Tesis

Karakteristik Magnetic Resonance Imaging Otak pada Meningitis Tuberkulosis Dewasa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo = Characteristics of Brain Magnetic Resonance Imaging in Adult Tuberculous Meningitis at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Latar Belakang: Pencitraan berperan penting dalam mendeteksi kelainan otak yang berkaitan dengan meningitis tuberkulosis (METB), terbatasnya pemeriksaan patologi dan studi postmortem pada pasien METB memberikan kesenjangan dalam pengetahuan terkait proses infeksi dan inflamasi otak yang terjadi pada METB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik temuan Magnetic Resonance Imaging (MRI) otak dan hubungannya dengan gejala klinis, penunjang serta mortalitas dalam perawatan. Studi MRI diharapkan dapat membantu mempelajari proses neuropatologi dari METB Metode: Studi potong lintang dilakukan dengan melibatkan pasien METB yang menjalani pemeriksaan MRI dan dirawat di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo sepanjang 2019-2023. Analisis data secara univariat dan bivariat dilakukan untuk melihat karakteristik temuan MRI, klinis, pemeriksaan penunjang, serta mortalitas sepanjang perawatan pada pasien METB. Hasil: Dari 63 pasien METB, sebanyak 60,3% pasien terdiagnosis sebagai METB definite. Sebagian besar adalah perempuan (61,9%), non-HIV (82,5%), termasuk ke dalam klasifikasi BMRC II (77,8%), memiliki skor Skala Koma Glasgow 13-15 (66,7%), dan memiliki gejala nyeri kepala (81%) dengan median usia 28 tahun (18-70 tahun). Temuan MRI berupa lesi parenkimal, penyangatan meningeal, infark, penyangatan nervus kranialis, dan hidrosefalus ditemukan pada masing-masing 73%; 68,3%; 53,9%; 23,8%; dan 23,8%. Lesi parenkimal lebih banyak ditemukan pada perempuan (p=0,008) dan pasien dengan demam (p=0,011). Sedangkan tuberkuloma non-milier lebih banyak ditemukan pada kriteria probable (76% vs 44,7%; p=0,014). Sedangkan kelemahan nervus kranialis berasosiasi dengan temuan hidrosefalus (p=0,007) dan kelemahan motorik berasosiasi dengan temuan infark (p=0,018). Tidak ada hubungan yang signifikan antara mortalitas dengan jenis temuan MRI pada pasien METB. Kesimpulan: Pada pasien METB yang dirawat di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo sepanjang 2019-2023, lesi parenkimal merupakan temuan MRI paling umum yang ditemui. Masing-masing temuan MRI berasosiasi terhadap faktor demografi dan klinis yang berbedabeda. Jenis temuan MRI tidak berkaitan dengan mortalitas pasien METB.
Kata kunci: meningitis tuberkulosis; MRI; radiologi


Background: Imaging plays a crucial role in detecting brain abnormalities associated with tuberculous meningitis (TBM). The limited availability of pathological examinations and postmortem studies in TBM patients creates a knowledge gap regarding the processes of infection and inflammation in the brain. This study aimed to investigate the characteristics of brain Magnetic Resonance Imaging (MRI) findings and their relationship with clinical symptoms, ancillary test, and mortality during treatment. MRI studies are expected to contribute to the understanding of the neuropathological processes of TBM. Methods: A cross-sectional study was conducted involving TBM patients who underwent MRI examinations and were treated at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo from 2019 to 2023. Univariate and bivariate analyses were performed to assess the characteristics of MRI findings, clinical symptoms, ancillary test, and mortality in TBM patients. Results: Out of 63 TBM patients, 60.3% were diagnosed as definite TBM. The majority were female (61.9%), non-HIV (82.5%), classified as BMRC II (77.8%), Glasgow Coma Scale score of 13-15 (66.7%), and presented with headache symptoms (81%) at a median age of 28 years (18-70 years). MRI findings included parenchymal lesions (73%), meningeal enhancement (68.3%), infarction (53.9%), cranial nerve enhancement (23.8%), and hydrocephalus (23.8%). Parenchymal lesions were more common in females (p=0.008) and patients with fever (p=0.011). Non-miliary tuberculomas were more frequent in probable cases (76% vs 44.7%; p=0.014). Cranial nerve weakness was associated with hydrocephalus (p=0.007), and motor weakness was associated with infarction (p=0.018). There was no significant association between mortality and MRI findings in TBM patients. Conclusion: Among TBM patients treated at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo from 2019 to 2023, parenchymal lesions were the most common MRI finding. Each MRI finding was associated with different demographic and clinical factors. The type of MRI finding was not related to mortality in TBM patients.
Keywords : Tuberculous meningitis; MRI; radiology

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Dara Ayu Lestari - Nama Orang
Darma Imran - Nama Orang
Mohamad Kurniawan - Nama Orang
Reyhan Eddy Yunus - Nama Orang

No. Panggil
T23329fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi.,
Deskripsi Fisik
xiv, 90 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23329fkT23329fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Karakteristik Magnetic Resonance Imaging Otak pada Meningitis Tuberkulosis Dewasa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo = Characteristics of Brain Magnetic Resonance Imaging in Adult Tuberculous Meningitis at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Related Collection