Tesis

Hubungan Sosialisasi Penyakit Akibat Kerja terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dalam Mendeteksi Dini dan Melaporkan Penyakit Akibat Kerja = The Relationship of Education via Web-based Seminar with Knowledge, Attitudes, and Behaviors in Early Detection and Reporting of Occupational Diseases.

Pelaporan kasus penyakit akibat kerja (PAK) secara global masih rendah, tak terkecuali di Indonesia. Pada tahun 2022, Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) bekerja sama dengan perusahaan minyak dan gas, memberikan sosialisasi mengenai PAK bagi tenaga kesehatan maupun non-tenaga kesehatan, sehingga diharapkan dapat mengenali PAK secara dini serta meningkatkan pelaporan PAK di perusahaan. Penulis bermaksud meneliti hubungan kegiatan sosialisasi tersebut terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku deteksi dini dan melaporkan PAK. Model Evaluasi Kirkpatrick digunakan sebagai instrumen evaluasi kegiatan sosialisasi dan Integrated Behavioral Model sebagai teori dasar terbentuknya perilaku. Penelitian ini menggunakan kombinasi data kuantitatif (sekunder) dan kualitatif (primer) dengan desain potong lintang. Data kuantitatif terdiri dari karakteristik individu (jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jenis, unit, dan lokasi kerja), nilai pre-test, post-test, dan skor kepuasan peserta terhadap kegiatan sosialisasi. Data kualitatif dikumpulkan untuk mengidentifikasi sikap dan perilaku dalam mendeteksi dini dan melaporkan PAK. Analisis data kualitatif dilakukan secara manual dengan pendekatan analisis tematik. Total peserta kegiatan sosialisasi berjumlah 147 orang, berasal dari 23,8%, 34%, dan 62% ketiga gelombang secara berurutan. Setelah dilakukan analisis butir soal, lalu membuang pertanyaan buruk dari pre-test dan post-test, maka didapatkan skor pengetahuan. Analisis bivariat menunjukkan tidak ditemukan adanya perbedaan nilai pengetahuan awal subjek, berdasarkan faktor-faktor individu yang diteliti kecuali berdasarkan unit kerja pada gelombang kedua (P = 0,045). Terdapat perbedaan signifikan nilai pengetahuan peserta masing-masing gelombang antara sebelum dan setelah mengikuti kegiatan sosialisasi (P < 0.05). Tidak ditemukan adanya korelasi antara skor kepuasan dengan pengetahuan setelah kegiatan sosialisasi. Informan mengatakan perilaku mendeteksi dini dan melaporkan PAK merupakan tindakan yang baik dan penting untuk dilakukan. Faktor yang dapat mendukung perilaku tersebut adalah bila adanya kebijakan yang mendasari, terdapat prosedur yang ringkas, terdapat kerja sama dengan fasilitas kesehatan, serta adanya dukungan perusahaan. Sementara yang membatasi perilaku tersebut adalah tekanan dari atasan, adanya stigma negatif, serta bila tidak ada kebijakan yang berlaku.
Kata kunci: Penyakit akibat kerja, pengetahuan, perilaku, sikap, sosialisasi


Cases of occupational diseases (OD) are still underreported globally, with no exception in Indonesia. In 2022, Indonesian Occupational Medicine Association (IOMA) collaborated with oil and gas companies to provide education through a web-based seminar (webinar) for health and non-health workers, with the aim that participants would be able to recognize OD earlier and enhance reporting in companies. We intended to investigate the association of the webinar to the knowledge, attitudes, and behaviors of early detection and reporting of OD. The Kirkpatrick Model was used as the evaluation instrument, and the Integrated Behavioral Model was used as the core theory of behavior formation. Using a cross-sectional design, this study employed a combination of secondary quantitative and primary qualitative data. Quantitative data consisted of individual characteristics (gender, educational background, type, unit, and location of work), knowledge as measured by pre- and post-test scores, and participants' satisfaction scores. Qualitative data were gathered to identify attitudes and behaviors in the early detection and reporting of OD and analyzed manually with a thematic analysis approach. The total number of subjects was 147 (23.8%, 34%, and 42,2% of the three batches, respectively). The knowledge score was calculated after performing item analysis on the pre- and post-test and deleting the items with poor discrimination index (< 0.2). Bivariate analysis showed no difference in initial knowledge, based on the individual factors studied except for work units in the second batch (P = 0.045). There was a significant difference in the knowledge of the participants in each batch after participating the webinar (P < 0.05). No significant correlation was identified between satisfaction scores and knowledge after webinar. Almost all of 32 informants stated that early detection and reporting of OD was a good and important act to take. Norms, policies and procedures have a significant impact on behavior in the early detection and reporting of OD.
Keywords: Attitudes, behaviors, education, knowledge, occupational disease

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Keyne Christa Monintja - Nama Orang
Dewi Sumaryani Soemarko - Nama Orang
Dewi Yunia Fitriani - Nama Orang

No. Panggil
T23176fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 155 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23176fkT23176fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Sosialisasi Penyakit Akibat Kerja terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dalam Mendeteksi Dini dan Melaporkan Penyakit Akibat Kerja = The Relationship of Education via Web-based Seminar with Knowledge, Attitudes, and Behaviors in Early Detection and Reporting of Occupational Diseases.

Related Collection