Tesis
Determinant Factors of Inadequate and Excessive Gestational Weight Gain among Woman in Jakarta during Covid-19 Pandemic = Faktor Determinan Pertambahan Berat Badan selama Kehamilan yang Tidak Adekuat dan Berlebih pada Wanita di Jakarta selama Pandemi Covid-19.
Gestational weight gain commonly used to assess nutritional status during pregnancy and was determined by many factors such as socio demographic, socio economic and maternal characteristics. The objective of this study was to assess the determinant factors of inadequate and excessive gestational weight gain among woman in Jakarta during Covid-19 pandemic. This study was cross sectional study involving 150 subjects taken consecutively parallel in hospital and clinic based on antennal care visit in Jakarta. Data collection was conducted during July – September 2021 by interviewed subjects using validated questionnaire performed by trained enumerators. Chi-square/One-way anova test was used to analyse the distribution of each factors according to gestational weight gain and multinomial regression test was used to analyse the association between each factor with gestational weight gain. Multinomial logistic regression test used to determine the dominant factors for gestational weight gain. Most of the subjects was aged 31 -40 years old (56.7%), has high education level (57.3%), not working (52.0%), living in the small family (64.7%), categorized high household income level (58.0%), and majority had food secure household (80.7%). This study was dominated by normal pre pregnancy BMI (58.0%), woman never gave birth (39.3%), interpregnancy interval ≥ 2 years (46.0%), had normal mid upper arm circumference (86.7%), and had mild nausea and vomiting in pregnancy (90.7%). The median score of diet quality calculated using alternate healthy eating index for pregnancy (AHEI-P) was 47.06. More than half of pregnant woman had inadequate gestational weight gain (54%) and followed by normal and excessive gestational weight gain (24.7%, 21.3 % respectively). Factors that significantly associated with inadequate gestational weight gain was pre pregnancy BMI underweight [(OR =3.8; 95%CI (1.873 – 16.149)] and folate score [(OR =0.9; 95%CI (0.750 – 0.993)]. Factors that significantly associated with excessive gestational weight gain was interpregnancy interval < 2 years [(OR =2.2; 95%CI (1.052 – 3.792)]. Multivariate analysis showed that factor that dominantly associated with inadequate gestational weight gain was pre pregnancy BMI underweight (aOR =2.4;95%CI (1.583 – 10.132)] and folate score (aOR =0.9 ;95%CI (0.767 – 0.931).] Furthermore, for excessive gestational weight gain, pregnant woman who pregnancy interval < 2 years (aOR =2.2;95%CI (1.059 – 4.948)]. The determinant factor of inadequate gestational weigh gain was underweight pre pregnancy BMI and folate. In turn, determinant factor of excessive and gestational weight was interpregnancy interval < 2 years. The determinant factor of inadequate and excessive gestational can be identified when started the pregnancy. So, preventive action can be taken to avoid poor pregnancy outcome including early pregnancy check-up to get advice from health professional to achieve optimal weight gain during pregnancy, and also promotion to increase the diet quality as well as increasing the consumption of vegetables since the vegetable consumption was low by using education through several media.
Key Words: Covid-19 pandemic, Diet quality, Gestational weight gain, Indonesia, Pregnancy body mass index
Pertambahan berat badan selama kehamilan digunakan untuk menilai status gizi selama kehamilan dan ditentukan oleh berbagai faktor seperti karakteristik sosiodemografi, karakteristiks sosio ekonomi, dan karakteristik ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kenaikan berat badan selama kehamilan yang tidak adekuat dan berlebih pada wanita di Jakarta selama pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan melibatkan 150 subjek yang diambil secara paralel dan berurutan di rumah sakit dan klinik berdasarkan kunjungan antenatal care di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli – September 2021, pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai subjek yang sesuai dengan kriteria dan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi serta dilakukan oleh enumerator terlatih. Uji Chi-square/One-way anova digunakan untuk menganalisis distribusi masing-masing faktor menurut pertambahan berat badan gestasional dan uji regresi multinomial digunakan untuk menganalisis hubungan antara masing-masing faktor dengan pertambahan berat badan selama kehamilan. Uji regresi logistik multinomial digunakan untuk mengetahui faktor dominan terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan. Sebagian besar subjek berusia 31 -40 tahun (56,7%), memiliki tingkat pendidikan tinggi (57,3%), tidak bekerja (52,0%), tinggal dalam keluarga kecil (64,7%), dikategorikan sebagai tingkat pendapatan rumah tangga tinggi (58,0%), dan sebagian besar memiliki rumah tangga yang tahan pangan (80,7%). Penelitian ini didominasi oleh IMT sebelum hamil normal (58,0%), belum pernah melahirkan sebelumya (39,3%), memilki jarak antar kehamilan ≥ 2 tahun (46,0%), memiliki lingkar lengan atas normal (86,7%), dan mengalami mual muntah ringan (90,7%). Skor median kualitas diet yang dihitung dengan menggunakan Alternate Healty Eating Index for Pregnancy (AHEI-P) adalah 47,06. Lebih dari separuh ibu hamil mengalami kenaikan berat badan kehamilan yang tidak adekuat (54%) dan diikuti oleh kenaikan berat badan kehamilan normal dan berlebih (masing-masing 24,7%, 21,3%). Faktor-faktor yang secara signifikan berhubungan dengan peningkatan berat badan kehamilan yang tidak adekuat adalah IMT sebelum kehamilan kurus [(OR = 3,8; 95%CI (1,873 – 16,149)] dan skor folat [(OR = 0,9; 95%CI (0,750 – 0,993)]. Faktor yang berhubungan dengan pertambahan berat badan kehamilan yang berlebihan adalah interval antar kehamilan < 2 tahun [(OR = 2,2; 95% CI x Universitas Indonesia (1,052 – 3,792)]. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan pertambahan berat badan kehamilan yang tidak adekuat adalah IMT kurus sebelum kehamilan (aOR = 2,4; 95%CI (1,583 – 10,132)] dan skor folat (aOR = 0,9 ;95%CI (0,767 – 0,931)]. Selanjutnya, factor determinan pertambahan berat badan kehamilan yang berlebihan, adalah jarak kehamilan < 2 tahun (aOR = 2,2; 95% CI (1,059 – 4,948)]. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor determinan kenaikan berat badan kehamilan yang tidak adekuat adalah IMT kurus sebelum kehamilan dan skor folat Sedangkan faktor determinan dari kelebihan dan pertambahan berat badan kehamilan adalah jarak antar kehamilan < 2 tahun. Faktor determinan kenaikan berat badan gestasional yang tidak adekuat dan berlebihan dapat diketahui sejak awal kehamilan. Oleh karena itu, tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari hasil kehamilan yang buruk antara lain pemeriksaan kehamilan dini untuk mendapatkan saran dari tenaga kesehatan untuk mencapai berat badan yang optimal selama kehamilan, serta promosi untuk meningkatkan kualitas diet dan meningkatkan konsumsi sayuran dikarenakan rendahnya konsumsi sayur selama kehamilan pada subjek dalam penelitian ini dengan memberikan pendidikan melalui berbagai media.
Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh Ibu Hamil, Indonesia, Kualitas Diet, Pandemi Covid-19, Pertambahan Berat Badan Kehamilan
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Tazkia Putri Kagami - Nama Orang
Rima Irwinda - Nama Orang
Okky Lupita Sari - Nama Orang - No. Panggil
-
T22603fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Magister Ilmu Gizi., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 132 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T22603fk | T22603fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi