Tesis
Pengaruh Senam Otak terhadap Tingkat Stres pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas = Effect of Brain Gym on Perceived Stress Among Health Workers at Primary Health Care.
Latar Belakang : Stres pada tenaga kesehatan berdampak negatif tidak hanya pada kesehatan namun juga performa pekerjaan. Berbagai studi menunjukkan senam otak dapat menurunkan stres namun subyek penelitian yang ada terbatas pada kelompok lansia. Sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai pengaruh senam otak terhadap tingkat stres pada tenaga kesehatan. Tujuan : Mengetahui pengaruh senam otak terhadap tingkat stres pada tenaga kesehatan di Puskesmas. Metode : Studi quasi eksperimen ini dilakukan di Kota Atambua, NTT. Sebanyak 76 subyek dari 2 Puskesmas terbagi menjadi kelompok eksperimen (n = 38) dan kelompok kontrol (n = 38). Kelompok intervensi diberikan edukasi tentang manajemen stres dan intervensi senam otak sebanyak empat kali per minggu dengan total 16 sesi, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan edukasi saja. Sebelum dan sesudah intervensi, dilakukan pengukuran stres pada kedua kelompok menggunakan Perceived Stress Scale (PSS)-10. Hasil : Ada penurunan bermakna skor PSS-10 pada kelompok intervensi setelah dilakukan senam otak ( p < 0,05 ). Tidak ada penurunan bermakna skor PSS-10 sesudah intervensi pada kelompok kontrol ( p > 0,05 ). Tidak ada perbedaan bermakna selisih skor antara kedua kelompok ( p > 0,05 ). Kesimpulan : Hasil studi menunjukkan senam otak membantu menurunkan tingkat stres pada tenaga kesehatan di Puskesmas. Namun , temuan ini perlu diteliti lebih lanjut menggunakan alat ukur stres objektif.
Kata kunci : tingkat stres; tenaga kesehatan; perceived stress scale; senam otak, edukasi pencegahan stres.
Introduction: Job stress for health workers have many negative effects on their health and performance. Brain gym have been shown in numerous studies to lower stress levels in elderly. This study aimed to determine the effectiveness of brain gym on perceived stress among health workers in primary care. Purpose : Knowing the effect of brain gymnastics on stress levels in health workers at the Primary Health Care. Methods: This quasi-experimental study was conducted in Atambua City, East Nusa Tenggara. A total of 76 subjects from two primary care were assigned to the experimental group (n = 38) and control group (n = 38), respectively. The experimental group was given an education about stress management and brain gym intervention four times per week (total 16 sessions), while the control group was given an education only. Before and after the intervention, both groups were assessed for stress using the perceived stress scale-10. Results: There was a significant decrease in the PSS-10 score in the experimental group after intervention (p < 0.05). In the control group, there was no statistically significant difference (p > 0.05). But there was no statistically significant difference means score ( post minus pre intervention ) between both groups ( p > 0.05). Conclusions: This study showed that brain gym have the potential to reduce perceived stress in health workers but needs to be explored further using an objective stress measurement tool.
Keywords: brain gym , education about stress management, .health worker, perceived stress scale, stress level
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2023
- Pengarang
-
Selvia - Nama Orang
Muhammad Ilyas - Nama Orang
Pukovisa Prawiroraharjo - Nama Orang
Levina Chandra Khoe - Nama Orang - No. Panggil
-
T23223fk
- Penerbit
- Jakarta : S2 Program Studi Kedokteran Kerja., 2023
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 100 hlm. ; 21x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T23223fk | T23223fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi