November 2021. Results: When taken as a whole, the implementation of health protocols as part of the effort to prevent the spread of COVID-19 was relatively good; it's just that certain obstacles must be evaluated. The highest health consciousness scores were personal responsibility and health motivation. While the lowest of it were the psychological/inner state aspect and the health information and seeking usage. There was a positive correlation between the dimensions of health consciousness and several items of COVID-19 PHL (r > 0.3). The ease of applying COVID-19 PHL was significantly better for shift workers compared to non-shift workers, namely to several items of PHL. Based on the work pattern groups (WFH < 20 hours, WFH 20- 40 hours and WFH > 40 hours, alternate to Work From Office (WFO)), there were no significance difference in the ease of implementation COVID-19 Preventive Healthy Lifestyle. Conclusion: Our results suggest that to effectively manage the pandemic, we should ensure that health consciousness is well-maintained, especially aspects of health information and seeking usage and psychological/inner state.
Keywords: health consciousness, COVID-19 Preventive Healthy Lifestyle (PHL) at the workplace, shift work, work patterns during pandemic

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Suci Tria Meirisa - Nama Orang
Nuri Purwito Adi - Nama Orang
Muhammad Ilyas - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang

No. Panggil
T22604fk
Penerbit
Jakarta : S2 Program Studi Kedokteran Kerja.,
Deskripsi Fisik
xvi, 114 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22604fkT22604fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Antara Kesadaran Kesehatan dan Faktor Okupasi dengan PHBS Pencegahan COVID-19 di Tempat Kerja Pada Tenaga Kependidikan FKUI = Implementation of COVID-19 Preventive Healthy Lifestyle (PHL) among Administration Staff and its association with Health Consciousness and Occupational Factors: A Cross Sectional Study in Faculty Medicine Universitas Indonesia.

Related Collection