Tesis

Kalkulator Sepsis Kaiser Permanente dalam menentukan inisiasi pemberian antibiotik pada curiga sepsis neonatus awitan dini di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = Kaiser Permanente Sepsis Calculator in determining initiation of antibiotic administration in suspected early onset neonatal sepsis at Cipto Mangunkusumo Hospital.

Pemberian antibiotik yang tidak tepat pada neonatus dengan kecurigaan sepsis neonatus awitan dini (SNAD) dapat meningkatkan efek samping seperti resistensi antibiotik. Kalkulator Sepsis Kaiser Permanente dibentuk pada tahun 2011 untuk memprediksi kebutuhan pemberian antibiotik pada neonatus dengan kecurigaan SNAD, tetapi penggunaannya di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kalkulator Sepsis Kaiser Permanente dalam mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu pada neonatus dengan kecurigaan SNAD yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan mengikutsertakan semua populasi neonatus lahir ≥35 minggu yang dirawat di ruang perinatologi selama periode Januari hingga Desember 2022. Sebanyak 193 neonatus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang didiagnosis SNAD (50) dan tanpa SNAD (143). Neonatus juga dibagi menjadi kelompok yang diberikan antibiotik empiris (150) dan yang tidak (43). Ketika dilakukan analisis retrospektif, rekomendasi kalkulator sesuai dengan pemberian antibiotik dan pemeriksaan kultur yang telah dilakukan. Penggunaan kalkulator dapat mengurangi pemberian antibiotik empiris sebesar 12,7% (19/150) dan menurunkan pemeriksaan kultur sebesar 14,8% (23/155). Kesimpulan: Kalkulator Sepsis Kaiser Permanente dapat mengurangi penggunaan antibiotik empiris pada neonatus dengan kecurigaan SNAD.
Kata kunci: sepsis neonatorum awitan dini, kalkulator sepsis, kalkulator Kaiser Permanente, antibiotik empiris


Inappropriate administration of antibiotics to neonates with suspected early onset neonatal sepsis (EOS) can increase side effects such as antibiotic resistance. The Kaiser Permanente Sepsis Calculator was created in 2011 to predict the need for antibiotics in neonates with suspected EOS, but its use in Indonesia is still limited. This study aims to determine the effect of the Kaiser Permanente Sepsis Calculator in reducing unnecessary use of antibiotics in neonates with suspected EOS who are treated at Cipto Mangunkusumo Hospital. Data was collected retrospectively from medical records at Cipto Mangunkusumo Hospital by including all neonates born ≥35 weeks who were treated in the perinatology ward from January to December 2022. A total of 193 neonates were divided into two groups, namely the group diagnosed with SNAD (50) and without SNAD (143). Neonates were also divided into groups that were given empirical antibiotics (150) and those that were not (43). When performing a retrospective analysis, the calculator's recommendations correspond to the use of antibiotics and culture studies that have been performed. The use of a calculator can reduce empiric antibiotic administration by 12.7% (19/150) and reduce culture examination by 14.8% (23/155). Conclusion: The Kaiser Permanente Sepsis Calculator can reduce empiric antibiotic use in neonates with suspected SNAD.
Keywords: early onset neonatal sepsis, sepsis calculator, Kaiser Permanente calculator, empiric antibiotics

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Afaf Susilawati - Nama Orang
Rini Sekartini - Nama Orang
Rosalina Dewi Roeslani - Nama Orang

No. Panggil
T23216fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xv, 59 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23216fkT23216fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kalkulator Sepsis Kaiser Permanente dalam menentukan inisiasi pemberian antibiotik pada curiga sepsis neonatus awitan dini di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = Kaiser Permanente Sepsis Calculator in determining initiation of antibiotic administration in suspected early onset neonatal sepsis at Cipto Mangunkusumo Hospital.

Related Collection