Skripsi

Peran Evolusi Faktor Risiko Dalam Memprediksi Epilepsi Intraktabel Pada Pasien Epilepsi Usia Di Bawah Tiga Tahun: Studi Kasus-Kontrol = Evolution Of Risk Factor Role In Predicting Intractable Epilepsy In Pediatric Epilepsy Patients Under Three Years Of Age: A Case-Control Study.

Latar belakang: Epilepsi masih menjadi masalah neurologis pada anak, dengan pertambahan kasus sebesar 75%-80% setiap tahunnya di negara-negara berkembang. Sudah terdapat banyak pilihan Obat Anti Epilepsi (OAE) yang tersedia. Sayangnya, mencapai 30% pasien anak yang menjalani pengobatan tidak mencapai bebas kejang, dan berkembang menjadi epilepsi dengan kejang tidak terkontrol, atau disebut dengan epilepsi intraktabel. Perjalanan pengobatan sangat penting pada keadaan epilepsi anak usia di bawah tiga tahun, yang masih dalam masa perkembangan otak, namun belum banyak penelitian yang melihat evolusi faktor risiko dalam memprediksi kejadian epilepsi intraktabel. Penelitian ini melihat perubahan atau evolusi faktor risiko pasien epilepsi anak usia di bawah tiga tahun pada 3 lokasi penelitian di Jakarta, dengan melakukan studi kasuskontrol. Tujuan: Mengidentifikasi peran evolusi faktor risiko untuk memprediksi epilepsi intraktabel anak usia di bawah tiga tahun. Metode: Penelitian dilakukan secara retrospektif, menggunakan data sekunder, dengan melihat rekam medis pasien epilepsi anak usia di bawah tiga tahun yang diperoleh dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, RS Puri Cinere Depok, dan Klinik Anakku Pondok Pinang Center, Jakarta Selatan. Hasil: Total subjek sebanyak 102 rekam medis pasien, dengan perbandingan kasus:kontrol yaitu 1:1. Hasil analisis pearson chi-square memperoleh 3 evolusi faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian epilepsi intraktabel, yaitu: evolusi kelumpuhan motorik kasar (p < 0,001; OR 7,86; IK95% 3,142-19,659); evolusi status neurologis (p < 0,001; OR 9,84; IK95% 3,934-24,614); dan evolusi gelombang epileptiform EEG (p < 0,001; OR 23,25; IK95% 7,657-70,599). Evolusi tipe kejang menunjukkan hasil tidak bermakna terhadap kejadian epilepsi intraktabel anak. Hasil analisis multivariat kemudian menunjukkan bahwa evolusi gelombang epileptiform EEG baik/buruk memiliki peran paling kuat dalam memprediksi kejadian epilepsi intraktabel (p < 0,001; OR 0,075; IK95% 0,022- 0,253). Simpulan: Evolusi gelombang epileptiform EEG buruk merupakan faktor prediktor epilepsi intraktabel anak usia di bawah tiga tahun yang paling berpengaruh.
Kata kunci: Evolusi, faktor risiko, anak, epilepsi intraktabel, usia di bawah tiga tahun


Background: Epilepsy is still a neurological problem among children, with an increase in cases of 75% -80% annually in developing countries. There are already many choices of Anti-Epileptic Drugs (AED) available. Unfortunately, up to 30% of pediatric patients who undergo treatment do not achieve seizure-free, and develop epilepsy with uncontrolled seizures, also known as intractable epilepsy. The course of treatment is very important in the epilepsy of children under three years of age, who are still in the process of brain development, but not many studies have looked at the evolution of risk factors in predicting the incidence of intractable epilepsy. This study looked at changes or evolution of risk factors for epilepsy patients under three years of age in 3 study locations in Jakarta, by conducting a case-control study. Objective: Identified the evolution of risk factors role in predicting intractable epilepsy in children under three years of age. Methods: The study was conducted retrospectively, using secondary data, by looking at the medical records of epilepsy children under three years of age obtained from RSUPN Cipto Mangunkusumo, Central Jakarta, Puri Cinere Hospital Depok, and Klinik Anakku Pondok Pinang Center, South Jakarta. Results: The total subjects were 102 patient medical records, with a case: control ratio of 1: 1. The results of the Pearson chi-square analysis obtained three significant evolution of risk factors for the incidence of intractable epilepsy, namely: the evolution of gross motor paralysis (p < 0.001; OR 7.86; 95% CI 3.142- 19.659); evolution of neurological status (p < 0.001; OR 9.84; CI95% 3,934- 24.614); and EEG epileptiform wave evolution (p < 0.001; OR 23.25; IK95% 7,657-70,599). The evolution of seizure types showed no significant effect on the incidence of intractable epilepsy in children. The results of multivariate analysis then showed that the evolution of epileptiform EEG waves good/bad had the strongest role in predicting the incidence of intractable epilepsy (p < 0.001; OR 0.075; CI95% 0.022-0.253). Conclusion: The bad evolution of EEG epileptiform waves was the most influential predictor of intractable epilepsy among children under three years of age.
Key words: Evolution, risk factor, children, intractable epilepsy, under three years old

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Maura Dunda - Nama Orang
Irawan Mangunatmadja - Nama Orang

No. Panggil
S20221fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 43 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S20221fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
S20221fkS20221fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Peran Evolusi Faktor Risiko Dalam Memprediksi Epilepsi Intraktabel Pada Pasien Epilepsi Usia Di Bawah Tiga Tahun: Studi Kasus-Kontrol = Evolution Of Risk Factor Role In Predicting Intractable Epilepsy In Pediatric Epilepsy Patients Under Three Years Of Age: A Case-Control Study.

Related Collection