Tesis
Evaluasi Biomarka Angiogenesis (sFlt-1, PlGF, RAsio sFlt- 1/PlGF) Serum dan Plasenta Ibu dengan Komplikasi Preeklamsia Awitan Dini dan Lambat = Evaluation of Angiogenesis Biomarkers (sFlt-1, PlGF, Ratio of sFlt-1/PlGF) Serum and Placenta from Mother with Complication of Early Onset and Late Onset Preeclampsia.
Latar Belakang : Pada preeklamsia terjadi ketidakseimbangan ekspresi plasenta terhadap faktor angiogenesis yaitu peningkatan soluble fms-like tyrosinekinase-1(sFlt-1) dan penurunan placental growth faktor (PlGF) dan vaskular endothelial growth faktor (VEGF) yang merupakan salah satu hipotesis patogenesis dari preeklamsia. Derajat perubahan peningkatan sFlt-1 dan penurunan PlGF berkorelasi sebagai “dose respon like relationship” dengan derajat komplikasi dari preeklamsia. Semakin tinggi disregulasi ekspresi plasenta, semikin tinggi derajad ketidakesimbangan faktor angiogenesis dalam sirkulasi maternal, semakin berat komplikasi preeklamsia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rerata kadar biomarka (sFlt-1, PlGF, Rasio sFlt-1/PlGF) serum dan plasenta berdasarkan awitan dini dan lanjut, untuk mengetahui perbedaan rerata kadar biomarka (sFlt-1, PlGF, Rasio sFlt-1/PlGF) serum dan plasenta berdasarkan luaran buruk maternal dan luaran buruk neonatal dan untuk mengetahui korelasi kadar biomarka (sFlt-1, PlGF, Rasio sFlt-1/PlGF) antara serum dan plasenta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap 98 orang (DO7 orang) ibu dengan preeklamsia tanpa komplikasi , preeklamsia dengan komplikasi (HELLP sindrom, Edema paru, AKI, Eklamsia) dengan awitan dini dan awitan lambat yang dilakukan terminasi kehamilan. Diagnosis Preeklamsia dan komplikasi preeklamsia ditegakkan sesuai dengan definisi operasional. Dilakukan pengambilan serum darah ibu dan jaringan plasenta untuk diperiksa kadar sFlt-1, PlGF dan rasio sFlt-1/PlGF. Hasil : Kadar sFlt-1 dan PlGF lebih tinggi di plasenta dibandingkan dengan serum, untuk kadar rasio sFlt-1/PlGF lebih tinggi kadar di serum dari pada di plasenta. Rerata kadar sFlt-1 serum pada kelompok awitan dini lebih tinggi dari pada awitan lambat dan tidak terdapat perbedaan bermakna, rerata kadar PlGF serum dan plasenta lebih rendah pada awitan dini dibandingkan awitan lambat dengan perbedaan yang bermakna p < 0.05. Rerata kadar rasio sFlt-1/PlGF serum dan plasenta lebih tinggi pada awitan dini dari pada awitan lambat dengan perbedaan yang bermakna p < 0,05. Berdasarkan luaran maternal terdapat perbedaan bermakna kadar sFlt-1, PlGF, rasio sFlt-1/PlGF baik di serum dan plasenta antara 5 kelompok yaitu PEB, HELLP, AKI, Edema paru dan eklamsia dengan p < 0,05. Pada kelompok preeklamsia awitan dini korelasi kadar sFlt-1/PlGF serum vs plasenta R 0,72 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat dengan p < 0,001, pada kelompok preeklamsia awitan lambat kadar sFlt-1/PlGF serum vs plasenta R 0,83 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sempurna dan bermakna. Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar biomarka angiogenesis (sFlt-1 plasenta, PlGF serum dan plasenta, rasio sFlt-1/PlGF serum dan plasenta antara pasien preeklamsia awitan dini dan lambat. Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar biomarka angiogenesis (sFlt-1 serum dan plasenta, PlGF serum, rasio sFlt-1/PlGF serum dan plasenta) berdasarkan luaran maternal (preeklamsia berat, edema paru, HELLP sindrom, AKI, Eklamsia). Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar biomarka angiogenesis (sFlt- 1 plasenta, rasio sFlt-1/PlGF serum dan plasenta) berdasarkan luaran neonatal (rawat NICU, tidak rawat NICU) dan luaran berat badan lahir (IUGR, tidak IUGR). Terdapat korelasi kuat dan bermakna antara rasio sFlt-1/PlGF serum dengan plasenta pada awitan dini dan awitan lambat.
Kata Kunci : Preeklamsia awitan dini, awitan lambat, sFlt-1, plGF, sFlt-1/PlGF, luaran maternal dan neonatal.
Background : One of the pathogenesis hypotheses of preeclampsia is an imbalance in placental expression of angiogenesis factors, namely an increase in soluble fms-like tyrosinekinase-1(sFlt-1) and a decrease in placental growth faktor (PlGF) and vaskular endothelial growth factor (VEGF). The degree of change inceased of sFlt-1 and decreased of PlGF correlates as a “dose respon like relationship” with the degree of complication of preeclampsia. The higher dysregulation of the placental expression, the higher degree ofthe imbalance of angiogenic factors in the maternal circulation, the more severe the complications of preeclampsia.The purposes of this study were to determine differences in the mean levels of angiogenesis biomarkesr (sFlt-1, PlGF, sFlt-1/PlGF) in serum and placenta based on early and late onset preeclampsia, maternal and neonatal adversed outcomes and also to determine the correlation of angiogenesis biomarker levels (sFlt-1, PlGF, sFlt-1/PlGF) between serum and placenta. Methods: This study was a cross-sectional study of 91women with early onset preeclampsia (45) and late onset preeclamsia (46) who gave birth. Both early and late onset preeclampsia divided to uncomplicated preeclampsia, HELLP syndrome, Acute kidney injury, pulmonary edema and eclampsia. Mother’s blood serum and placenta tissue ware taken to check the level of sFlt-1, PlGF and ratio of sFlt-1/PlGF. Results: The levels of sFlt-1 and PlGF were higher in the placenta than in the serum, while the ratio of sFlt-1/PlGF levels was higher in the serum compared to the placenta. The mean serum of sFlt-1 levels in the early onset group was higher than the late onset group and there was no significant difference (p = 0,082). The mean serum and placenta PlGF levels were lower in the early onset group with a significant difference (p < 0,05). The mean serum and placenta sFlt-1/PlGF ratio levels were higher in early onset group than in the late onset group with a significant difference (p < 0,05). Based on the maternal outcomes, there were significant differences in the levels of sFlt-1, PlGF, ratio of sFlt- 1/PlGF in both serum and placenta among the groups (Uncomplicated severe preeclampsia, HELLP syndrome, AKI, pulmonary edema, and eclampsia with p < 0,05. The correlation between ratio of sFlt-1/PlGF levels in the serum vs placenta wa significant p < 0,001 showed a positive correlation with a strong correlation R 0,72. Conclusions : There were significant differences in the mean levels of angiogenesis biomarkers (sFlt-1 placenta, PlGF serum and placenta, ratio of sFlt-1/PlGF serum and placenta) between early onset groups and late onset groups. There were significant differences (p < 0,05) in the mean levels of angiogenesis biomarkers (sFlt-1 serum and placenta, PlGF serum, ratio of sFlt-1/PlGF serum and placenta) related to maternal outcomes (severe preeclampsia, HELLP syndrome, AKI, pulmonary edema and eclampsia). There were significant differences (p < 0,05) in the mean levels of angiogenesis biomarkers (sFlt-1 placenta, ratio of sFlt-1/PlGF serum and placenta) related to neonatal outcomes (NICU admission, non NICU admission) and birth weight outcomes (IUGR, not IUGR). There is a strong and significant correlation between the ratio of sFlt-1/PlGF serum vs placenta both in early and late onset preeclampsia.
Keywords : early onset preeclampsia, late onset preeclampsia, sFlt-1, PlGF, ratio sFlt- 1/PlGF, maternal and neonatal outcome.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Rina Gustuti - Nama Orang
Noroyono Wibowo - Nama Orang
Rima Irwinda - Nama Orang - No. Panggil
-
T23306fk
- Penerbit
- Jakarta : PPDS Sp2 Obstetri dan Ginekologi., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xx, 87 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23306fk | T23306fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi