Tesis

Hubungan Polifarmasi Dengan Kualitas Hidup dan Kejadian Jatuh Pada Usia Lanjut = Association Between Polypharmacy with Quality of Life and Falls in the Elderly.

Latar Belakang: Polifarmasi merupakan masalah terkait penggunaan obat pada usia lanjut terutama dengan adanya multimorbiditas. Polifarmasi berhubungan dengan hasil yang merugikan pada pasien geriatri, seperti penurunan kualitas hidup dan peningkatan risiko jatuh. Tujuan: Mengetahui hubungan polifarmasi dengan kualitas hidup, serta polifarmasi dan fall risk-increasing drug dengan kejadian jatuh pada usia lanjut. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan kohort prospektif yang diikuti selama 1 tahun. Penelitian ini mengikutsertakan usia lanjut dengan usia ≥60 tahun di Poliklinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUPN Cipto Mangunkusumo yang dikategorikan mandiri. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode konsekutif. Hasil: Dari 463 subjek penelitian, sebanyak 385 (83,2%) subjek mendapatkan Polifarmasi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara polifarmasi dengan kualitas hidup (SF-36 PCS) dengan PR 1,02 (95% IK 0,65 - 1,59, p = 0,90), sedangkan penggunaan ≥ 10 obat pada usia lanjut berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup bahkan setelah dilakukan analisis multivariat dengan adjusted PR 1,381 (95% IK 1,040 - 1,833, p = 0,026). Pada luaran kejadian jatuh, baik polifarmasi maupun penggunaan fall risk-increasing drug tidak berhubungan dengan kejadian jatuh, masing-masing dengan crude RR 1,093 (95% IK 0,494 - 2,421, p =0,82), dan crude RR 0,851 (95% IK 0,330 - 2,195, p = 0,740). Kesimpulan: Polifarmasi tidak memiliki hubungan dengan kualitas hidup, namun penggunaan ≥ 10 obat pada usia lanjut berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup. Sedangkan polifarmasi dan fall risk-increasing drug tidak berhubungan dengan kejadian jatuh.
Kata Kunci: polifarmasi, FRID, usia lanjut, kualitas hidup, kejadian jatuh


Background: Polypharmacy is a problem related to medication use in the elderly, particularly in the presence of multimorbidity, and is associated with adverse outcomes in geriatric patients, such as decreased quality of life and increased risk of falls. Objective: To determine the relationship between polypharmacy and quality of life, as well as polypharmacy and drugs related to fall with the incidence of falls in older adults. Methods: This was a combined cross-sectional and prospective cohort study, with a follow-up period of one year. This study included elderly people aged ≥60 years attended the Outpatient Clinic of the Department of Internal Medicine at RSUPN Cipto Mangunkusumo, who categorized as independent. Sample selection was conducted through consecutive method. Results: Of the 463 research subjects, 385 (83.2%) subjects were having polypharmacy. There was no significant association between polypharmacy and quality of life (SF-36, PCS), with a crude PR of 1.02 (95% CI 0.65 - 1.59, p = 0.90). However, the use of ≥ 10 medications in older adults was significantly associated with decreased quality of life, even after adjusting for confounding factors, with adjusted PR of 1.381 (95% CI 1.040 – 1.833, p = 0.026). Regarding the occurrence of falls, both polypharmacy and the use of drugs related to fall showed no significant association with falls, with a crude RR of 1.093 (95% CI 0.494 – 2.421, p = 0.82), and 0.851 (95% CI 0.330 – 2.195, p = 0.740), respectively. Conclusion: Polypharmacy does not have a significant association with quality of life, but the use of ≥ 10 medications in older adults is significantly associated with decreased quality of life. Additionally, polypharmacy and the use of drugs related to fall are not associated with the occurrence of falls.
Keywords: polypharmacy, FRID, elderly, quality of life, falls